xlix
grup terkecil harus melebihi jumlah dari variabel independen. Tuntunan praktisnya, masing-masing grup harus memiliki minimal dua puluh observasi.
2.6. Diagram Pareto
Imai, M., 1998.
Diagram Pareto adalah seperangkat grafis visual untuk mengurutkan penyebab, dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Pareto
memusatkan perhatian pada konsep “the vital few versus the trivial many’. The vital few adalah sedikit faktor yang mengambil bagian persentase terbanyak dari
total masalah, sedangkan the trivial many adalah banyak faktor yang mengambil bagian sedikit dari masalah yang ada. Prinsip ini berasal dari prinsip Pareto yang
pertama kali diperkenalkan oleh J.M. Juan dalam mengawali gerakan kualitas. Diagram Pareto merupakan salah satu dari tujuh alat pemecahan masalah.
Diagram Pareto adalah sebuah diagram batang sederhana, dimana batang menunjukkan frekuensi dari masing-masing kriteria, disusun secara menurun.
Batang tertinggi terdapat pada sisi sebelah kiri, menurun ke sisi sebelah kanan. Analisis Pareto umumnya digunakan sebagai alat pemecahan masalah, yang
membantu dalam menentukan masalah apa yang harus dipecahkan daripada menunjukkan bagaimana untuk memecahkannya. Prosesnya meliputi mengaturan
data, pengklasifikasian data dan mentabulasikannya untuk menentukan masalah yang paling penting untuk segera dipecahkan.
l
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian meliputi penentuan tempat penelitian, responden, metode sampling yang
digunakan, teknik pengumpulan data, metode analisa data, teknik analisa data model dan metodologi yang digunakan dalam penelitian beserta penjelasan
secara singkat tiap tahapannya.
3.1 Tempat Penelitian.
Penelitian dilakukan di AJB Bumiputera 1912 Cabang Kediri, yang berkantor pusat di Jalan Kapten Tendean II A 2 Kediri. Lokasi ini dipilih karena AJB Bumiputera 1912 merupakan
salah satu asuransi terbesar di Indonesia dan Cabang Kediri merupakan salah satu kantor cabang yang memiliki jumlah agen terbanyak.
3.2 Responden