Lokasi Perusahaan Keadaan Tanah dan Iklim Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Lokasi Perusahaan

Pusat Penelitian Teh dan Kina Kebun Percobaan Pasir Sarongge terletak di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kebun Percobaan Sarongge berjarak 16km dari kota Cianjur dengan ketinggian tempat 1.120–1.200m dpl.

4.2. Keadaan Tanah dan Iklim

Keadaan tanah di Kebun Percobaan Pasir Sarongge adalah berjenis andisols tanah dewasa dan entisols tanah muda, derajat keasaman pH 4,5 – 5,5 dan topografi tanah datar sampai melandai dengan kemiringan lahan 35 . Keadaan iklim dengan curah hujan rata-rata 3.794mmth, rata-rata hari hujan 199 haritahun dan suhu lingkungan 26 ºC.

4.3. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Pada tahun 1893, R. J. Kerkhoven dari Soekaboemische Landbouw Vereniging Asosiasi Pertanian Sukabumi mengadakan kerja sama dengan Dr. Treub, Direktur Kebun Raya Bogor, untuk melakukan penelitian lebih mendalam khusus terhadap tanaman teh. Kemudian pada tahun 1902 dibentuk Balai Penelitian Budidaya Teh Proefstation voor de Theecultuur yang dipimpin oleh Dr. Nanningar. 28 Pada perkembangannya, dalam upaya untuk meningkatkan kembali penelitian teh dan kina, maka tahun 1964 Badan Pimpinan Umum Pusat Perkebunan Negara Aneka Tanaman BPU-PPN Aneka Tanaman mendirikan Pusat Penelitian Budidaya Teh dan Kina. Pusat Penelitian Budidaya Teh dan Kina dibentuk kembali oleh Departemen Pertanian menjadi Balai Penelitian Teh dan Kina Gambung berdasarkan SK Menteri Pertanian tanggal 10 Januari 1973 No. 14KptsUmI1973 yang berisi tentang penyelenggaraan penelitian bidang teh dan kina. Pada saat itu kewenangan pengelolaan perkebunan negara PT Perkebunan I- XXXII masih dipegang oleh Departemen Pertanian sampai dengan tahun 1990- an. Hal tersebut memudahkan pengalokasian dana untuk pusat penelitian. Seiring pengalihan pemerintahan, Menteri Pertanian menginstruksikan kepada Biro Tata Usaha Badan Usaha Milik Negara termasuk di dalamnya PT Perkebunan PTP yang kini menjadi PT Perkebunan Nusantara PTPN I-XIV agar PT Perkebunan berasosiasi membentuk Asosiasi Penelitian Perkebunan. Selanjutnya, asosiasi ini diberikan kewenangan mengelola pusat-pusat penelitian perkebunan yang selama ini mendapatkan dana dari PT Perkebunan Nusantara. Pembentukan asosiasi baru dilakukan tahun 1989 dengan nama Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia AP3I. Seiring dengan telah terbentuknya AP3I, Menteri Pertanian menerbitkan Surat Keputusan Nomor 823KptsKB110II1989 yang berisi tentang menyerahkelolakan aset berbagai penelitian perkebunan untuk dikelola AP3I yang kini menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI, termasuk Balai Penelitian Teh dan Kina BPTK 29 yang kemudian namanya dirubah menjadi Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung Puslitbun Gambung. Selanjutnya pada tahun 2002, Pusat Penelitian Teh dan Kina berada di bawah Lembaga Riset Perkebunan Indonesia LRPI – Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI. Pendirian Pusat Penelitian Teh dan Kina PPTK Gambung bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produksi serta memecahkan permasalahan yang timbul atau diduga akan timbul di bidang pengusahaan komoditas tersebut. Pusat Penelitian Teh dan Kina PPTK Gambung memiliki tiga kebun percobaan yang diarahkan untuk menghasilkan dana, disamping melakukan kegiatan penelitian. Kebun Percobaan Pasir Sarongge merupakan salah satu kebun percobaan yang dimiliki oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung diantara dua kebun percobaan lainnya, yaitu Kebun Percobaan Cinchona Pangalengan Bandung Selatan dan Kebun Percobaan Simalungun Pematang Siantar Sumatera Utara. Kebun Percobaan Pasir Sarongge ini sendiri sudah berdiri sejak tanaman teh telah ditanam tahun 1902. Jenis kegiatan yang ada di Kebun Percobaan Pasir Sarongge ini adalah budidaya teh, pengolahan teh hijau, dan penyewaan wisma. Sedangkan produk yang dihasilkan adalah pucuk teh basah sebagai produk utama dan bahan stek tanaman cutting. Kebun Percobaan Pasir Sarongge memiliki total luas lahan 72,300ha. Tanah tersebut digunakan sebagai lahan Tanaman Teh Menghasilkan TM, Tanaman Teh Belum Menghasilkan TBM, Kebun Induk, Kebun Kina, 30 Pembibitan, Kebun sayur ex, Emplasemen, dan Jalan Kebun. Luas dari setiap penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Penggunaan dan Luas Lahan PPTK Kebun Percobaan Pasir Sarongge Tahun 2006 dan Tahun 2007 Luas Lahan ha Penggunaan Lahan 2006 2007 Tanaman Teh Menghasilkan TM 57,405 58,780 Tanaman Teh Belum Menghasilkan TBM 5,125 3,875 Kebun Induk 2,875 2,875 Kebun Kina 0,750 0,750 Pembibitan 0,250 0,125 Kebun sayur ex 1,000 1,000 Emplasemen 3,780 3,780 Jalan Kebun 1,115 1,115 Total 72,300 72,300 Sumber: Dokumentasi PPTK Kebun Percobaan Pasir Sarongge

4.4. Visi, Misi dan Fungsi Perusahaan