meringankan ongkos pemeliharaan tanaman pepaya karena dapat memperbaiki kesuburan lahan. Lahan budidaya pepaya sebaiknya juga
ditanami tanaman penutup lahan seperti Pueraria atau Centrosema. Kedua jenis tanaman polong ini selain berfungsi sebagai tanaman penutup lahan
dan pencegaah erosi, juga berfungsi sebagai penggembur lahan dan makanan ternak.
6. Hama dan Penyakit
Menurut Kalie 2010, beberapa hama yang dapat mengancam pepaya antara lain adalah:
a. Tungau Polyphagotarsonemus latus: Menyerang dan menghisap cairan
sel-sel daun muda, sehingga daun pertumbuhannya menjadi terhambat, berkeriput, berwarna hijau tidak rata sampai coklat kekuningan dan
bentuknya tidak normal karena tepi daun melengkung ke dalam. . Pengendalian: serangan hama tungau ini diberantas dengan Kalthane dan
Morestan dosis 0,125. b.
Kutu daun Myzus persicae Sulzer: Kutu menghisap cairan sel daun sehingga menjadi mengerut dan keriting. Bila serangannya hebat tangkai
daun dapat sampai layu dan patah. Kutu akan mengeluarlan suatu sekresi yang berasa manis. Pada cairan sekresi tersebut akan tumbuh jelaga dan
semut hitam. Kutu daun Myzus ini dikenal pula sebagai penyakit virus mozaik dan ringspot. Pengendalian: diberantas dengan insektisida
Hosthation 40 EC dosis 0,10-0,15, Tamaron 200 LC dosis 0,10-0,20 atau Orthene 75 SP dosis 0,05-0,10.
c. Kutu Aphis gossypii Glov: Tanaman yang diserang pertumbuhannya
menjadi tersendat dan daun-daun mengerut ke arah dalam. Pengendalian: diberantas dengan insektisida Basudin 60 EC dosis 0,2.
d. Lalat Dacus dorsalis Hendel dan Dacus cucurbitae : menyerang buah
pepaya yang masak di pohon. Buah-buah yang masih mentah atau belum masak tidak dijamah oleh kedua lalat tersebut, karena getah pada buah
mentah menjadi penyebab lalat takut bertelur.Pengendalian:buah sebaiknya dipetik saat tingkat kematangan buah tua atau saat menjelang
buah masak mangkal.
e. Kepik Nezara viridula L: Kepik menghisap cairan daun dan
menimbulkan bintik-bintik pada daun. Bila serangan hebat daun menjadi rusak. Pengendalian: diberantas dengan insektisida Dursban 20 EC dosis
0,2-0,3, Mikarb 50 WP dosis 0,2-0,4, atau Meothrin 50 EC dosis 0,1- 0,2.
f. Thrips tabaci Lind: merusak daun sehingga daun menjadi berbintik-bintik
halus berwarna keperakan. Bila serangan menghebat, bintik-bintik tersebut menjadi bercak kering dan akhirnya daun menjadi mati.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cendawan yang biasa menggangu budidaya pepaya adalah:
a. Penyakit tepung powder midew, penyebab cendawan.
Gejala: penyakit ini menyerang daun tanaman semai dan daun tanaman yang berada di kebun namun tidak menyerang buah. Cendawan ini
menyerangdaun melalui sisi bagian bawah. Sisi. Bagian bawah daun tampak bercak-bercak berwarna putih seperti tepung. Bila serangan ini
cukup hebat dapat mengakibatkan kematian pada tanaman semai atau tanaman muda. Penyebab: penyakit ini disebabkan oleh jenis cendawan
obligat Oidium caricae Noack. Pengendalian: penyakit ini dicegah dengan hembusan tepung belerang dosis 0,7 ataau fungusida seperti Morestaan
25 WP dosis 0,05-0,1 atau Nimrod 250 EC dosis 0,1. Penghembusan sebaiknya dilaakukan pada pagi hari, saat hari cerah
b. Penyakit layu damping off, penyebab cendawan.
Gejala: penyakit layu biasanya menyerang tanaman semai. Serangan penyakit ini akan terjadi bila kelembapan tinggi dan suhu udara panas,
terlebih bila tanaman semai ditanam dengan jarak rapat. Daerah leher batang yang diserang menjadi berair dan akhirnya jaaringan didaerah
tersebut menjadi rusak dan mati. Tanaman dewasa lebih tahan terhadap pathogen penyakit ini. Penyebab: penyakit ini disebabkan cendawan
Pythium aphanidermatun dan Phytium ultium Trow. Pengendalian: sampai
saat ini belum diketahui fungisida pemberantas penyakit ini. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kultur teknis
yang baik, lahan pesemaian tidak menjadi basah. Media pesemaian disterilkan dengan menggunakan formalin.
c. Penyakit bercak daun papaya black spot, penyebab cendawan.
Gejala: daun yang diserang jadi berbercak-bercak putih kelabu dan berbentuk agak bulat tidak teratur. Bila serangan meningkat hebat daun
menjadi berwarna kuning lalu mati mengering. Serangan pada buah diawali oleh bintik kecil yang kemudian membesar dan berwarna hitam.
Bercak ini tidak menimbulkan busuk pada buah, tetapi hanya menimbulkan suatu bentuk gabus di bagian bawah epidermis. Jenis
penyakit ini menyebabkan kerusakan daun daan menurunkan produksi buah. Penyebab: penyakit ini disebabkan oleh Cercospora papayae Hans.
Pengendalian: pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan fungisida Maneb 80 dosis 0,1-0,2 atau Zineb 80 WP 0,1-0,2.
d. Penyakit busuk buah Rhizopus, penyebab cendawan.
Gejala: penyaakit ini menyerang buah-buahan pepaya tua yang terluka. Buah yang terkena penyakit ini menjadi busuk, bonyok dan berair. Bila
keadaan lembap buah dilapisi sporangiospora berwarna hitam, oleh karena itu saat memanen, saat mengangkut, dan saat mengepak harus dilakukan
secara hati-hati. Penyebab: penyakit ini disebabkan oleh Rhizopus stolonifer
Lind. Pengendalian: dilakukan dengan cara mencelup buah ke dalam air panas yang bersuhu 49
C selama 20 menit. Ditempat penyimpanan buah pepaya yang telah terserang penyakit segera dipisah
dan dimusnahkan agar tidak menular ke buah lain yang baik. e.
Penyakit busuk buah antraknosa, penyebab cendawan. Gejala: serangan penyakit ini tampak pada buah menjelang masak yang
berupa bulatan-bulatan kecil berwarna gelap. Blam buah. Penyebab: penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporides
Penz Sacc. Pengendalian; dapat dicegah dengan fungisida Dithane M45 dosis 0,2.
Penyemprotan fungisida saat musim kering dilakukan selang 10 hari, sedangkan saat musim hujan dilakukan lebih sering yaitu selang 7 hari.
Kebusukan selama penyimpanan dapat dicegah dengan cara mencelupkan buah ke dalam air panas yang bersuhu 43-49
C. Penyakit yang disebabkan karena bakteri yang biasa menggangu
budidaya pepaya adalah: Penyakit nekrosis bakteri.
Gejala: bakteri menyerang daun tanaman muda sehingga daun menjadi kering dan busuk. Kemudian seluruh tajuk pohon menjadi rusaak dan mati.
Penularan penyakit ini melalui semut atau serangga. Penyebab: penyakit ini disebabkan Bacillus papayae Rant daan kini diberi nama Erwinia
Papayae Rant Magrou. Pengendalian: pencegahan penyakit ini dilakukan
dengan cara memotong bagian yang sakit lalu dibakar. Beberapa penyakit yang disebabkan karena virus yang biasa
mengganggu budidaya pepaya adalah Kalie, 2010; Sobir, 2009: a.
Penyakit mosaik pepaya papaya mosaic Gejala: penyakit ini menyerang pada daun, buah dan batang. Sejak awal
daun tampak tumbuh kasar. Daun-daun muda pada pucuk tajuk pertumbuhannya terhambat, sangat klorosis dan tampak seperti bercak
mengilat transparan di sepanjang tulang daun. Pada daun yang lebih tua bentuk klorotik menjadi bercak-bercak transparan di sepanjang tulang
daun. Bila serangan menghebat daun-daun ini cepat gugur. Serangan pada tangkai daun pertumbuhan daaun terhambat, tidak normal, dan dapat rebah
serta patah. Serangan mosaik pada buah dapat berlangsung pada seluruh stadium kemasakan. Gejalanya berupa bercak-bercak berbentuk cincin
kecil berwarna hijau gelap, dan tampak pada seluruh bagian buah. Pengendalian: tanaman yang telah terserang penyakit karena virus tidak
dapat disembuhkan. Sebaiknya tanaman tersebut dimusnahkan sehingga tidak sampai menular ke tanaman sehat.
b. Penyakit bercak cincin papaya ringspot atau papaya distortion ringspot
Gejala: serangan penyakit tampak pada batang, daun, dan buah. Batang yang diserang 23 bagian timbul bercak-bercak atau garis hijau hitam
mengilat. Pada daun muda sisi bagian atas diantara tulang daun mengerut dan berbintik-bintik. Daun disepanjng garis pinggir menggulung ke atas
berwarna hijau terang. Buah yang diserang tampak bercak-bercak berwarna kuning. Tanaman yang telah terserang oenyakit produksinya
menurun drastis dan buah yang dihasilkan tidak menarik serta rendah kualitasnya.
Penyebab: penyakit ini disebabkan aatau ditularkan oleh kutu daun Myzus persicae
. Tanaman yang telah terserang tidak akan dapat pulih kembali dan maksimal dapat berproduksi selama ssetahun. Pengendalian: cara
pemberantasan penyakit ini belum dapat ditemukan. Tanaman yang sakit sebaiknya segera dicabut dan dibakar.
Penyakit yang disebabkan karena nematoda yang biasa menggangu budidaya pepaya adalah:
Nematoda jenis cacing parasit Gejala: Penyakit ini hanya menyerang akar tanaman pepaya. Pada akar
tumbuh puru atau benjolan sehingga fungsi akar menjadi berkurang. Bila serangan semakin parah maka pertumbuhan akan terhambat dan sitem
perakaran secara keseluruhan terganggu. Gangguan pada akar berdampak pada pertumbuhan tanaman. Tanaman seperti tidak pernah dipupuk atau
tampak kekeringan akibat kekurangan air. Daun berwarna hijau terang sampai kuning dan lebih cepat gugur. Tanaman nampak kurus kerdil tidak
sehat. Penyebab:Nematoda penyebab penyakit puru adalah Meloidogyne incognita
KOF WH. Pengendalian: dengan menggunakan nematisida Vapam. Caranya dengan mengocorkan nematisida ke setiap lubang tanam.
7. Panen dan Pascapanen