BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis
2.1.1. Agribisnis Teh
Rahim dan Hastuti 2007; 189 menjelaskan bahwa agribisnis
agribusiness berasal dari kata yaitu agri agriculture dan bisnis usaha komersial. Downey dan Erickson 1987; 5 membagi agribisnis menjadi tiga
sektor yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan input, produksi farm, dan sektor keluaran output. Sektor masukan menyediakan
perbekalan kepada para pengusaha tani untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan ternak. Termasuk ke dalam masukan ini adalah bibit, makanan ternak, pupuk,
bahan kimia, mesin pertanian, bahan bakar, dan banyak perbekalan lainnya. Sektor usahatani memproduksi hasil tanaman dan hasil ternak yang diproses dan
disebarkan kepada konsumen akhir oleh sektor keluaran. Menurut Krisnamurthi 2000; 2, agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif yang
terdiri dari beberapa subsistem, yaitu 1 subsistem pengadaan sarana produksi pertanian; 2 subsistem produksi usahatani; 3 subsistem pengolahan dan
industri hasil pertanian agroindustri; 4 subsistem pemasaran hasil pertanian; dan 5 subsistem kelembagaan penunjang kegiatan pertanian. Subsistem kedua
dan sebagian dari subsistem pertama dan ketiga di atas merupakan on-farm agribusiness,
sedangkan subsistem lainnya merupakan off-farm agribusiness seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.
6
Agribisnis hulu up stream-off farm
agribusiness
Saprodi pertanian
Usahatani on farm agribusiness
Budidaya
Agribisnis hilir down stream-off farm
agribusiness
Pengolahan Pemasaran
Supporting Institution pendukung
Gambar 2. Sistem Agribisnis
Sumber: Krisnamurthi, 2000; 3
Agribisnis mencakup banyak sektor, seperti sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Tanaman teh
Camellia sinensis merupakan tanaman perkebunan yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dan kini telah ditanam dilebih dari tiga puluh negara. Teh menempati
posisi kedua sebagai minuman terpopuler setelah air putih. Klasifikasi botani tanaman teh adalah sebagai berikut LRPI, 2006; 1:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis L.
Tahap dalam sistem agribisnis terdiri dari empat tahap yaitu agribisnis hulu, usahatani, agribisnis hilir dan sarana pendukung. Tahap dalam sistem
agribisnis teh secara lebih rinci dijabarkan dalam sub-bab di bawah ini.
7
2.1.1.1.Agribisnis Hulu up stream-off farm agribusiness
Agribisnis hulu merupakan bagian pengadaan saprodi sarana produksi pertanian seperti benihbibit, pupuk, pestisida, peralatan, dan sarana lain Rahim
dan Hastuti, 2007; 193. Secara umum, sarana produksi yang digunakan untuk menunjang kegiatan budidaya teh terdiri dari benihbibit teh, pupuk NPK dan
pupuk daun, pestisida, peralatan seperti cangkul, polibag, gunting stek, sprayer, masker, sarung tangan, plastik sungkup, waring, dan sarana lain seperti tempat
naungan pembibitan.
2.1.1.2.Usahatani on farm agribusiness
Proses dalam budidaya teh harus melalui beberapa tahap, yaitu tahap pembibitan, penanaman, pengelolaan tanaman penjarangan dan penyulaman,
penanaman pohon
pelindungpenaungan, pembentukan
bidang petik,
pemangkasan, pemupukan, dan pemetikan. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya teh yaitu kesesuaian syarat tumbuh yang dikehendaki seperti
tanah, suhu udara, curah hujan, intensitas cahaya matahari, kelembaban, dan ketinggian tempat.
Tanah yang serasi atau memenuhi syarat untuk tanaman teh ialah tanah yang subur, banyak mengandung bahan organik, tidak bercadas serta mempunyai
derajat keasaman tanah pH berkisar antara 4,5-5,6. Umumnya tanah yang baik untuk pertumbuhan teh terletak di lereng-lereng gunung berapi yang biasa
dinamakan tanah Andisol vulkanis muda. Di samping tanah Andisol masih ada jenis tanah lain yang serasi bersyarat untuk ditanami teh, yaitu tanah Latosol dan
8
tanah Podzolik. Suhu udara yang baik bagi tanaman teh adalah suhu harian yang berkisar antara 13-25ÂșC yang diikuti oleh cahaya matahari yang cerah dan
kelembaban relatif pada siang hari tidak kurang dari 70 . Tanaman teh tidak tahan terhadap kekeringan, sehingga curah hujan sebaiknya tidak kurang dari
2.000mmtahun. Teh dapat tumbuh di dataran rendah pada 100m dpl sampai di ketinggian lebih dari 1.000m dpl LRPI, 2006; 5.
a. Pembibitan