Ukuran dan Berat Buah Pedada Sonneratia caseolaris Rendemen Buah Pedada Sonneratia caseolaris

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ukuran dan Berat Buah Pedada Sonneratia caseolaris

Buah pedada yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Buah pedada berbentuk bulat atau elips, kulit luarnya berwarna hijau, dan bagian dasar dibungkus kelopak. Daging buah tersebut berwarna putih dengan biji yang banyak dan berukuran kecil. Bagian dalam buah pedada yang terdiri dari daging buah dan biji dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Daging dan biji buah pedada Kulit buah pedada sangat sulit dipisahkan dari daging buah bila buah tersebut masih mentah. Tekstur buah tersebut sangat lunak bila buah tersebut sudah matang. Pengukuran terhadap ukuran dan penimbangan bobot buah pedada diperoleh dari 30 sampel yang diambil secara acak Lampiran 1. Hasil pengukuran terhadap ukuran dan bobot buah pedada dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Ukuran dan berat buah pedada Sonneratia caseolaris No Parameter Satuan Nilai 1 2 Diameter Berat cm gram 6,05±0,50 52,15±2,04 Keterangan: Menggunakan sampel 30 buah pedada Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata diameter buah pedada Sonneratia caseolaris adalah 6,05 cm dan rata-rata berat adalah 52,15 gram. Menurut Ahmed et al. 2010 dalam penelitiannya tentang glukosa dan lemak pada tikus setelah pemberian serbuk daun pedada, pohon pedada dapat tumbuh hingga 15-20 meter, mempunyai daun berbentuk elips dan berwarna merah. Buah pedada berbentuk bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga. Buah pedada memiliki biji yang berjumlah 800-1200 dan diameter buah tersebut yaitu 6-8 cm Noor et al. 2006.

4.2 Rendemen Buah Pedada Sonneratia caseolaris

Rendemen merupakan suatu parameter yang paling penting untuk mengetahui nilai ekonomis dan efektivitas suatu produk atau bahan. Perhitungan rendemen berdasarkan persentase perbandingan antara berat akhir dengan berat awal proses. Semakin besar rendemen suatu bahan atau produk maka semakin tinggi pula nilai ekonomisnya, begitu pula semakin kecil nilai rendemen produk tersebut maka semakin rendah nilai ekonomis atau nilai keefektivitasannya. Diagram pie pengukuran rendemen buah pedada Sonneratia caseolaris dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Rendemen buah pedada Sonneratia caseolaris Buah pedada utuh terdiri dari daging buah, biji, kelopak, dan kulit. Buah pedada tersebut dipreparasi dengan memisahkan daging serta biji, kulit dan kelopak. Daging serta biji, kulit dan kelopak yang telah terpisah ditimbang untuk mengetahui nilai rendemen masing-masing. Daging serta biji memiliki rendemen terbesar yaitu 73 Gambar 6 karena daging dan biji merupakan bagian buah yang paling banyak terdapat pada buah pedada. Daging buah pedada juga memiliki manfaat yang lebih banyak dibandingkan kulit dan kelopak. Manfaat daging buah pedada yaitu dagingnya dapat dikonsumsi langsung atau dapat digunakan menjadi bahan baku produk 12 15 73 kelopak g kulit g daging + biji g pangan. Menurut Varghese et al. 2010 tentang fitokimia buah pedada menyatakan bahwa buah pedada juga dapat dijadikan obat dengan kandungan gizi yang dimiliki. Bagian lain dari buah pedada yaitu kelopak dan kulit. Rendemen kelopak pada buah pedada yaitu 12 dari berat utuh buah pedada. Bentuk kelopak dari buah pedada dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Bentuk kelopak buah pedada Kelopak bunga yang menutupi bagian dasar buah pedada biasanya berjumlah 5-8 helai. Kelopak bunga tersebut berwarna hijau di bagian luar dan berwarna putih kekuningan di bagian dalamnya Noor et al. 2006. Bentuk kulit dari buah pedada dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Bentuk kulit buah pedada Kulit buah pedada Gambar 8 juga memiliki manfaat atau nilai gizi, namun belum banyak penelitian atau informasi akan kandungan gizi pada kulit buah tersebut. Bandarayanake 2002 dalam penelitiannya tentang komponen bioaktif buah mangrove menyatakan bahwa kulit buah pedada mengandung tanin yang berfungsi sebagai antioksidan. Tanin merupakan salah satu senyawa fenol kompleks.

4.3 Uji Kesukaan Selai dan Sirup Pedada