Analisis Kuantitatif Metode Analisis Data

Metode Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data yang diperlukan melalui beberapa cara, yaitu: 1. Observasi Observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian sehingga diperoleh gambaran tentang aktivitas usahatani teh. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pimpinan dan staf bagian administrasi sehingga diperoleh informasi mengenai gambaran perusahaan dan penjualan pucuk teh. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4. Metode Analisis Data

3.4.1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif diperoleh dari analisis pendapatan untuk mengetahui jumlah pendapatan pucuk teh perusahaan dan selanjutnya menganalisis marjin keamanan untuk mengetahui marjin keamanan yang perlu dicapai perusahaan sebelum perusahaan mengalami kerugian. 3.4.1.1.Analisis Pendapatan Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Penerimaan berasal dari perkalian antara total produksi dengan harga jual. Sedangkan biaya produksi berasal dari jumlah antara total biaya tidak tetap dan 24 total biaya tetap. Perhitungan penerimaan dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 2006; 54: Penerimaan = Total produksi x Harga Perhitungan biaya produksi dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 2006; 56: Biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC: n X i Px i i =1 Dimana: X i : Jumlah input yang membentuk biaya Px i : Harga input n : Macam input Total biaya produksi TC: TC = FC + VC Sedangkan untuk perhitungan pendapatan dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 2006 ; 58: Pendapatan = Penerimaan total – Total biaya 3.4.1.2.Marjin Keamanan Margin of Safety Perhitungan marjin keamanan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Simamora, 1999; 169: MOS = Penjualan – Titik Impas penjualan 25 x 100 Persentase MOS = M arg in of Safety Penjualan Semakin besar nilai MOS, maka semakin baik bagi perusahaan. Karena semakin tinggi nilai MOS maka toleransi terhadap penurunan volume penjualan penerimaan juga tinggi. Untuk menghitung nilai titik impas atau break even point BEP digunakan rumus seperti berikut Jumingan, 2006; 191: BEP penjualan = Dimana: FC 1 − VC S BEP : Penjualan pada titik impas dalam rupiah FC : Biaya tetap keseluruhan fixed cost VC : Biaya variabel keseluruhan variable cost S : Hasil penjualan keseluruhan 1 : Konstanta BEP produksi = FC P − V Dimana: BEP : Penjualan pada titik impas dalam unit P : Harga jual per unit V : Biaya variabel per unit 26

3.5. Definisi Operasional