Karakteristik Perusahaan Asuransi Jiwa Komponen Sukses Perusahaan Asuransi Jiwa

xxvi polis langsung. Di bawah rencana ini, tertanggung membayar jumlah merata selama polis itu berlaku. Bentuk premi terus menerus ini menawarkan nilai tunai yang paling rendah, sedangkan premi sekaligus menawarkan nilai tunai yang tertinggi. Disamping ketiga jenis polis di atas, ada pula jenis-jenis polis yang merupakan kombinasi dari ketiga polis tersebut di atas.

2.2.4 Karakteristik Perusahaan Asuransi Jiwa

Yang dimaksud dengan karakteristik perusahaan meliputi reputasi perusahaan, ukuran perusahaan dan posisi perusahaan di pasar Doney and Canon, 1997 dalam Jasfar, 2002. Jika suatu perusahaan memperlihatkan reputasi yang baik, seperti terkenal kejujurannya, selalu menepati janjinya, maka ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan yang merupakan fondasi untuk membina hubungan jangka panjang. Selain reputasi perusahaan, besar kecilnya suatu badan usaha dan posisinya di pasar akan mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen yang berarti kualitas hubungan yang baik akan terbina dengan mudah. Beberapa hasil penelitian Ganesan, 1994; Anderson and Weitz, 1989 dalam Jasfar, 2002, sama-sama membuktikan bahwa reputasi dari produsen akan meningkatkan rasa kepercayaan para pengecer dalam membina hubungan saluran distribusi yang berarti karakteristik perusahaan merupakan salah satu dasar terciptanya kualitas hubungan yang baik.

2.2.5 Komponen Sukses Perusahaan Asuransi Jiwa

Hasymi, 1993 Ditinjau dari segi keuntungan, sukses tidaknya sebuah perusahaan asuransi jiwa dipengaruhi oleh besarnya perbedaan antara perhitungankalkulasi tarif asuransi jiwa dengan kenyataan yang terjadi. Alat-alat yang penting untuk menetapkan tarif asuransi jiwa adalah: A. Tabel Mortality kematian Tabel mortality adalah daftar yang memuat probabilitas kemungkinan, kebolehjadian hidup dan mati, dan digunakan bersama dengan perkiraan bunga dan biaya operating untuk menghitung berapa besar premi yang cukup untuk membayar klaim berdasarkan probalitas tersebut di atas. Tabel mortalitas bukanlah sejarah kematian sekelompok orang yang dicatat sampai tidak ada lagi yang hidup dari kelompok itu, sebagaimana mungkin ditunjukkan oleh namanya, melainkan kumpulan serangkaian hubungan antara jumlah orang yang mungkin mati dan jumlah yang mungkin hidup pada usia tertentu. Tabel ini menunjukkan jumlah yang mungkin hidup dan yang mungkin mati pada setiap usia antara 0 sampai 100. B. Tingkat Bunga Oleh karena premi itu dibayar sebelum pembayaran klaim, maka perusahaan asuransi mempunyai uang yang dapat diinvestasikannya. Penghasilan investasi ini diperhitungkan dalam menentukan biaya asuransi. Tingkat bunga yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa atas investasi mereka telah meningkat sejak tahun 1947. Tingkat bunga sebelumnya adalah 2 ½ per tahun dan perusahaan asuransi memakai angka ini untuk menghitung tarif premi dan cadangan mereka. Ada 2 cara perhitungan bunga yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk. Pada bunga sederhana, bunga itu dibayarkan setiap tahun pada investor, dan karenanya investor menghadapi masalah untuk menginvesatasikannya lagi jika ia berkeinginan demikian. Pada bunga majemuk, bunga yang dihasilkan setiap tahun ditambahkan lagi saja pada investasi pokok dan divestasikan lagi untuk tahun depan. Dengan demikian jumlah invesatasi itu meningkat setiap tahun dengan jumlah bunga yang dihasilkan tahun sebelumnya. Jadi, karena jumlah investasi meningkat setiap tahun, maka demikian pula bunga yang dihasilkannya. C. Biaya Operating xxvii Premi yang dihitung hanya berdasarkan 2 faktor tersebut di atas tabel mortality dan tingkat bunga adalah premi netto. Akan tetapi hanya perusahaan yang bersubsidi yang bisa beroperasi atas dasar premi netto. Perusahaan asuransi bersama mutual company harus menambahkan biaya pengurusan asuransi, pembayaran pajak, dan pengadaan berbagai cadangan untuk menghadapi fluktuasi buruk dalam penghasilan bunga dan mortality. Untuk perusahaan asuransi perseroan stock company malahan harus pula mengadakan margin untuk laba.

2.3 Agen