56 2.
Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh karena itu campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan manfaat dan
biayanya secara cermat. 3.
Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. 4.
Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar keuntungan pribadi atau rent seeking behaviour.
Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Kecamatan Tamansari mengalami kegagalan dalam menangani kegiatan penambangan pasir.
Program-program penyuluhan untuk menggantikan kegiatan penambangan tersebut belum berhasil dilakukan.
6.2 Identifikasi Dampak Positif dan Negatif dari Kegiatan Penambangan
Pasir
Kegiatan penambangan pasir memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan. Dampak yang diterima berupa dampak positif dan negatif.
Penyediaan mata pencaharian dan penyerapan tenaga kerja merupakan manfaat yang diterima masyarakat yang diidentifikasi sebagai dampak positif. Kerusakan
lingkungan yang terdiri dari hilangnya lahan sawah, pencemaran air sungai, longsor, estetika lingkungan, rusaknya jalan yang mengakibatkan pencemaran
udara dianggap sebagai dampak negatif.
6.2.1 Identifikasi Manfaat dari Kegiatan Penambangan Pasir
Kegiatan penambangan pasir memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, baik itu untuk pekerja
penambangan secara langsung maupun sebagai supir kendaraan pengangkut pasir secara tidak langsung. Masyarakat tidak memerlukan keahlian khusus dan
57 hanya dengan menggunakan peralatan penggalian sederhana, mereka dapat
memperoleh pendapatan dari kegiatan ini. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penambangan pasir yang merasa
diuntungkan, baik pihak yang terlibat secara langsung dalam proses penambangan maupun pihak diluar kegiatan penambangan seperti penjaga pos pungutan tidak
resmi sepanjang jalan yang dilewati truk pengangkut pasir. Sumber penghasilan harian dinikmati oleh masyarakat dengan adanya kegiatan penambangan pasir ini.
Pendapatan harian yang diperoleh penambang, pengusaha pasir, buruh pengangkut, dan supir truk pengangkut pasir sangat membantu dalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi mereka sehari-hari. Pos pintu gerbang tidak resmi di sepanjang jalan menuju lokasi penambangan secara langsung juga mendapatkan
keuntungan berupa pungutan-pungutan. Berdasarkan wawancara dengan supir truk pasir, pungutan tidak resmi yang harus mereka bayar mencapai Rp 32.000.
6.2.2 Identifikasi Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan
Pasir
Penambangan yang bersifat mengambil atau eksploitatif menyebabkan penurunan kualitas lingkungan tidak terelakkan lagi. Terutama kegiatan
penambangan pasir yang dilakukan dengan cara mengkonversi lahan pertanian. Alih fungsi lahan pertanian menjadi penambangan pasir akan memberikan
dampak negatif bagi lingkungan, seperti hilangnya lahan resapan air yang akan mengakibatkan terjadinya banjir, berkurangnya aliran air dalam tanah, erosi dan
lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara responden bahwa dampak lingkungan seperti banjir dan erosi sering terjadi setelah turun hujan.
Pengalihfungsian lahan pertanian menjadi bentuk lainnya merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam sektor pertanian. Kegiatan penambangan pasir
58 yang dilakukan di atas lahan pertanian sawah menyebabkan hilangnya kesempatan
lahan pertanian tersebut untuk memproduksi pangan sebagai komoditas utama. Lokasi penambangan pasir terletak di perbatasan Kecamatan Tamansari
dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor yang merupakan daerah pemukiman warga. Akses untuk menuju lokasi penambangan pasir melewati pemukiman
warga. Perumahan Alam Tirta merupakan salah satu pemukiman penduduk dan memiliki jarak terdekat dengan lokasi penambangan pasir. Setiap harinya tidak
kurang dari 25 truk pengangkut pasir melintasi jalan perumahan yang menyebabkan kualitas udara menurun. Kendaraan berukuran besar seperti truk
pengangkut pasir juga menyebabkan rusaknnya jalan perumahan. Kualitas aspal yang digunakan untuk jalan umum dan jalan perumahan berbeda. Jalan
perumahan tidak seharusnya dilalui oleh kendaraan berukuran besar. Berdasarkan hasil pengamatan, kerusakan jalan perumahan Alam Tirta sebagian besar
disebabkan oleh truk pengangkut pasir. Padi merupakan komoditas penting di Indonesia yang mampu
mampengaruhi ekonomi bahkan keadaan politik negara. Pengalihfungsian lahan pertanian merupakan salah satu masalah yang dihadapi sektor pertanian saat ini.
Konversi lahan pertanian menyebabkan hilangnya kesempatan untuk memproduksi padi. Setelah terjadi alih fungsi lahan pertanian, hampir tidak
mungkin dilakukan proses pengembalian fungsi lahan tersebut. Kegiatan penambangan pasir yang dilakukan di lahan persawahan ini menyebabkan
hilangnya fungsi dan multifungsi sawah. Perubahan paradigma pembangunan yang mengemuka sejak periode 1980-
an telah melahirkan konsep pembangunan berkelanjutan, dimana aspek distribusi
59 dan kelestarian lingkungan maupun sosial-budaya memperoleh perhatian yang
proporsional seiring dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Munasinghe, 1993
U
dalam
U
Rahmanto, 2006. Kaitannya dengan hal itu, berbagai klasifikasi mengenai nilai ekonomi lahan pertanian telah dikemukakan, di
antaranya oleh Munasinghe 1992, Callaghan 1992, dan Sogo Kenkyu 1998. Meskipun terdapat beberapa perbedaan mengenai klasifikasi manfaat lahan
pertanian yang dikemukakan oleh narasumber tersebut, tetapi secara garis besar penilaian ekonomi lahan pertanian harus dilihat berdasarkan manfaat penggunaan
use values dan manfaat bawaannya intrinsic values. Kedua manfaat tersebut meliputi aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial-budaya.
Manfaat langsung lahan sawah dapat dikaitkan dengan sepuluh unsur berikut Nasoetion dan Winoto, 1996
U
dalam
U
Rahmanto, 2006: 1 penghasil bahan pangan, 2 penyedia kesempatan kerja pertanian, 3 sumber Pendapatan
Asli Daerah PAD melalui pajak lahan, 4 sumber PAD melalui pajak lainnya, 5 mencegah urbanisasi melalui kesempatan kerja yang diciptakan, 6 sebagai
sarana bagi tumbuhnya kebudayaan tradisional, 7 sebagai sarana tumbuhnya rasa kebersamaan atau gotongroyong, 8 sebagai sumber pendapatan masyarakat,
9 sebagai sarana refreshing, dan 10 sebagai sarana pariwisata. Manfaat tidak langsung mencakup fungsi-fungsi pelestarian lingkungan
yang terdiri dari unsur-unsur berikut Nasoetion dan Winoto, 1996
U
dalam
U
Rahmanto, 2006: 1 mengurangi peluang banjir, 2 mengurangi peluang erosi, 3 mengurangi peluang tanah longsor, 4 menjaga keseimbangan sirkulasi air,
terutama di musim kemarau, 5 mengurangi pencemaran udara akibat polusi industri, dan 6 mengurangi pencemaran lingkungan melalui pengembalian
60 pupuk organik pada lahan sawah. Sementara itu, manfaat bawaan terdiri dari dua
unsur berikut: 1 sebagai sarana pendidikan, dan 2 sebagai sarana untuk mempertahankan keragaman hayati.
6.3 Penilaian Dampak Positif dan Negatif Kegiatan Penambangan Pasir