Sumber Karbon Carbon Source dalam Ekosistem Pesisir

43 jumlah bahan organik yang bersimpang-siur di pinggiran hutan meningkat pula. Keadaan produktivitas limbah dan pembuangannya dinyatakan bahwa seiring energi geofisis meningkat, maka pergerakan bahan organik antara hutan-hutan bakau dan perairan di muara sekitarnya akan meningkat pula.

2.4.5 Sumber Karbon Carbon Source dalam Ekosistem Pesisir

Di wilayah pesisir terdapat tiga ekosistem utama yang mempengaruhi siklus karbon global, yaitu ekosistem terestrial daratan, ekosistem pesisir dan ekosistem lautan. Secara diagramatis, tiga ekosistem utama tersebut disajikan pada Gambar 7. Ekosistem pesisir meliputi lahan basah wetland, estuaria, zona litoral mulai dari batas air tawar hingga kontinen. Area ini meliputi 5 persen dari total lahan, akan tetapi proses biogeokimia menjamin potensi carbon sinks dalam biosfir. Contohnya, pengaruh pembuangan air sungai terhadap lautan setidaknya terdiri atas dua hal, yaitu : a pembuangan partikel dan larutan organic carbon, b nutrient yang dibawa dari sistem sungai ke lautan akan mendorong produksi baru dari wilayah biogenik. Estimasi jumlah karbon di ekosistem pesisir didasarkan pada perkiraan eksport karbon pada debit sungai aktual dan rata-rata partikel ditambah konsentrasi karbon organik terlarut sebesar 20 mgL Meybeck 1982; Milliman Meade 1983 in Twilley 1992 . Metode ini memperkirakan transport C organik untuk daerah pesisir dunia sebesar 0,36 PgC th -1 , hampir sama dengan rata-rata perkiraan dari aliran sungai lihat Tabel 3 dan Tabel 4. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hampir sebesar 0,26 Pg C th -1 72,22 dari nilai 0,36 Pg C th -1 360 GtC th -1 R ATMOSPHERIC RESERVOIR TERRESTRIAL ECOSYSTEM COASTAL ECOSYSYTEM OCEAN ECOSYSTEM SOIL SEDIMENT SEDIMENT P B E B B E R P P R Rivers Tides Gambar 7 Diagram konseptual tiga ekosistem utama yang mempengaruhi siklus karbon global P=production, R=respiration, E=Exchange, B=Burial 44 diperkirakan diekspor oleh sungai yang berada pada kawasan 0 o -10 o lintang. Sementara itu dalam hal Total Organic Carbon TOC pada kawasan lintang 0 o -10 o , kontribusi sungai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hutan mangrove. Dengan demikian, input C ke ekosistem mangrove pada kawasan lintang 10 o -20 o , sekitar 75 bersumber dari aliran sungai. Tabel 3 Estimasi total carbon organik dari sungai utama ke pesisir dunia Total Carbon Organik PgC th -1 Referenai 0,37 Schleisinger and Melack 1981 0,383 Meybec 1981 0,302 Meybeck 1981 0,33 Dengens et al. 1991 0,35 Rata-rata Sumber : Twilley RR, Chen RH Hargis T 1992. Tabel 4 Estimasi carbon source dan carbon sink di ekosistem pesisir SumberRosotEkosistem Nilai Pg C th -1 Referensi SUMBER SOURCES Suplay dari ekosistem lain Allochtonous 0,44 Sungai 0,36 Twilley 1992 Lahan basah wetlands 0,08 Twilley 1992 Produksi Primer Netto 6,65 Beting Sungai 5,40 Walsh 1984 EstuariaDelta 0,92 Walsh 1984 Tumbuhan air Macrophyta 0,33 Walsh 1984 TOTAL SOURCES 7,09 SEDIMENT SINKS 0,41 Terumbu Karang coral reef 0,01 Walsh 1984 Beting Shelf 0,20 Berner 1982 Estuaria 0,20 Walsh 1984 WETLAND SINKS 0,205 Mangrove 0,18 Twilley 1992 Habitat kritis bagi oganisme Marshes 0,025 Hopkinson 1988 TOTAL SINK 0,605 Sumber : Twilley RR, Chen RH Hargis T 1992. Dalam konteks wilayah Indonesia menunjukkan bahwa produktifitas primer penyerapan CO 2 oleh ekosistem pesisir dan laut sekitar 300 MtCO 2 th -1 dan 3 MtCO 2 th -1 diantaranya diendapkan dideposit ke dasar laut PKSPL-IPB 2009. 45 2.5 Perubahan Lingkungan Global dan REDD+