15 Semakin tinggi jumlah kelipatan aset lancar terhadap kewajiban
lancar, makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar.
b. Penyangga kerugian Makin besar penyangga, makin kecil risikonya. Rasio lancar
menunjukkan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aset lancar non-kas pada saat aset tersebut dilepas
atau dilikuiditasi.
c. Cadangan dana lancar Rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap
ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan. Ketidakpastian dan kejutan, seperti pemogokan dan kerugian luar
biasa, dapat membahayakan arus kas sementara dan tidak terduga.
2.1.2.2. Leverage Debt to Equity Ratio
Leverage menggambarkan setiap pengunaan aset atau dana yang
membawa konsekuensi biaya dan beban tetap..Dalam manajemen
keuangan ada tiga jenis leverage Brigham, 2001:10 yaitu :
1. Leverage Operasi Operating Leverage Leverage operasi menunjukkan seberapa besar biaya tetap
digunakan dalam operasi suatu perusahaan. Jika sebagian besar dari total biaya perusahaan adalah biaya tetap, perusahaan itu dikatakan
mempunyai leverage operasi operating leverage yang tinggi. Leverage operasi merupakan kemampuan EBIT perusahaan untuk
merespons fluktuasi penjualan.
2. Leverage Keuangan Leverage keuangan financial leverage adalah praktek pendanaan
sebagian aktiva perusahaan dengan sekuritas yang menanggung beban pengembalian tetap dengan harapan bisa meningkatkan
pengembalian akhir bagi pemegang saham Keown: 121.
3. Total Leverage Total leverage
merupakan penggunaan aktiva dan dana dalam aktivitas perusahaan, dimana penggunaan dana tersebut harus
menutup biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan. Total leverage merupakan gabungan antara operating leverage dengan
financial leverage.
Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang dapat berasal dari utang maupun ekuitas. Utang mempunyai dua
Universitas Sumatera Utara
16 keuntungan. Pertama, bunga yang dibayarkan dapat dipotong untuk
tujuan pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dari utang. Kedua, pemegang utang debt to holder mendapat penembalian yang tetap
sehingga pemegang saham stockholder tidak perlu mengambil bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima Brigham,
2001:4.
Namun, utang juga mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, semakin tinggi rasio utang debt ratio, semakin tinggi pula risiko
perusahaan sehingga suku bunganya mungkin akan lebih tinggi. Kedua, apabila sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba
operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang saham harusnya menutup kekurangan itu, dan perusahaan akan
bangkrut jika mereka tidak sanggup. Terlalu banyak utang dapat meghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat
membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus bijak dalam
menggunakan hutang pada aktivitas pendanaan perusahaan agar risiko dalam penggunaan hutang dapat diminimalisir.
Penjelasan mengenai dampak leverage terhadap EPS dapat dijelaskan berikut pada tabel 2.1. :
Tabel 2.1. Dampak
Financial Leverage pada Pengembalian Pemegang Saham
PT U UnleveragedTanpa Hutang dengan 1.000 lembar saham Aset lancar 50,000
Hutang Aset tetap
50,000 Ekuitas biasa
100,000 Total aset
100,000 Total kewajiban ekuitas
100,000
Universitas Sumatera Utara
17
Kondisi Usaha Baik
Diharapkan Buruk
Pendapatan penjualan 150,000
100,000 75,000
Biaya operasi tetap 45,000
45,000 45,000
Biaya operasi variabel 60,000
40,000 30,000
Total biaya operasi 105,000
85,000 75,000
EBIT 45,000
15,000 Bunga Tingkat 10 0
0 0 EBT
45,000 15,000
Pajak Tarif 40 18,000 6,000 0
EAT 27,000
9,000 ROE
27 9
EPS 27
9
PT U Leverageddengan Hutang dengan 500 lembar saham Aset lancar 50,000
Hutang 50,000
Aset tetap 50,000
Ekuitas biasa 50,000
Total aset 100,000
Total kewajiban 100,000
ekuitas
Kondisi Usaha Baik
Diharapkan Buruk
Pendapatan penjualan 150,000
100,000 75,000
Universitas Sumatera Utara
18
Biaya operasi tetap 45,000
45,000 45,000
variabel 60,000
40,000 30,000
Total biaya operasi 105,000
85,000 75,000
EBIT 45,000
15,000 Bunga Tingkat 10 5,000
5,000 5,000 EBT
40,000 10,000
5,000 Pajak Tarif 40
16,000 4,000 0 EAT
24,000 6,000
5,000 ROE
48 12
-10 EPS
48 12
10 Sumber : Brigham, Eugene F, et. al., 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan diolah
oleh peneliti
Dari perbandingan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya leverage atau melakukan pinjaman berupa hutang dapat
meningkatkan Earnings Per Share bagi para pemegang saham. Akan tetapi kondisi ini hanya berlaku ketika perusahaan berada di kondisi
baik dan pada kondisi yang diharapkan. Ketika kondisi perusahan buruk dimana penjualan hanya mampu menutupi biaya-biaya perusahaan
tanpa dapat menghasilkan EBIT Earning Before Interest Tax , maka perusahaan yang menggunakan leverage akan menimbulkan
earning per share yang bernilai minus atau merugikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bijak dalam melakuka keputusan apakah
Universitas Sumatera Utara
19 sebuah perusahaan harus menggunakan leverage atau tidak
menggunakan leverage. Rasio
leverage mengukur seberapa jauh perusahaan
menggunakan hutang. Beberapa analisis menggunakan istilah rasio solvabilitas yang berarti mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya. Adapun dalam penelitian ini rasio leverage
yang digunakan adalah rasio hutang pada modal Debt to Equity Ratio
.
Menurut Joel dalam buku Fahmi 2012:73, Debt to Equity Ratio
adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor .
Adapun rumus dari Debt to Equity Ratio adalah:
Debt to Equity Ratio =
Sebuah perusahaan yang tidak memiliki hutang berarti perusahaan tersebut dalam menjalankan aktivitasnya dengan
menggunakan modal sendiri. Debt to Equity Ratio mencerminkan solvabilitas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan memiliki
solvabilitas yang baik berarti perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan dengan menggunakan modal sendiri.
Semakin tinggi nilai Debt to Equity Ratio maka semakin tinggi kewajiban yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.2.3. Perputaran Aset