Panen dan Pascapanen Pepaya

berwarna hijau terang. Buah yang diserang tampak bercak-bercak berwarna kuning. Tanaman yang telah terserang oenyakit produksinya menurun drastis dan buah yang dihasilkan tidak menarik serta rendah kualitasnya. Penyebab: penyakit ini disebabkan aatau ditularkan oleh kutu daun Myzus persicae . Tanaman yang telah terserang tidak akan dapat pulih kembali dan maksimal dapat berproduksi selama ssetahun. Pengendalian: cara pemberantasan penyakit ini belum dapat ditemukan. Tanaman yang sakit sebaiknya segera dicabut dan dibakar. Penyakit yang disebabkan karena nematoda yang biasa menggangu budidaya pepaya adalah: Nematoda jenis cacing parasit Gejala: Penyakit ini hanya menyerang akar tanaman pepaya. Pada akar tumbuh puru atau benjolan sehingga fungsi akar menjadi berkurang. Bila serangan semakin parah maka pertumbuhan akan terhambat dan sitem perakaran secara keseluruhan terganggu. Gangguan pada akar berdampak pada pertumbuhan tanaman. Tanaman seperti tidak pernah dipupuk atau tampak kekeringan akibat kekurangan air. Daun berwarna hijau terang sampai kuning dan lebih cepat gugur. Tanaman nampak kurus kerdil tidak sehat. Penyebab:Nematoda penyebab penyakit puru adalah Meloidogyne incognita KOF WH. Pengendalian: dengan menggunakan nematisida Vapam. Caranya dengan mengocorkan nematisida ke setiap lubang tanam.

7. Panen dan Pascapanen

a. Panen Tanaman pepaya yang dibudidayakan di dataran rendah mulai berbunga pada umur empat bulan, dan enam bulan kemudian pepaya sudah dapat dipanen. Jadi panenan pertama tanaman pepaya di lahan dataran rendah dapat dilakukan setelah 10 bulan tanam. Pemanenan pertama cukup mudah dilakukan karena pohon-pohon masih rendah. Pemetik hanya menggunakan tangan atau pisau untuk memanen buah. Pada panen berikutnya pohon sudah mulai meninggi sehingga pemetik memerlukan alat bantu untuk memanen, seperti tangga atau galah. Buah pepaya yang masak ditandai dengan kulit dan daging buahnya berwarna cerah, rasanya manis, dan aromanya sudah tercium. Waktu memanen harus dijaga agar kulit buah jangan sampai tergesek, tergores apalagi sampai terluka. Gesekan, goresan atau luka membuat buah menjadi cacat, akibatnya warna kulit maupun penampilan buah menjadi tidak utuh lagi. Untuk itu pada saat melakukan pemanenan harus dihindari kerusakan fisik ini. Tingkat kemasakan buah pepaya biasanya dinyatakan dalam bentuk buah muda, buah tua, buah mengkal, buah masak dan buah terlalu masak sebagai berikut: 1. Buah muda Buah muda adalah buah yang masih dalam proses pertumbuhan dan pembentukan kearah tingkat buah tua. Kulit buah berwarna hijau muda dan mengadung banyak getaah. Daging buah dan biji masih berwarna putih. Bila diperam aatau dikarbit buah akan masak tidak sempurna. Kulit dan daging buah akan berwarna pucat dan rasanya tawar atau pahit. Buah muda hanya cocok digunakan untuk sayur. 2. Buah Tua Buah tua green mature stage ditandai dengan warna kulit yang masih berwarna hijau. Getah sudah banyak berkurang dan encer. Secara umum, daging buah masih keras, tetapi bagian dalamnya mulai tampak ada perubahan warna. 3. Buah Mengkal Buah mengkal firm ripe stage ditandai dengan mulai menguning- nya warna kulit buah, terutama di bagian ujung buah. Daging buah masih keras, tetapi bagian daalam telah berubah warna. 4. Buah Masak Buah masak ripe stage seluruh kulit buahnya telah berubah warna menjadi kuning atau kuning kemerahan. Daaging buah seluruhnya telah lunak dan berwarna kuning atau merah menyala. Rasanya manis segar beraroma dan berair banyak. 5. Buah Masak bonyok Buah masak bonyok over ripe stage adalah buah sudah terlalu masak. Di beberapa tempat dari buah tersebut aada bercak antraknosa yang ditumbuhi cendawan. Kulit dan daging buah sangat lembek. Rasa daging buah sudah tidak enak dan ada rasa pahitnya. b. Pengangkutan dan Penyimpanan Buah Buah pepaya tergolong buah yang berdaging lunak. Saat masih mentah buah pepaya mudah mengalami kerusakan. Himpitan atau gesekan antar buah mudah menimbulkan memar pada kulit. Selain itu, benda yang lebih keras mudah menimbulkan goresan atau luka pada buah. Oleh karena itu pengangkutan buah harus dilakukan dengan hati-hati. Penempatan buah di dalam keranjang dilakukan dengan cara berdiri dengan tangakai di sebelah bawah. Di Hawai buah pepaya yang akan diekspor ke Amerika, Jepang atau pasar lain dikemas dalam kotak karton atau kotak stirofom. Untuk mencegah serangan busuk buah selama pengangkutan, sebelum dikemas buah dicelup air panas yang bersuhu 43- 48 C selama 20 menit. Setelah itu buah difumigasi selama dua jam dengan etilendibromida EDB. Pengangkutan buah pepaya dengan kotak karton juga sudaah dimulai. Tiap kotak karton memuat 10-20 kg buah pepaya. Sebelum dikemas dan diangkut buaah pepaya diberi perlakuan dengan pencelupan air panas yang43-49 C.bersuhu antara 48-50C dan dicelup selama tiga menit. Di dalam kotak kemasan, setiap buah pepaya dibalut dengan kertas koran, jerami padi atau jaring stirofom. c. Pengolahan Buah Pasca Panen Buah pepaya sebagian besar dikonsumsi sebagai buah segar. Kebutuhan buah pepaya segar di Indonesia selalu meningkat setiap tahun. Seiring dengan itu dikenal pula berbagai bentuk olahan buah pepaya. Penambahan produksi buah pepaya segar atau perluasan areal tanaman pepaya akan meningkatkan pula pentingnya industri pengolahan buah pepaya. Berikut ini berbagai bentuk olahan buah pepaya. 1 Manisan Pepaya Manisan pepaya cukup populer di kalangan konsumen. Manisan pepaya dibuat dari buah yang telah tua dan masih keras. Setelah buah dikupas dan dibersihkan dari biji buah diiris sesuai dengan selera dan direndam dalam larutan air kapur sirih selama 10-12 jam. Setelah direndam daging buah dicuci dan ditiriskan. Daging buah akan dimasukkan dalam larutan gula yang mendidih yang diberi benzoat. Daging buah tersebut dijemur, lalu dimasukkan lagi dalam lautan gula. Proses tersebut dilakukan selama 3 hari. Paada hari ketiga larutan gula dikasih prambos dan daging buah dimasukkan sekali lagi dan dikeringkan. Setelah kering manisan pepaya segera dimasukkan kedalam tempat yang tertutup rapat. 2 Koktil Pepaya Koktil atau buah pepaya dalam sirup merupakan hasil olahan buah pepaya yang cukup populer. Biasanya daalam pembuatan koktil ini dicampur dengan jenis buah-buahan lain, seperti nanas dan rambutan. 3 Jeli Pepaya Jeli adalah jenis makanan kecil awetan yang dibuat dari sari buah- buahan yang dimasak bersama gula. Jeli pepaya dapat dibuat dari buah pepaya tua yang kulitnya masih hijau, tetapi daging buah bagian dalam mulai kekuningan dan masih keras. Selain itu dapat dipilih juga dari buah pepaya mengkal sampai masak dengan kulit buah kuning rata, daging buah berwarna merah, lunak, mengandung air dan masih segar. Buah pepaya yang paling baik untuk dibuat jeli adalah buah pepaya tua yang telah dipetik sehari sebelumnya. Buah-buah tersebut mengandung pektin atau propektin bakal pektin yang paling tinggi. Pektin ini merupakan bahan pokok pembuatan jeli setelah dibubuhi gula dan asam. 4 Jem Pepaya Pembuatan jem dari buah pepaya sama dengan cara membuat jeli pepaya. Sedikit yang membedakan adalah dari bahan yang digunakan. Jeli pepaya dibuat dari sari buah pepaya, sedangkan jem pepaya dibuat dari keseluruhan bahan buah dari daaging buah bersama sari buahnya. 5 Saus buah pepaya Saus buah pepaya cukup banyak digunakan oleh konsumen. Untuk membuat saus ini digunakan buah pepaya masak yang dibuat menjadi bubur. Selanjutnya bubur dimasak dengan diberi bumbu garam, gula pasir, dan bubuk bawang goreng sampai kental. Terakhir adonan ini diberi asam cuka dan natrium benzoat. Setelah masak saaus yang masih panas ini langsung dimasukkan kedalam botol steril lalu ditutup rapat. Bila akan dijual, botol-botol baru diberi label yang menarik. 6 Sirup Pepaya Sirup pepaya cukup terkenal di luar negeri. Bahannya dari pepaya masak yang dibuat menjadi bubur, air, dan zat pengawet misalnya kelkoloid DH, asam sitrit, sodium benzoat, dan potasium sorbat. Semua bahan diaduk dan dipanaskan sampai suhu 65,5 C dan dimasak dengan gula dan gula reduksi seperti fruktosa dan glukosa.

III. METODE KAJIAN