Oks igen
ter la
ru tmg
l
24
lebih tinggi pada bagian permukaan karena pada umumnya kandungan oksigen menurun dengan bertambahnya kedalaman, sesuai dengan pernyataan Sverdrup et
al. 1946 bahwa konsentrasi oksigen terlarut relatif lebih tinggi di lapisan
permukaan karena adanya penambahan oksigen melalui proses fotosintesis dan difusi udara.
8,0 7,5
7,0 6,5
6,0 5,5
5,0 4,5
4,0 8,5
8,0 7,5
1 2
3 4
5 6
7 8
9
A
B
7,0 6,5
6,0 5,5
5,0 4,5
4,0 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Stasiun
Gambar 10. Oksigen terlarut di perairan offshore A dan nearshore B
4.1.6. Kekeruhan
Kekeruhan merupakan gambaran sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang masuk ke perairan. Selain itu, kekeruhan juga disebabkan
oleh adanya bahan tersuspensi dan terlarut seperti lumpur dan pasir halus di perairan. Berdasarkan hasil pengamatan nilai kekeruhan di perairan bagian offshore
berkisar antara 0,27-0,40 NTU, sedangkan di perairan nearshore berkisar antara 0,20-0,60 NTU Gambar 11. Kekeruhan yang tinggi terdapat pada perairan bagian
Kekeruhan NT
U
25
nearshore karena letak stasiun yang dekat dengan daratan sehingga diduga masukan
dari daratan yang berupa bahan tersuspensi lebih tinggi. Nilai kekeruhan di perairan Selat Bali secara umum memiliki nilai yang rendah, hal ini disebabkan oleh
rendahnya input dari daratan yang ditandai dengan jumlah sungai yang bermuara ke Selat Bali relatif sangat sedikit Priyono et al. 1992.
0,60 0,50
0,40 0,30
0,20 0,10
0,00
0,60 0,50
1 2
3 4
5 6
7 8
9
A
B
0,40 0,30
0,20 0,10
0,00 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Stasiun
Gambar 11. Kekeruhan di perairan offshore A dan nearshore B
4.1.7. Kandungan nutrien a Nitrat
Nitrogen di laut terdapat dalam berbagai bentuk, baik sebagai senyawa anorganik maupun senyawa organik. Nitrat merupakan senyawa anorganik utama
dalam air laut dan menjadi faktor pembatas bagi kehidupan fitoplankton. Berdasarkan hasil pengukuran yang didapat, konsentrasi nitrat pada perairan bagian
offshore memiliki nilai yang sangat kecil sehingga tidak terbaca dengan alat
26
pengukuran. Nilai tersebut kurang dari 0,001 mgl. Hanya di stasiun offshore-10 yang memiliki nilai, karena letak stasiunnya yang mendekati daratan sehingga nilai
nitrat masih cukup tinggi. Nilai nitrat pada perairan bagian nearshore berkisar antara 0,003-0,037 mgl Tabel 3.
Tabel 3. Nilai kandungan nitrat-nitrogen pada stasiun offshore dan nearshore
Stasiun Kandungan Nitrat NO3-N
Offshore Nearshore
1 0,001
0,003 2
0,001 0,010
3 0,001
0,020 4
0,001 0,02
5 0,001
0,031 6
0,001 0,014
7 0,001
0,02 8
0,001 0,024
9 0,024
0,037 10
- 0,045
Nilai kandungan nitrat di perairan nearshore lebih besar dibanding dengan perairan offshore.
Hal ini didukung dengan pernyataan Hutagalung 1997 in Puspitasari 2003, bahwa kadar nitrat yang semakin tinggi ditemukan di perairan
muara atau mulut sungai. Pada stasiun nearshore, kandungan nitratnya lebih besar karena letaknya yang dekat dengan daratan atau di sekitar muara sungai yang
biasanya memiliki kadar nitrat yang tinggi. Nilai nitrat di kedua perairan sangat kecil, hal ini sesuai dengan pernyataan Grasshof et al. 1983, bahwa jika penetrasi
cahaya matahari cukup, tingkat pemanfaatan nitrat oleh produsen primer biasanya lebih cepat daripada transpor nitrat ke lapisan permukaan.
Oleh karena itu, konsentrasi nitrat di hampir semua perairan pada lapisan permukaan mendekati nol.
Sidjabat 1973 in Hermana 2007 juga menyatakan bahwa distribusi nitrat pada lautan terbuka dapat dikatakan seragam baik vertikal maupun horizontal.
b Fosfat
Umumnya kandungan fosfat di laut lepas lebih rendah dibandingkan dengan kandungan fosfat di perairan pantai atau teluk yang memiliki banyak masukan dari
daratan. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat nilai kandungan fosfat di perairan bagian offshore
juga pada perairan nearshore memiliki nilai yang sangat kecil sehingga
27
tidak terbaca oleh alat pengukuran, dengan nilainya yaitu kurang dari 0,005 mgl, hanya pada stasiun offshore-5 yang memiliki nilai. Kandungan fosfat di perairan
memang sangat kecil. Kandungan fosfat akan semakin meningkat dengan
bertambahnya kedalaman Hecky dan Kilham 1988. Tabel 4. Nilai kandungan fosfat pada stasiun offshore dan nearshore
Stasiun Kandungan Fosfat Ortofosfat
Offshore Nearshore
1 0,005
0,005 2
0,005 0,005
3 0,005
0,005 4
0,005 0,005
5 0,01
0,005 6
0,005 0,005
7 0,005
0,005 8
0,005 0,005
9 0,005
0,005 10
- 0,005
4.1.8. Pola distribusi fitoplankton