kolera, nyeri lambung, rematik, dan migren. Kedua, lempuyang gajah Zingiber zerumbet. Cirinya adalah rasa pedas, tajam, dan bersifat hangat. Kandungan zat dan
khasiat lempuyang gajah sama dengan lempuyang emprit Zingiber amaricans. Perbedaan keduanya adalah lempuyang gajah Zingiber zerumbet memiliki bentuk
yang relatif lebih besar. Ketiga, lempuyang wangi Zingiber aromaticum. Sifat dari Lempuyang wangi adalah berasa pahit, pedas, dan aromatik. Kandungan zat
kimiawinya sama dengan dua spesies lainnya. Perbedaan dengan spesies lempuyang lainnya adalah lempuyang wangi berwarna putih dan berbau wangi. Khasiat
lempuyang wangi, antara lain sebagai analgesik, penambah nafsu makan, mengobati asma, cacingan, anemia, sembelit, TBC, maupun malaria Hariana 2007; Sari 2006.
2.2.2. Sambiloto Andrographis paniculata Nees
Klasifikasi tanaman sambiloto ialah sambiloto berasal dari super divisi Spermatophyta, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, sub kelas Asteridae,
ordo Scrophulariales, famili Acanthaceae, genus Andrographis, dan spesies Andrographis paniculata Nees. Tanaman ini Sering ditemukan tumbuh pada dataran
rendah dengan ketinggian 100 m dpl. Tingginya berkisar antara 40-90 cm, berdaun tunggal dengan panjang antara 2-8 cm dan lebar 1-3 cm. Buah sambiloto berbentuk
lonjong, panjangnya sekitar 1,5 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm. Ciri lain dari sambiloto adalah rasanya yang pahit Muhlisah 1999. Tanaman sambiloto disajikan
pada gambar 1.
Gambar 1. Sambiloto Andrographis paniculata Nees Sumber: http:www.plantamor.comindex.php?plant=96
Sambiloto terbukti memiliki banyak khasiat, antara lain sebagai anti inflamasi, analgesik, antipiretik, antidiabetes, dan antispermatogenik. Selain itu,
sambiloto juga dapat berguna untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kontraksi usus, meningkatkan nafsu makan, mencegah kerusakan hati dan jantung,
serta sebagai imunomodulator. Penggunaan sambiloto sering diterapkan pada penderita demam, disentri, radang paru-paru, dan penyakit-penyakit lainnya
Setyawati 2009. Khasiat yang beragam disebabkan oleh kandungan senyawa-senyawa kimia
dalam sambiloto. Zat aktif utama yang berkhasiat obat adalah andrografolid yang kadarnya berkisar antara 2,5-4,6 dari berat kering. Kehadiran andrografolid
merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sambiloto menjadi pahit. Senyawa lain yang terkandung dalam sambiloto adalah neo-andrografolid, panikulin, damar,
asam kersik dan mineral. Mineral utama yang terkandung adalah kalium dengan kadar yang cukup tinggi, kalsium, dan natrium Setyawati 2009. Senyawa kimia
yang terkandung dalam sambiloto disajikan pada gambar 2.
Gambar 2. Senyawa kimia Sambiloto Andrographis paniculata Nees Sumber: Tipakorn 2002
2.2.3. Kayu Manis Cinnamomum burmannii