18 dihasilkan oleh lahan sawah tersebut semakin rendah dan selanjutnya pendapatan
yang diterima oleh petani akan semakin rendah. Rendahnya pendapatan petani yang diakibatkan oleh rendahnya produktifitas lahan sawah akan menyebabkan
petani memutuskan untuk mengkonversi lahan sawahnya dan beralih ke sektor non pertanian. Hal ini dikarenakan pekerjaan di sektor non pertanian dipandang
dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada pendapatan yang diperoleh dari hasil lahan sawah yang mempunyai produktifitas rendah Utama,
2006.
2.5 Penilaian Ekonomi Sumberdaya Alam
Indonesia memilki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, namun bangsa Indonesia belum dapat menghargaimenilai sumberdaya alam ini secara
benar dan semestinya. Nilai yang diberikan terhadap sumberdaya alam hanya sebatas nilai pasarnya dan nilai pasar ini pada umumnya didasarkan atas kegunaan
dari sumberdaya alam tersebut. Akibatnya sumberdaya alam yang belum diapresiasi pasar memiliki nilai yang rendah, bahkan tidak bernilai sama sekali.
Dan pada akhirnya masyarakat Indonesia menjadi kurang peduli atas sumberdaya alamnya,termasuk kondisi lingkungan.
Pengelolaan sumberdaya alam selalu ditujukan untuk memperoleh manfaat, baik manfaat nyata tangible benefits maupun manfaat tidak nyata
intangible benefits. Untuk memahami manfaat sumberdaya alam ini, perlu dilakukan penilaian terhadap semua manfaat yang dapat dihasilkan oleh
sumberdaya alam tersebut. Nilai dari suatu barang atau jasa lingkungan sangat membantu seorang individu, masyarakat atau organisasi dalam mengambil
keputusan Ansahar, 2005. Sedangkan menurut Kramer et al. 1994
U
dalam
U
19 Handayani 2002, penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam merupakan hal
yang sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan sumberdaya alam yang semakin langka.
Penilaian merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu barang atau jasa untuk kepentingan tertentu manusia atau masyarakat.
Penilaian mencakup kegiatan akademis untuk pengembangan konsep dan metodologi untuk menduga nilai manfaat. Nilai merupakan persepsi manusia
tentang makna suatu obyek, bagi orang tertentu, pada waktu dan tempat tertentu. Persepsi tersebut berpadu dengan harapan ataupun norma-norma kehidupan yang
melekat pada individu atau masyarakat itu. Untuk menilai berapa besar nilai sumberdaya alam ini sangat bergantung pada sistem nilai yang dianut. Sistem nilai
tersebut antara lain mencakup: apa yang dinilai, kapan dinilai, dimana dan bagaimana menilainya, kelembagaan penilai dan sebagainya Davis dan Johnson
U
dalam
U
Ansahar 2005. Terdapat hubungan timbal balik yang erat antara aktivitas
ekonomipembangunan dan lingkungan. Kegiatan ekonomipembangunan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Diperlukan apresiasi terhadap
sumberdaya alam dan lingkungan, agar daya dukung lingkungan terhadap pembangunan tidak menurun.
Sumberdaya alam dan lingkungan SDAL menghasilkan barang yang dapat dikonsumsi langsung sebagai energi dan merupakan penyedia jasa
lingkungan yang memberi bentuk manfaat lain yang berasal dari fungsi ekologis sistem lingkungan. Selain itu, SDAL memiliki manfaat potensial yang
kemungkinan baru diketahui di masa yang akan datang dan perlu dipertahankan
20 keberadaannya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Dengan kata
lain, sumberdaya alam dan lingkungan memiliki fungsi ekonomis dan ekologis dan keduanya perlu diapresiasi untuk mencapai kesejahteraan umat manusia. Nilai
dari sumberdaya alam dan lingkungan merupakan total dari barang dan jasa yang perlu diapresiasi tersebut. Untuk kemudahan dalam menentukan nilai tersebut,
diperlukan tolak ukur yang relatif mudah dan relatif dapat diterima dari berbagai sudut pandang keilmuan, yaitu harga. Ada tiga langkah yang dikemukakan oleh
Ruitenbeek 1991
U
dalam
U
Wawo 2000 dalam menilai suatu ekosistem secara ekonomi, yaitu: 1 identifikasi manfaat dan fungsi ekosistem, 2 kuantifikasi
segenap manfaat ke dalam nilai uang, dan 3 pilihan dan evaluasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya alam yang terkandung dalam ekosistem itu.
Seperti dijelaskan sebelumnya, penentuan harganilai SDAL ini pada umumnya didasarkan pada nilai pasar. Nilai pasar untuk SDAL dapat dikatakan
masih terlalu rendah. Oleh karena itu, penilaian ekonomi terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan biasanya dicerminkan dengan nilai ekonomi
total. Nilai ekonomi total dianggap sama dengan manfaat bersih yang diterima individu dari sumberdaya alam dan lingkungan.
21 Gambar 1. Nilai ekonomi total
Penjelasan mengenai komponen-komponen nilai ekonomi total: 1.
Nilai Kegunaan Konsumtif use value Merupakan nilai yang diperoleh atas pemanfaatan dari sumber daya alam.
Use value, seperti terlihat dalam gambar 1. terdiri dari : a.
Nilai guna langsung direct use merupakan nilai yang diperoleh individu dari pemanfaatan langsung sumberdaya alam dimana individu tersebut
berhubungan langsung dengan sumberdaya alam dan lingkungan. b.
Nilai guna tak langsung indirect use merupakan nilai yang didapat atau dirasakan secara tidak langsung dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh
sumberdaya alam dan lingkungan. 2.
Nilai Kegunaan Non Konsumtif non-use value Merupakan nilai sumberdaya alam dan lingkungan yang muncul karena
keberadaannya meskipun tidak dikonsumsi secara langsung. Nilai ini lebih sulit untuk diukur karena didasarkan pada preferensi individual terhadap sumberdaya
alam dan lingkungan daripada pemanfaatan langsung. Non-use value, seperti terlihat dalam gambar terdiri dari:
Nilai Penggunaan
Nilai guna
langsung Nilai
guna tidak
langsung Nilai
pilihan Nilai
keberadaan Nilai
warisan Nilai Ekonomi Total
Nilai Non-Penggunaan
22 a.
Nilai keberadaan existence value merupakan nilai yang didasarkan pada terpeliharanya SDA tanpa menghiraukan manfaat dari keberadaan SDAL tersebut.
b. Nilai warisan bequest value merupakan nilai yang diberikan oleh
generasi saat ini terhadap SDAL agar dapat diwariskan pada generasi mendatang. Selain kedua manfaat tersebut ada juga nilai lain yaitu nilai pilihan option
value, yaitu nilai pemeliharaan SDAL untuk kemungkinan dimanfaatkan pada masa yang akan datang.
Manfaat dari penentuan nilai ekonomi total adalah: 1 apresiasi yang tinggi terhadap SDAL, 2 merupakan datainformasi penting untuk menentukan
kebijakan pengelolaan SDAL, 3 sebagai bahan analisis dalam menentukan proyek pemanfaatan SDAL.
2.6 Metode Biaya Pengganti