Kayu Manis Cinnamomum burmannii Jahe Zingiber officinale R.

2.2.3. Kayu Manis Cinnamomum burmannii

Kayu manis diklasifikasi berasal dari super divisi Spermatophyta, d ivisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, sub kelas Magnoliidae , o rdo Laurales , famili Lauraceae, genus Cinnamomum , dan spesies Cinnamomum burmannii . Tanaman kayu manis dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 m dpl dan tingginya mencapai 15 m. Secara morfologi, batang kayu manis berwarna hijau kecoklatan. Sementara itu, daun kayu manis yang muda berwarna merah dan daun yang tua berwarna hijau. Mahkota bunga berwarna kuning dan buahnya berwarna hijau saat muda, lalu menjadi hitam saat tua Syukur dan Hernani 2002. Tanaman kayu manis disajikan pada gambar 3. Gambar 3. Tanaman Kayu Manis Cinnamomum burmannii Sumber: http:www.plantamor.comindex.php?plant=329 Bagian kayu manis yang sering digunakan sebagai bahan obat-obatan adalah bagian kulit batang. Bahan obat ini berbau aromatik, berasa pedas dan manis, berbau wangi, dan bersifat hangat. Sifat-sifat tersebut ditimbulkan oleh zat-zat kimia yang terkandung dalamnya. Kayu manis mengandung minyak atsiri hingga mencapai 4 dengan muatan sinamilaldehida, eganol, tarpen, seskuiterpen, dan furfural. Selain itu, terdapat juga kandungan zat penyamak 2, pati 4, kalsium oksalat 4, dan lender 4. Kandungan tersebut membuat kulit batang kayu manis dapat digunakan untuk karminatifa, penghangat lambung, dan jika dikombinasikan dengan astringensia efektif untuk mengobati diare Kartasapoetra 2004. Meskipun demikian, ternyata tidak hanya kulit pada bagian batang yang dapat digunakan sebagai bahan obat- obatan. Menurut Hariana 2007 daun dan akar kayu manis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Beberapa penyakit lainnya yang dapat diobati dengan bagian-bagian tersebut, antara lain asam urat gout arthiritis, keropos tulang, hernia, dan muntah-muntah.

2.2.4. Jahe Zingiber officinale R.

Jahe diklasifikasi berasal dari super divisi Spermatophyta, divisi Magnoliophyta, kelas Liliopsida, sub kelas Commelinidae, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, genus Zingiber, spesies Zingiber officinale. Tanaman ini merupakan tanaman herba tegak yang dapat berumur tahunan. Tanaman yang dapat mencapai tinggi 0,4-1 m ini terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Akar jahe berbentuk rimpang dengan bau yang harum dan berasa pedas. Batang jahe berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang berbentuk langsing membulat dengan ujung melancip. Sementara itu, bagian Bunga berbentuk kerucut kecil dengan bagian ujung yang melancip Muhlisah 1999. Tanaman jahe disajikan pada gambar 4. Gambar 4. Jahe Zingiber officinale Sumber: http:www.plantamor.comindex.php?plant=1306 Jahe berbau aromatik dan berasa pedas. Hal tersebut ditimbulkan oleh zat-zat yang terkandung di dalam jahe. Kandungan zat kimia jahe terdiri atas minyak atsiri 0,5-5,6, pati 20-60, damar, asam-asam organik, oleoresin, dan gingerin. Kandungan penyusun minyak atsiri adalah gingerol, zingibetol, zingiberin, borneol, kamfen, sineol dan falandren Kartasapoetra 2004. Kandungan zat-zat yang tersebut membuat jahe dapat digunakan untuk mengobati rematik, luka, eksim, dan saraf muka yang sakit Muhlisah 1999. Selain itu, jahe juga dapat digunakan untuk mengobati batuk pilek, encok, dan pegal linu Widiarti 2010.

2.2.5. Merica Piper nigrum L.