12
diamati, yaitu suhu, salinitas, Disolve oxygen DO, kekeruhan, nitrat-nitrogen, dan fosfat. Jenis parameter, alat, bahan, dan metode untuk analisis kualitas air yang
digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Alat dan bahan untuk melakukan pengamatan Eaton et al. 2005
Parameter Unit
AlatBahanMetode Keterangan
Fisika
Suhu °C
CTD Conductivity, Temperature, Depth In situ
Salinitas PSU
CTD Conductivity, Temperature, Depth In situ
Kekeruhan NTU
Rossete Turbidimeter
Laboratorium
Kimia
DO mgl
Peralatan titrasiModifikasi winkler In situ
Nitrat Nitrogen NO
3
-N mgl
BrucineSpektrofotometer λ = 410 nm Laboratorium
Fosfat Ortofosfat mgl
AscorbicSpektrofotometer λ = 880 nm Laboratorium
Biologi
Plankton net , Botol contoh 250 ml,
Fitoplankton Selm
3
Formalin, Mikroskop, SRCPencacahan Laboratorium
Strip
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Penentuan stasiun
Lokasi pengambilan contoh dalam penelitian ini terdiri dari 9 stasiun di bagian selatan Selat Bali atau di bagian laut terbuka offshore. Untuk perairan dekat pantai
nearshore terdapat 10 stasiun, dengan 5 stasiun nearshore 1-5 di perairan dekat pulau Bali dan 5 stasiun nearshore 6-10 di perairan dekat pulau Jawa Gambar 2.
Pengumpulan data pada 9 stasiun offshore dilakukan dengan mengambil contoh fitoplankton dengan menggunakan plankton net dan contoh air dengan
menggunakan alat CTD Conductivity Temperature Depth yang memiliki 12 tabung.
Pada 10 stasiun nearshore, pengambilan contoh fitoplankton dan air dilakukan secara langsung di permukaan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu sample survey method, yaitu pengumpulan data
dari sejumlah individu dalam waktu yang sama yang akan menghasilkan informasi mengenai keadaan umum dari lingkungan yang diteliti
.
3.3.2. Pengambilan contoh fitoplankton
Pengambilan contoh fitoplankton pada stasiun offshore dilakukan dengan cara menarik hauling plankton net dari kedalaman 10 meter sampai ke permukaan,
V A
A
a
13
sedangkan untuk pengambilan contoh air diambil dengan menggunakan tabung yang terdapat pada CTD di kedalaman 10 meter. Pengambilan contoh fitoplankton pada
stasiun nearshore dilakukan sengan cara langsung mengambil air dari permukaan kemudian disaring dengan plankton net. Botol contoh berisi contoh fitoplankton
kemudian diberi pengawet berupa formalin 4 untuk kemudian dianalisis di laboratorium.
Kelimpahan fitoplankton dihitung menggunakan alat Sedgwick Rafter Counting Chamber
SRC pada perbesaran 10x10 dengan 15 strip setiap
pengamatan. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan mikroskop binokuler model Olympus CH-2.
Identifikasi morfologi fitoplankton menggunakan acuan buku Yamaji 1979. Kelimpahan fitoplankton dinyatakan dalam individu per m
3
yang dihitung dengan rumus sebagai berikut Eaton et al. 2005: N n V
t
V
d
Keterangan : N = Kelimpahan fitoplankton selm
3
n = Organisme yang teramati sel
V
d
= Volume air yang disaring m³ V
t
= Volume air tersaring ml V
src
= Volume satu SRC 1 ml A
src
= Luas penampang SRC A
a
= Luas amatan
3.3.3. Pengambilan contoh kualitas air