Latar Belakang Kadar beberapa vitamin pada buah pedada (sonneratia caseolaris) dan hasil olahannya

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mangrove merupakan komunitas tanaman yang hidup di habitat payau yang berfungsi melindungi garis pantai dan menjadi habitat bagi berbagai hewan perairan. Mangrove termasuk tanaman sejati karena memiliki akar, batang, daun, dan buah Nagelkerken et al. 2008. Kebanyakan masyarakat di Indonesia belum mengetahui buah mangrove. Salah satu jenis mangrove yang menghasilkan buah adalah pedada Sonneratia caseolaris. Buah pedada banyak ditemui di daerah perairan payau yang merupakan tempat bertumbuhnya tanaman mangrove. Buah pedada merupakan buah yang bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga, berbentuk bola, dan ujung buah tersebut bertangkai. Buah tersebut tidak beracun dan langsung dapat dimakan. Buah pedada memiliki rasa yang asam dan aroma yang khas yang menjadi daya tarik buah tersebut Santoso et al. 2008. Rasa yang asam dari buah pedada membuat masyarakat jarang mengkonsumsi buah tersebut secara langsung. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir seperti di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat telah mengolah buah pedada menjadi lempok atau dodol. Buah pedada tersebut juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, namun pengetahuan akan kandungan gizi tersebut masih sangat terbatas, sehingga informasi pengolahan buah tersebut masih sedikit. Menurut Ahmed et al. 2010, buah pedada memiliki kandungan fitokimia seperti steroid, triterpenoid, dan flavonoid. Fitokimia merupakan senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang berperan aktif bagi pencegahan penyakit. Buah ini juga sudah dimanfaatkan di beberapa negara sebagai obat tradisonal seperti obat keseleo dan bengkak. Buah pedada juga dapat diolah menjadi produk pangan seperti pengolahan buah-buahan lainnya. Produk pangan yang umum diolah menggunakan buah- buahan yaitu selai dan sirup. Kedua produk tersebut memiliki proses pengolahan yang sederhana dan merupakan produk yang sudah dikonsumsi dan diketahui oleh masyarakat. Rasa asam, aroma yang khas, serta tekstur buah yang lembut membuat buah pedada dapat diolah menjadi selai dan sirup. Menurut Javanmard dan Endan 2010, selai merupakan makanan yang dapat dibuat dari buah-buahan yang berasa asam. Selai dapat dibuat dari proses pemanasan campuran bubur buah dan gula. Selai yang dibuat dari buah pedada belum terdapat di pasaran. Matute et al. 2010 menyatakan bahwa sirup merupakan produk tradisional berbentuk cairan kental yang diperoleh dari pemanasan bubur buah. Sirup yang menggunakan bahan baku buah pedada sudah diproduksi di beberapa daerah pesisir, namun produksi sirup tersebut masih tingkat industri rumah tangga. Buah merupakan bagian penting dari diet dan biasanya dianggap sebagai makanan yang baik. Mahammad et al. 2010, buah merupakan sumber vitamin C, asam folat, dan serat, namun pengolahan pada buah dapat mempengaruhi kandungan gizi yang terdapat di dalamnya, begitu juga dengan pengolahan buah pedada menjadi selai dan sirup pedada. Salah satu kandungan gizi yang berpengaruh dengan adanya pengolahan adalah vitamin.

1.2 Tujuan Penelitian