ditemukan dipenjual bibit atau toko pertanian. Penangkar bibit buah- buahan akan menyediakan bibit pepaya jika ada pesanan. Pepaya bangkok
merupakan varietas yang banyak tersedia di penagkar bibit. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih dan membeli bibit
diantaranya membeli bibit di penjual yang terpercaya dan memilih bibit yang berpenampilan baik. Beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan
bahwa penjual bibit tersebut dapat dipercaya diantaranya menjual bibit yang bersertifikat, mempunyai tempat pembibitan sendiri, dapat
menyebutkan jenis atau varietas bibit yang dijualnya dengan tepat, dan mempunyai tempat penjualan yang tetap. Secara umum bibit tanaman
pepaya yang baik terlihat dari penampilannya yang sehat, daun berwarna hijau segar, bebas dari serangan hama penyakit daan batang kokoh serta
tumbuh tegak. Selain penampilan fisik bibit pepaya yang dibeli sudah cukup umur dan tampat kuat. Bibit pepaya dapat dipilih jika tingginya
telah mencapai kira-kira 20 cm atau kira-kira berumur dua bulan setelah benih disemai. Sebelum ditanam bibit pepaya yang baru dibeli perlu
diadaptasikan terlebih dahulu, untuk memulihkan kondisi bibit yang terganggu selama dalam pengangkutan. Selama dalam masa
pengadaptasian bibit perlu disiram secara teratur dan diletakkan ditempat yang teduh. Beberapa hari kemudian bibit dipindahkan ketempat yang
terkena sinar Matahari dan setelah segar maka bibit pepaya dapat segera ditanam di lahan.
5. Budi Daya Tanaman Pepaya
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam budidaya tanaman pepaya yaitu pengolahan lahan, cara menanam, pemupukan dan pengapuran
serta perawatan. a.
Pengolahan lahan Sebelum dilakukan penanaman, lahan perlu diolah terlebih dulu
secara baik. Dalam pengolahan lahan perlu diperhatikan sifat dan kebutuhan tanaman pepaya. Beberapa sifat pepaya diantaranya perakaran
tanaman tergolong dangkal, daya regenerasinya kecil, sangat peka
terhadap air yang menggenang dan membutuhkan kelembapan tinggi serta cahaya matahari. Untuk memudahkann pembuangan air yang berlebihan
pada saat musim hujan, sebaiknya pepayaa ditanam diatas bedengan. Pada saat musim kering, saluran antara bedengan dapat digunakan sebagai
saluran pengaiiran. Lebar bedengan 2 m digunakan untuk tanaman yang berjarak tanam 2,5 m dan lebar bedengan bedengan 2,5 m digunakan
uuntuk tanaman yang berjarak tanam 3 m. Jarak antar bedengan dibuat 50 cm. Jarak antar lubang tanam yang akan mempengaruhi kerapatan tanam
tergantung dari varietas dan kondisi lahan seperti kesuburan dan lahan berteras. Menurut Kalie 2010, perbandingan jarak antara jarak tanam dan
populasi pohon pepaya tiap hektar terlihat dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perbandingan jarak tanam dan populasi pohon per hektar
Jarak Tanam m Populasi pohon tiap hektar
2,5 x 2,5 1,521
2,5 x 3 1,248
3 x 3 1,024
Bila sesuatu hal lahan tidak sempat dibajak atau dicangkul, sedangkan waktu tanam sudah mendesak maka lahan perlu digemburkan setelah
dilakukan penanaman. Pekerjaan penggemburan harus dapat dilakukan secepat mungkin dan tidak boleh lebih dari tiga bulan setelah tanam.
Pencangkulan harus dimulai dari pinggir lubang tanaman. Jika penggemburan dikerjakan agak lambat, akar tanaman sudah tumbuh
panjang dan besar sehingga pertumbuhannya dapat terganggu. Pembentukan bedengan dapat dilakukan pada saat pemberian pupuk
kandang berikutnya. b.
Cara menanam Salah satu sifat tanaman pepaya adalah kebutuhan utama tanaman
akan kelembapan tinggi. Bila kelembapan terjamin sepanjang waktu maka pertumbuhan dan pembuangan tanaman akan berlangsung secara optimal.
Produksi buah secara kualitas dan kuantitas akan optimal. Bila
kelembagaan hanya tergantung pada iklim atau pengairan yang kurang memadai maka waktu tanam perlu diperhatikan.
1 Waktu tanam
Waktu tanam harus dapat diatur agar tanaman dapat berbunga bertepatan dengan awal musim hujan. Untuk daerah yang mempunyai
bulan basah sepanjang tahun maka penanaman dapat dilakukan setiap waktu. Untuk daerah yang memiliki musim kemarau maka
penyiraaman menjadi masalah utama. Jika pengairan tidak terjamin, khususnya dari segi biaya produksi maka penanaman di kebun harus
dilakukan dua atau empat bulan sebelum musim hujan. Bila menggunakan bibit semaian maka penanaman harus dilakukan dua
bulan sebelum musim hujan. Bila menggunakan biji maka waktu tanam adalah empat bulan sebelum musim hujan. Di daerah basah
atau daerah yang memiliki pengairan yang mudah, penanaman dengan biji akan lebih efisien. Sebaliknya, di daerah yang memiliki musim
kering lama maka penanaman dari bibit semaian lebih dianjurkan. 2
Cara menanam Bila penanaman menggunakan biji maka ke dalam tiap lubang tanam
dibenamkan 5-6 biji sedalam satu cm. Taburan biji sebaiknya ditutupi dengan alang-alang. Waktu penanaman dilakukan empat bulan
sebelum musim hujan. Sebagai tanda tempat biji ditanam maka dapat dipasang ajir di dekat lubang tanam.
Pada saat biji tumbuh, alang-alang atau jerami segera diangkat. Selama tidak atau kurang turun hujan, tanaman disiram sekali setiap
hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Tanaman baru sebaiknya dilindungi dengan atap alang-alang atau gedebog pisang.
Tanaman ini nantinya akan diperjarang hingga tiap lubang tanam hanya tinggal satu tanaman saja yang tumbuh.
Bila tanaman semaian yang digunakan maka waktu tanam dilakukan dua bulan sebelum musim hujan. Ajir kemudian dicabut dan ditempat
bekas ajir dibuat lubang tanam yang cukup besar dan dalam untuk menempatkan bibit semaian dari kantong plastik dijaga sampai
tanahnya pecah. Bibit yang ditanam tidak boleh lebih dalam dari leher batang. Bagian leher batang sebaiknya sejajar dengan permukaan lahn
kebun. Untuk menghindari penguapan yang lebih besar sebagian helai daun pada beberapa daun tua dapat dipangkas. Bibit yang baru
dipindah sebaiknya disiram dengan cukup. 3
Seleksi pohon sempurna Pada usaha penanaman pepaya sebaiknya dilakukan seleksi untuk
memilih pohon-pohon sempurna. Seleksi ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
a Penyerbukan bunga atau produksi buah dapat terjamin.
b Dapat menghasilkan bentuk buah yang menarik dan disukai
konsumen. c
Bijinya dapat digunakan untuk benih. Seleksi pohon sempurna ini hanya dapat dilakukan pada saat tanaman
telah berbunga. Caranya adalah dengan melihat bentuk bunga pertama di setiap pohon. Bunga itu keluar sewaaktu tanaman berumur lebih
kurang empat bulan. Jika bunga pertama ini bunga jantan maka menandakan pohon sempurna. Pohon inilah yang akan dipertahankan
untuk dipelihara. Bunga sempurna akan muncul antara 1-2 bulan kemudian. Sebaliknya jika bunga pertama ini bunga betina maka
menandakan pohon betina. Pohon ini sebaiknya dibuang dengan cara dicabut. Satu hal yang perlu diingat adalah bunga pertama tidak
pernah bunga sempurna. Setiap lubang tanam hanya ditinggalkan satu pohon sempurna saja
agar tumbuhnya baik dan sehat. Apabila dalam satu lubang tanam terdapat pohon sempurna lebih dari satu maka kelebihannya dapat
digunakan untuk menyulam tanaman yang mati atau taanaman betina. Pencabutan tanaman penyulam ini harus dilakukan dengan hati-hati
agar akar tanaman tidak rusak. c.
Pemupukan Produktivitas tanaman pepaya sangat tergantung pada kondisi
pertumbuhannya. Untuk menjamin pertumbuhan tanaman pepaya tetap
baik diantaranya dengan mencukupi kebutuhan unsur hara. Pepaya mutlak perlu dipupuk. Pada umur 0-4 bulan merupakan masa pertumbuhan yang
kritis untuk tanaman pepaya. Untuk itu pada umur tersebut tanaman pepaya perlu diberi pupuk sesuai dengan aturan yang dianjurkan.
Pemupukan tanaman pepaya dapat dilakukan sebagai berikut. Pupuk dasar diberikan pada saat menggali lubang tanam berupa pupuk kandang
sebanyak 60 kg lubang tanam. Sebulan sesudah tanam, setiap tanaman diberi pupuk yang terdiri dari campuran 23 g Urea 46, 95 g TSP 20
dan 150 g KCL 52. Kemudian setiap 3 bulan tiap pohon diberi pupuk yang terdiri dari campuran 69 g Urea, 190 g TSP, dan 50 g KCL. Pupuk
ditaburkan rata di sekeliling tanaman kemudian ditutup tanah. Sewaktu melakukan penutupan dengan tanah, pupuk harus dijaga agar cangkul yang
digunakan jangan sampai merusak akar. Kemudian setiap tahun diberikan pupuk kandang sebanyak 60 kg setiap pohon. Lahan pembudidayaan
pepaya membutuhkan tambahan pemupukan karena setiap dilakukan pemanenan unsur hara yang hilang bersama buah cukup tinggi.
d. Pengapuran lahan
Agar dapat tumbuh baik, tanaman pepaya membutuhkan lahan dengan pH netral, yaitu antara pH 6,5-7,5. Pada pH netral tersebut unsur hara
utama tersedia dalam jumlaah optimal. Sebaliknya pada lahan dengan pH tinggi lebih dari pH 8 dan pH rendah lebih rendah dari 5,5 akan
menyebabkan menurunnya kandungan hara N, P, K, Ca, Mg dan Mo serta kegiatan mikrobe. Selain itu kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya
kandungan unsur Al, Fe dan Mn yang bersifat meracuni. Dalam kondisi tersebut laham penanaman pepaya perlu dilakukan pengapuran. Jumlah
kapur yang diberikan untuk menaikkan derajat keasaman lahan hingga menjadi netal tergantung pada tekstur dan kandungan organik lahan.
Pemberian kapur sebaiknya diberikan pada saat mengerjakan lahan. Kapur dan lahan dicangkul sampai tercampur rata. Untuk menjaga produktivitas
lahan, pengapuran perlu diulang setelah 8-10 tahun.
e. Perlindungan Tanaman
Tanaman pepaya mempunyai pengganggu cukup banyak. Jenis hama tungau dan serangga cukup merusak tanaman. Penyakit yang menyerang
tanaman pepaya dapat disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus, dan nemakoda. Akibat serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan
masalah yang serius, misalnya hasil produksi menurun. Perlindungan tanaman merupakan suatu keharusan sehingga diperlukan perencanaan
yang berguna dan berhasil guna. f.
Perawatan lain Akar tanaman pepaya relatif tidak dapat bersaing dengan akar rumpu-
rumputan dan tanaman lain. Oleh karena itu, tanaman pepaya sebaiknya tidak ditanam bersama tanaman lain. Rumput-rumputan dan jenis gulma
lain sebaiknya segera disiang. Selain bersaing dalam memperebutkan unsur hara, rerumputan ini dapat menjadi tanaman inang hama tungau
yang merupakan hama penting tanaman pepaya. Rumput dan gulma yang hidup disekitar tanaman semai sebaiknya disaingi dengan cangkul, tajak
atau dicabut dengan tangan tidak menggunakan herbisida, karena tanaman semai sangat peka terhadap herbisida dan beberapa herbisida dapat
menimbulkan luka pada batang pepaya. Pada akhir musim hujan disekeliling pohon sebaiknya ditutup dengan jerami, rumput atau alang-
alang yang telah dicabut, pupuk hijau dan sampah pasar. Pemberian mulsa pada musim kering bertujuan untuk menahan kelembapan lahan,
disamping dapat menyuburkan dan menggemburkan lahan. Pohon pepaya yang telah tua yaitu berunur 3-4 tahun lebih, dapat dimudakan dengan
pemangkasan. Pemangkasan dapat menyebabkan pohon menjadi muda, rendah, dan dapat menghasilkan buah kembali. Sebaiknya pemangkasan
dilakukan pada akhir musim kemarau. g.
Tanaman Sela dan Penutup Lahan Setelah tanaman semaian dipindahkan ke kebun sampai tanaman
pepaya berbunga, lahan di sela-sela tanaman pepaya dapat dimanfaatkan sementara untuk tanaman sela. Jenis tanaman sela dapat berupa kacang
tanah, terung, atau tanaman pupuk hijau. Tanaman sela pupuk hijau dapat
meringankan ongkos pemeliharaan tanaman pepaya karena dapat memperbaiki kesuburan lahan. Lahan budidaya pepaya sebaiknya juga
ditanami tanaman penutup lahan seperti Pueraria atau Centrosema. Kedua jenis tanaman polong ini selain berfungsi sebagai tanaman penutup lahan
dan pencegaah erosi, juga berfungsi sebagai penggembur lahan dan makanan ternak.
6. Hama dan Penyakit