14 sahamnya. Rasio ini terdiri Price Earning Ratio, Price Cash Flow ratio,
Book Value per Share, Earnings per Share, dan Dividend Per Share.
2.1.2.1. Likuiditas Current Ratio
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban kewajiban jangka pendek. “Rasio likuiditas liquidity ratio
adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu” Fahmi,
2012:65. Pengukuran likuiditas biasanya mengaitkan kewajiban jangka
pendeknya dengan aset lancar yang tersedia untuk melunasinya. Lingkup pengukuran bisa seluruh aset lancar atau sebagian aset lancar.
Beberapa usulan terbaru tentang pengukuran likuiditas, bahkan tidak menggunakan aset lancar sebagai sumbernya, tetapi menggunakan arus
kas operasi. Penggunaan arus kas operasi dianggap lebih mengena, walaupun kenyataan pengukuran dengan aset lancar masih sering
dilakukan karena lebih mudah menghitungnya Prihadi, 2008:13.
Adapun salah satu rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini adalah current ratio atau biasa yang disebut rasio lancar.
Rasio lancar menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu
dekat Brigham, 2010:134. Adapun rumus current ratio adalah:
Current Ratio =
Menurut Subramanyam dalam buku Fahmi 2012:66 alasan digunakannya rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas
mencakup kemampuan untuk mengukur : a. Kemampuan memenuhi kewajiban lancar
Universitas Sumatera Utara
15 Semakin tinggi jumlah kelipatan aset lancar terhadap kewajiban
lancar, makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar.
b. Penyangga kerugian Makin besar penyangga, makin kecil risikonya. Rasio lancar
menunjukkan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aset lancar non-kas pada saat aset tersebut dilepas
atau dilikuiditasi.
c. Cadangan dana lancar Rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap
ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan. Ketidakpastian dan kejutan, seperti pemogokan dan kerugian luar
biasa, dapat membahayakan arus kas sementara dan tidak terduga.
2.1.2.2. Leverage Debt to Equity Ratio