Price Book Value Earnings Per Share

21 kelebihan dana yang ada pada aset tersebut. Kelebihan dana tersebut lebih baik dapat digunakan pada aktiva lain yang lebih produktif. Sebaliknya semakin tinggi tingkat aktivitas, maka semakin baiklah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio aktivitas dapat dikaitkan dengan jenis aset yang akan diukur. Dengan demikian, rasio aktivitas dapat dibagi ke dalam dua kelompok,yaitu: • Short-term activity • Long-term activity Short-term activity akan berorientasi pada operasi rutin perusahaan,yang diwakili kemampuan perusahaan dalam rangka mengendalikan piutang, persediaan dan utang usaha. Sementara long- term activity berorientasi pada penggunaan aset tetap Prihadi, 2008:34.

2.1.2.4. Price Book Value

Price book value atau biasa disebut juga market book value ratio adalah rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya. Untuk menghitung nilai buku per lembar saham dapat dihitung sebagai berikut Brigham,2010:151 : Nilai buku per lembar saham = Sedangkan rumus untuk menghitung price book value yaitu: Price Book Value = Universitas Sumatera Utara 22 Price book value ratio pada umumnya lebih besar dari 1, ini artinya investor bersedia membayar saham lebih besar daripada nilai buku akuntansinya. Situasi seperti ini terutama terjadi karena nilai aset, seperti yang dilaporkan oleh akuntan dalam neraca perusahaan, tidak mencerminkan baik itu inflasi maupun goodwill. Jadi, aset yang dibeli beberapa tahun lalu pada harga sebelum inflasi dicatat berdasarkan harga perolehan awalnya meskipun inflasi telah menyebabkan nilai aset yang sebenarnya naik secara signifikan Brigham, 2010:152.

2.1.2.5. Earnings Per Share

Earnings Per Share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki Fahmi,2012:288. Menurut Van Horne dan Wachowicz dalam buku Fahmi 2012:83, “earnings per share is earning per share after taxes EAT divided by the number of common share outstanding” . Adapun rumus Earnings Per Share adalah : EPS = Pada umumnya, perusahaan di Indonesia tidak mempunyai saham preferred preferred stock. Akan tetapi kalau ada saham preferen, maka nilai laba setelah pajak harus dikurangi dengan dividen jatah pemegang saham preferred Menurut Brigham 2010:393 pertumbuhan laba berasal dari sejumlah faktor, antara lain 1 jumlah laba yang dipertahankan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan, 2 tingkat pengembalian yang diterima perusahaan atas ekuitasnya ROE, dan 3inflasi. Berbicara tentang inflasi, jika output dalam unit stabil, tetapi harga jual dan Universitas Sumatera Utara 23 biaya input naik mengikuti inflasi, maka EPS juga akan tumbuh mengikuti tingkat inflasi. Bahkan tanpa inflasi, EPS juga akan tumbuh karena laba yang diinvestasikan kembali atau ditanamkan kembali. Jika seluruh laba perusahaan tidak dibayarkan sebagai dividen dengan kata lain, jika sebagian labanya ditahan, jumlah dolar investasi di balik setiap saham lama kelamaan akan naik sehingga menyebabkan pertumbuhan laba dan dividen. Apabila ada saham baru diterbitkan di tengah tahun, maka jumlah lembar saham beredar terakhir tidak bisa digunakan untuk menghitung Earnings Per Share. Begitu juga dengan adanya treasury stock , yaitu saham perusahaan yang dibeli sendiri oleh perusahaan. Dengan demikian terdapat dua kondisi yang membuat saham di awal tahun dan akhir tahun tidak sama, yaitu: • Penerbitan saham baru pada waktu tahun berjalan • Pembelian saham sendiri oleh perusahaan treasury stock Bagi pembaca laporan keuangan pemula, seringkali rancu antara laba per lembar saham dengan dividen per lembar saham. Laba per lembar saham hanyalah indikator jumlah laba untuk setiap lembar. Laba tersebut tidak harus dibagi. Sementara dividen adalah yang dibagikan kepada pemilik

2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Hasil peneliti terdahulu dan berhubungan likuiditas, leverage, perputaran aset, Price Book Value terhadap Earnings Per Share dapat dilihat pada tabel berikut ini Universitas Sumatera Utara 24 Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian Analisis Pengaruh Rasio Leverage dan Rasio Likuiditas terhadap Earnings Per Share Pada Industri Makanan dan Minuman yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia Denari Hutabarat 2009 Variabel Independen: Debt to Asset Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Current Ratio Variabel Dependen: Earnings Per Share Debt to Asset Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Current Ratio berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Earnings Per Share Pengaruh Financial Leverage dan Total Assets Turnover Terhadap Earnings Per Share EPS Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2006 – 2009 Dwi Armaya 2010 Variabel Independen: Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover Ratio Variabel Dependen: Earnings Per Share Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover Ratio berpengaruh signifikan Earnings Per Share Analisis Pengaruh Financial Leverage Hery Krisman Variabel Independen: Debt to Asset Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Universitas Sumatera Utara 25 terhadap Earnings Per Share Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sitorus 2011 Debt to Equity Ratio, Long Debt to Equity Ratio Variabel Dependen: Earnings Per Share Ratio, Long Debt to Equity Ratio berpengaruh dan signifikan terhadap Earnings Per Share Analisis Pengaruh Rasio Hutang terhadap Earnings Per Share Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI Rouli Martha Tambunan 2011 Variabel Independen: Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio Variabel Dependen: Earnings Per Share Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earnings Per Share Denari Hutabarat 2009, meneliti pengaruh rasio leverage dan rasio likuiditas terhadap Earnings Per Share pada industri makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan , Debt to Total Asset Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio dan Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earnings Per Share. Sedangkan melalui uji parsial Debt to Total Asset Ratio berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Earnings Per Share, dan Long Term Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap Earnings Per Share sedangkan Current Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Earnings Per Share. Dwi Armaya 2010, meneliti pengaruh financial leverage dan Total Assets Turnover Ratio terhadap Earnings Per Share pada perusahaan perkebunan dan pertambangan. Hasil penelitian menunjukkan financial leverage Debt to Asset Ratio dan Total Asset Turnover Ratio berpengaruh signifikan terhadap Earnings Universitas Sumatera Utara 26 Per Share . Sedangkan melalui uji parsial hanya Total Asset Turnover Ratio yang berpengaruh terhadap Earnings Per Share. Hery Krisman Sitorus 2011, meneliti pengaruh financial leverage terhadap Earnings Per Share pada perusahaan industri manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan Debt to Total Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Longterm Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Earnings Per Share. Sedangkan melalui uji parsial hanya Debt to Equity Ratio yang berpengaruh signifikan terhadap Earnings Per Share. Rouli Martha Tambunan 2011, meneliti pengaruh rasio hutang terhadap Earnings Per Share pada perusahaan properti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earnings Per Share. Sedangkan melalui uji parsial Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Earnings Per Share .

2.3. Kerangka Konseptual

Likuiditas menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah Current Ratio rasio lancar. Current ratio menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat Brigham,2010:134. Leverage merupakan penggunaan pendanaan melalui hutang pada suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya. Perusahaan harus cermat dalam presentase penggunaan hutang maupun pengunaan modal sendiri dalam operasional Universitas Sumatera Utara 27 perusahaan untuk mencapai Earnings Per Share bagi para investor menjadi maksimal. Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara kewajiban terhadap modal sendiri pemilik perusahaan. Semakin tinggi nilai Debt to Equity Ratio sebuah perusahaan maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri. Perputaran aset Total Asset Turnover mengambarkan seberapa baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan Prihadi, 2008:41. Perputaran aset merupakan salah satu rasio aktivitas. Tingkat aktivitas yang rendah pada penjualan mengakibatkan semakin besar dana yang tertanam pada aset tersebut. Sebaliknya semakin tinggi aktivitas maka semakin baik kemampuan perusahaan memaksimalkan aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Semakin besar tingkat penjualan dapat memaksimalkan Earnings Per Share perusahaan. Price Book Value rasio nilai buku memberikan indikasi pandangan investor atas perusahaan. Perusahaan yang dipandang baik oleh investor yang artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta mmengalami pertumbuhan, dijual dengan rasio nilai buku yang lebih tinggi dibandingan perusahaan dengan pengembalian yang rendah Brigham, 2010:151. Dengan semakin besarnya tingkat laba yang ada pada suatu perusahaan maupun tingkat laba yang diharapkan di periode perusahaan selanjutnya, maka investor akan memberikan nilai buku yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan rasio nilai buku suatu perusahaan dapat memiliki pengaruh terhadap Earnings Per Share bagi para pemegang saham. Universitas Sumatera Utara 28 Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut: Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Leverage X 2 Likuiditas X 1 Price Book Value X 4 Perputaran Aset X 3 Earnings per Share Y H2 H3 H4 H5 H1 Universitas Sumatera Utara 29

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris Erlina, 2011:30. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Likuiditas berpengaruh terhadap Earnings Per Share perusahaan H2 : Leverage berpengaruh terhadap Earnings Per Share perusahaan H3 : Perputaran aset berpengaruh terhadap Earnings Per Share perusahaan H4 : Price Book Value berpengaruh terhadap Earnings Per Share perusahaan H5: Likuditas, leverage, perputaran aset, Price Book Value berpengaruh secara simultan terhadap Earnings Per Share perusahaan Universitas Sumatera Utara 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan mengakses situs pada www.idx.co.id dan waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.

3.3. Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional yang ditentukan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Variabel X yaitu likuiditas Current Ratio, leverage Debt to Equity Ratio , perputaran aset dan Price Book Value. b. Variabel Y yaitu Earning Per Share 2. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2009-2011 Universitas Sumatera Utara 31

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek berbeda Erlina, 2011;36. Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena-fenomena Sangadji,2010:33.

3.4.1. Variabel Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Economic Value Added, Earnings Per Share, Return On Assets, Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Consummer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 98

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 20 23

Pengaruh Return on Equity (ROE), Debt Equity Ratio (DER) dan Earnings per Share (EPS) terhadap Price to Book Value pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

3 9 24

PENGARUH MARKET VALUE, VARIANCE OF RETURN DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 4 140

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Saham - Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 11