BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Teh dan Kina Kebun Percobaan Pasir Sarongge yang berlokasi di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2008. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan
pertimbangan bahwa Pusat Penelitian Teh dan Kina Kebun Percobaan Pasir Sarongge ini merupakan perkebunan teh yang berfungsi sebagai tempat penelitian
dan juga berfungsi sebagai salah satu sumber pendapatan untuk mendanai secara mandiri kegiatan penelitiannya.
3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari artikel mengenai teh, literatur mengenai budidaya
teh, usahatani, marjin keamanan, dokumen perusahaan seperti data volume produksi dan biaya produksi yang berasal dari laporan keuangan perusahaan bulan
Juli tahun 2006 sampai bulan Desember tahun 2007 yang diolah dan digunakan dalam perhitungan pendapatan dan marjin keamanan perusahaan.
Metode Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data yang diperlukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Observasi Observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek
penelitian sehingga diperoleh gambaran tentang aktivitas usahatani teh. 2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pimpinan dan staf bagian administrasi sehingga diperoleh informasi mengenai gambaran perusahaan dan
penjualan pucuk teh. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.4. Metode Analisis Data
3.4.1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif diperoleh dari analisis pendapatan untuk mengetahui jumlah pendapatan pucuk teh perusahaan dan selanjutnya menganalisis marjin
keamanan untuk mengetahui marjin keamanan yang perlu dicapai perusahaan sebelum perusahaan mengalami kerugian.
3.4.1.1.Analisis Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Penerimaan berasal dari perkalian antara total produksi dengan harga jual.
Sedangkan biaya produksi berasal dari jumlah antara total biaya tidak tetap dan
24
total biaya tetap. Perhitungan penerimaan dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 2006; 54:
Penerimaan = Total produksi x Harga
Perhitungan biaya produksi dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 2006; 56: Biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC:
n
X
i
Px
i i =1
Dimana: X
i
: Jumlah input yang membentuk biaya Px
i
: Harga input n : Macam input
Total biaya produksi TC: TC = FC + VC
Sedangkan untuk perhitungan pendapatan dirumuskan
sebagai berikut Soekartawi, 2006 ; 58:
Pendapatan = Penerimaan total – Total biaya
3.4.1.2.Marjin Keamanan Margin of Safety
Perhitungan marjin keamanan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Simamora, 1999; 169:
MOS = Penjualan – Titik Impas penjualan
25
x 100 Persentase MOS =
M arg in of Safety
Penjualan Semakin besar nilai MOS, maka semakin baik bagi perusahaan. Karena semakin
tinggi nilai MOS maka toleransi terhadap penurunan volume penjualan penerimaan juga tinggi.
Untuk menghitung nilai titik impas atau break even point BEP digunakan rumus seperti berikut Jumingan, 2006; 191:
BEP penjualan =
Dimana: FC
1 − VC
S BEP : Penjualan pada titik impas dalam rupiah
FC : Biaya tetap keseluruhan fixed cost
VC : Biaya variabel keseluruhan variable cost S
: Hasil penjualan keseluruhan 1
: Konstanta BEP
produksi = FC
P − V Dimana:
BEP : Penjualan pada titik impas dalam unit P : Harga jual per unit
V : Biaya variabel per unit
26
3.5. Definisi Operasional
1. Total Biaya Produksi Total Cost adalah jumlah total biaya, baik yang bersifat tetap maupun tidak tetap.
2. Biaya Tetap Fixed Cost adalah biaya yang jumlahnya selalu sama dan tidak dipengaruhi oleh volume kapasitas produksi.
3. Biaya Tidak Tetap Variable Cost adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan perubahan volume kapasitas produksi.
4. Penerimaan atau penjualan adalah nilai produksi yang diperoleh dari hasil perkalian volume produksi total dengan harga jual.
5. Harga jual adalah harga transaksi antara petanipenghasil dan pembeli untuk setiap komoditas.
6. Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya produksi.
27
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Lokasi Perusahaan
Pusat Penelitian Teh dan Kina Kebun Percobaan Pasir Sarongge terletak di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kebun Percobaan
Sarongge berjarak 16km dari kota Cianjur dengan ketinggian tempat 1.120–1.200m dpl.
4.2. Keadaan Tanah dan Iklim
Keadaan tanah di Kebun Percobaan Pasir Sarongge adalah berjenis andisols tanah dewasa dan entisols tanah muda, derajat keasaman pH 4,5 –
5,5 dan topografi tanah datar sampai melandai dengan kemiringan lahan 35 . Keadaan iklim dengan curah hujan rata-rata 3.794mmth, rata-rata hari hujan 199
haritahun dan suhu lingkungan 26 ºC.
4.3. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Pada tahun 1893, R. J. Kerkhoven dari Soekaboemische Landbouw Vereniging
Asosiasi Pertanian Sukabumi mengadakan kerja sama dengan Dr. Treub, Direktur Kebun Raya Bogor, untuk melakukan penelitian lebih mendalam
khusus terhadap tanaman teh. Kemudian pada tahun 1902 dibentuk Balai Penelitian Budidaya Teh Proefstation voor de Theecultuur yang dipimpin oleh
Dr. Nanningar.
28