Pengaruh Senyawa Nitrogen Teori yang Mendasari

2.2.8 Pengertian Mikroorganisme

Menurut Lay dan Hastowo 1992, mikroorganisme atau mikroba adalah substansi bersel satu yang membentuk koloni atau kelompok dimana satu sama lain dalam koloni tersebut saling berinteraksi. Dalam pertumbuhannya mikroorganisme memerlukan sumber energi, karbon dan nutrisi. Berdasarkan kebutuhan nutrisinya bakteri dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Heterotrop yaitu bakteri yang mengambil karbon dari karbon organik saja. 2. Autotrop yaitu bakteri yang menggunakan CO 2 dan HCO 3 - sebagai sumber karbon tunggal. 3. Fakultatif autotrop yaitu bakteri yang menggunakan senyawa organik maupun CO 2 sebagai sumber karbon. Lay dan Hastowo 1992 juga menyatakan bahwa bakteri memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. Berdasarkan sumber energi bakteri dapat dibedakan menjadi: 1. Phototrop yaitu bakteri yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi. 2. Chenamotrop yaitu bakteri yang menggunakan reaksi kimia reaksi reduksi oksidasi bahan organik. Setiap jenis mikroorganisme dapat hidup baik pada rentang temperatur tertentu. Temperatur yang paling baik utuk aktivitas mikroorganisme disebut temperatur optimal. Berdasarkan hal itu bakteri dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: 1. Bakteri Psikrofil oligotermik yaitu bakteri yang hidup pada temperatur antara 0 o C – 30 o C dengan temperatur optimum 10 o C – 20 o C. 2. Bakteri Mesofil mesotermik yaitu bakteri yang hidup pada temperatur antara 5 o C – 60 o C dengan temperatur optimum 25 o C – 40 o C. 3. Bakteri Termofil politermik yaitu bakteri yang hidup pada suhu antara 40 o C -80 o C dengan temperatur optimum 55 o C – 65 o C. Metcalf dan Eddy 2003 menyatakan bahwa jenis-jenis mikroorganisme yang sering dijumpai pada proses pengolahan biologis adalah bakteri, jamur, protozoa, alga, crustacea dan virus. Sel bakteri adalah sel yang paling berperan dan banyak dipakai secara luas di dalam proses pengolahan air baku sehingga struktur sel mikroorganisme lainnya dapat dianggap sama dengan bakteri. Menurut Miwa 1991, beberapa jenis dari mikroorganisme seperti bakteri, jamur, lumut, protozoa dan invertebrata adalah habitat dalam biofilm tertentu, walaupun demikian bakteri, jamur dan lumut biasanya merupakan mayoritas. Bakteri dan jamur mengambil zat-zat gizi dan zat-zat lainnya, sedangkan protozoa dan invertebrata diharapkan hidup dari mereka. Kematian biomassa dari mikroorganisme akan diuraikan oleh bakteri dan di dalam biofilm tersebut ada sejenis rantai makanan.

2.2.9 Pengolahan Biologis

Miwa 1991 mengatakan bahwa di dalam proses pengolahan air yang mengandung polutan senyawa organik, teknologi yang digunakan sebagian besar menggunakan aktifitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa polutan organik tersebut. Proses pengolahan air limbah dengan aktifitas mikroorganisma biasa disebut dengan proses biologis. Proses pengolahan secara biologis dapat dilakukan pada kondisi aerobik dengan udara, kondisi anaerobik tanpa udara atau kombinasi anaerobik dan aerobik. Proses biologis aeorobik biasanya digunakan untuk pengolahan air dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologis anaerobik digunakan untuk pengolahan air dengan beban BOD yang sangat tinggi. pengolahan air yang mengandung polutan zat organik dapat dilakukan secara biologis. Pada prinsipnya proses biologis akan mengubah bahan-bahan pencemar yang berbentuk koloid atau terlarut yang ada didalam air baku menjadi bentuk lain dalam bentuk gas, maupun jaringan sel yang dapat dipisahkan dengan proses fisis seperti pengendapan. Begitupun juga dengan Pelezar dan Chan 1996 mengatakan bahwa pengolahan biologis didefinisikan sebagai proses pemurnian sendiri di dalam air dengan penyesuaian kondisi yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi. Dalam beberapa penelitian kualitas air sungai menyatakan apabila zat pencemar dibuang pada hulu mengalir ke hilir melalui sungai, dengan berjalannya waktu sejumlah konsentrasi polutan akan berkurang, hilang atau tereduksi pada derajat konsentrasi tertentu, gejala ini dikenal dengan pemurnian sendiri oleh sungai self cleaning service. Aktivitas ini berjalan alami, mikroorganisme sebagai peran utama pada proses penyisihan ini tumbuh, menempel pada permukaan kerikil dan tumbuhan air di sungai.