Gambar 9 Arah dan kecepatan angin pada musim barat a dan musim timur b.
3.3.2.5 Data pasang surut
Konstanta pasut diperoleh dari Global Sea Level Prediction yang dikonversi kedalam tenggang pasut dengan tenggang pasut untuk musim barat dan
musim timur yang bervariasi di sepanjang garis batas terbuka.
3.3.2.6 Viskositas eddy
Viskositas eddy digunakan untuk alih momentum dari molekul fluida yang bergerak dengan kecepatan berbeda dan menghasilkan gerakan turbulen.
3.3.2.7 Manning number
Manning number yang digunakan untuk menggambarkan hambatan dasar perairan dengan menggunakan persamaan 15. Manning number yang digunakan
bervariasi berdasarkan batimetri Perairan Kepulauan Seribu. Data input dan batimetri dibangun dalam modul model alir untuk
memperoleh model hidrodinamika dengan output berupa tinggi level muka air m, flux Pm
3
s dan flux Qm
3
s
3.4 Desain Tumpahan
Desain tumpahan dilakukan untuk membangun data input model tumpahan minyak yang terbagi dalam dua komponen yaitu parameter dasar dan parameter
tumpahan minyak secara detail disajikan pada Gambar 10.
3.4.1 Parameter Dasar
Parameter dasar dalam desain tumpahan minyak terdiri atas: data hidrodinamika, sumber tumpahan yang memuat volume dan debit tumpahan,
persebaran, eddy dan profil kecepatan logaritmik, sifat air laut, kondisi angin, perubahan konsentrasi fraksi dan waktu eksposisi.
3.4.1.1 Hidrodinamika
Pola pergerakan arus yang berperan sebagai media penyebarluasan tumpahan minyak yang digunakan dalam parameter dasar adalah hasil luaran
desain hidrodinamika yang terdiri atas pola arus musim barat dan musim timur.
Gambar 10 Diagram alir desain tumpahan minyak
3.4.1.2 Penyebaran
Fraksi minyak yang terdispersi di dalam kolom air perwaktu dihitung sebagai fraksi yang hilang di permukaan laut, pada kondisi tidak ada gelombang
pecah dan dihitung menggunakan persamaan 21, 22, 23 dan 24.