Respon fluks Res Proses Pengkonsentrasian Alginat

4.3.2. Pengaruh tekanan transmembran dan suhu terhadap nilai rejeksi

Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa tekanan transmembran dan suhu umpan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai rejeksi Lampiran 7. Hal ini berbeda dengan hasil rejeksi abu pada whey dengan ultrafiltrasi yang dilaporkan D’Souza dan Wiley 2003, bahwa suhu umpan memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap nilai rejeksi. Perbedaan ini diduga karena kinerja membran yang sangat spesifik terhadap bahan yang dipisahkan. Hasil rejeksi alginat dengan perlakuan tekanan transmembran dan suhu umpan berkisar antara 92,7–97,5 yang dapat dilihat pada Gambar 18. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 2,5-7,3 alginat yang mampu lolos dari pori- pori membran dengan adanya pengaruh kenaikan tekanan transmembran dan suhu yang diberikan. Gambar 18. Pengaruh tekanan transmembran dan suhu umpan terhadap nilai rejeksi.

4.4. Proses Pengkonsentrasian Alginat

Proses pemekatan hasil kultur alginat menghasilkan konsentrat. Kinerja proses juga diteliti berdasarkan indikator kinerja membran, yaitu fluks dan rejeksi yang terjadi. Setelah itu dilakukan karakteristik pada konsentrat yang dihasilkan.

4.4.1. Respon fluks

Pada menit pertama proses pengkonsentrasian, fluks yang di dapatkan 5,2895 l.m -2 .h -1 dan seiring dengan waktu proses fluks menurun hingga 0,7895 l.m -2 .h -1 pada menit ke-95 Gambar 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sem menjadi st Pe menit-men 2009 yan awal prose adanya pe membran tersebut y fouling ya

4.4.2. Res

Ha Nilai rejek rejeksi a pori 0,2–1 nilai terse berbeda da makin lama tabil pada m Gambar 1 nurunan flu nit berikutn ng melapor es dan cend engaruh teka sehingga yang akhirny ang diakibat spon rejeks asil rejeksi ksi alginat p alginat den 1,4 µm, yai ebut diduga an bahan ba a waktu pro menit-menit 9. Pengaruh uks terting nya. Kondi rkan bahwa derung stabi anan yang m terjadi pen ya dapat m tkan oleh se si alginat sela pada pemeli ngan meng itu berkisar a karena p aku yang be ses pemeka terakhir. h lamanya w gi terjadi p isi ini sam a penurunan l pada meni mendorong numpukan menyebabkan emakin men ama proses itian ini men ggunakan r 42–71 pengaruh je erbeda pula. atan, nilai fl waktu filtras pada awal ma dengan n fluks seca it-menit ber partikel-par partikel p n terjadinya ningkatnya k s pemekatan ncapai 100 membran Cheze-Lan enis dan ka . fluks semak si terhadap proses dib hasil pene ara tajam te rikutnya. Ha rtikel terlaru pada permu a polarisasi kadar algina n terlihat p . Hasil ini keramik nge et al. 2 arakteristik kin menurun fluks. bandingkan elitian Purb erjadi pada al ini diseba ut ke permu ukaan mem konsentras at dalam um ada Gamba i lebih tingg yang mem 002. Perbe membran n, dan pada bosari awal- abkan ukaan mbran si dan mpan. ar 20. gi dari miliki edaan yang Ha Gambar dibanding pemekatan tidak dipr pemurnian perbandin dipekatkan sebanyak digunakan Gambar 2 Gambar 20 asil ini d 21. Algin gkan algina n dengan m roses deng n alginat, ngan 2-3 ka n dengan 40. Ha n sebagai alt 21. Konsent membra 0. Pengaruh didukung p nat hasil p at yang be membran dip gan membr dilakukan ali. Hasil pe membran al ini mem ternatif untu trasi alginat an. lamanya w pula denga emekatan d elum dipro peroleh seb ran hanya dengan enelitian m mampu m mbuktikan uk memeka t sebelum d waktu filtrasi an kadar dengan me ses dengan banyak 3,7 menghasilk menambahk menunjukkan mengurangi bahwa tek atkan alginat dan sesudah i terhadap r alginat y embran jau n membran gl sedangk kan 2,7 g kan etano n bahwa alg pengguna knologi me t dari bakter h pengkons ejeksi. yang dihas uh lebih ba n. Alginat kan alginat gl. Pada p l 96 de ginat yang aan etanol embran m ri. sentratan de silkan anyak hasil yang proses engan telah 96 ampu engan

4.4.3. Viskositas dan warna alginat