Penutup Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Bagi Calon Pengantin Di Kantor Urusan Agama (Kua) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. 3 Menurut I Djumhur dan M Surya, dalam bukunya “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, membatasi pengertian bimbingan sebagai berikut: “Suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya Self Understanding, kemampuan untuk menerima dirinya Self Acceptance, kemampuan untuk mengarahkan dirinya Self Direction, kemampuan untuk merealisasikan dirinya Self Realization, sesuai dengan potensi kemampuan dalam menyesuaikan dirinya baik dengan lingkungan keluarga, maupun dengan masyarakat. Dan bantuan itu diberikan oleh orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tersebut.” 4 Dalam bukunya yang berjudul “bimbingan dan konseling”, hallen memberikan definisi bahwa: “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus-menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan tekhnik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai 3 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Rineka Cipta: 2001, h.94 4 I Djumhur dan M. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1975, h. 28 kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya....” 5 Berdasarkan beberapa pengertian bimbingan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang anak-anak, remaja dan dewasa agar mampu mengembangkan potensi bakat, minat, kemampuan yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain. Kata Pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah awalan yang bermakna “sebelum”. 6 Pengertian Nikah dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi. 7 Dalam Undang-Undang Dasar 1974 No. I tentang undang-undang perkawinan sebagai berikut: Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam “Ensiklopedi Wanita Muslimah” perkawinan atau nikah ialah “akad ikatan lahir batin di antara seorang laki-laki dan seorang wanita, yang 5 I Djumhur dan M. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1975, h. 9 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, 1998, h. 44-50 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, 1998, h. 614