BAB II LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Pra Nikah
1. Pengertian Bimbingan Pra Nikah
Kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide” yang berarti menunjukan,
memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang.
1
Pengertian bimbingan adalah menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah
tujuan yang lebih bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa datang. Sedangkan bimbingan secara terminologi seperti yang dikemukakan
beberapa tokoh di bawah ini, di antaranya : Bimo Walgito menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya
agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidup
2
. Crow Crow di dalam bukunya Prayitno yang berjudul “Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling” menjelaskan: Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seorang laki-laki atau perempuan yang memiliki kepribadian
yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia
1
H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Jakarta: PT. Golden Trayon Press, 1998, h. 1
2
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta:Offset, 1995, h. 4
untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung
bebannya sendiri.
3
Menurut I Djumhur dan M Surya, dalam bukunya “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, membatasi pengertian bimbingan sebagai berikut:
“Suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan untuk memahami dirinya Self Understanding, kemampuan untuk menerima dirinya Self Acceptance, kemampuan untuk
mengarahkan dirinya Self Direction, kemampuan untuk merealisasikan dirinya Self Realization, sesuai dengan potensi kemampuan dalam
menyesuaikan dirinya baik dengan lingkungan keluarga, maupun dengan masyarakat. Dan bantuan itu diberikan oleh orang yang memiliki keahlian
dan pengalaman khusus dalam bidang tersebut.”
4
Dalam bukunya yang berjudul “bimbingan dan konseling”, hallen memberikan definisi bahwa:
“Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus-menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang
membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media
dan tekhnik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai
3
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Rineka Cipta: 2001, h.94
4
I Djumhur dan M. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1975, h. 28