KONDISI SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

NO Penduduk Penganut Agama Jumlah 5 Budha Sumber: Data Monografi Desa Kedung Jaya 57

C. KONDISI SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

Desa Kedung Jaya dapat dikategorikan sebagai wilayah desa dengan jumlah penduduk yang relative besar jika dibandingkan dengan wilayah lainnya yang ada dalam provinsi jawa barat bekasi. Angka kelahiran dan kematian berbanding sangat kontradiktif yang berrati bahwa tingkat kelahiran sangat tinggi jika dibandingkan angka kematian. Kenyataan ini makin dikuatkan dengan adanya anggapan yang sudah mendarah daging di tengah masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki. Secara tidak langsung memotivasi masyarakat untuk memiliki keturunan sebanyak-banyaknya. Dengan ini dapat dipastikan bahwa setiap datangnya lebaran haji akan ada minimal 10 pasang bahkan lebih remaja yang melangsungkan perkawinan. Secara sosial, masyarakat desa kedung jaya ini di kenal ramah dan sangat santun dalam bersikap kepada siapapun. Hal ini misalnya terlihat dari penilaian-penilaian yang dilontarkan oleh beberapa pendatang musiman maupun yang telah menetap lama di wilayah ini. Ketika berjumpa bahkan tidak segan-segan mereka untuk menyapa satu dengan yang lainnya, bahkan dengan orang 57 Sumber Data Monografi Desa Kedung Jaya asing sekalipun. Hal ini mungkin disebabkan sudah menjadi tradisi atau mudaya mereka yang sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan silaturrahmi yang terjaga dengan sesame. Meskipun berpredikat sebagai penduduk mayoritas muslim, masyarakat Desa Kedung Jaya sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Menurut pendapat masyarakat desa ini, setiap orang berhak untuk dihormati dan menghormati tanpa memandang latar belakang agama yang dianutnya. Hal ini terlihat dengan keramahan yang mereka tunjukan terhadap orang-orang dari kalangan non muslim. Kalangan seperti ini biasanya terdiri dari tenaga pengajar, tenaga kesehatan, serta para pekerja di berbagai lapangan pekerjaan yang ada di Kelurahan Desa Kedung Jaya. Sampai saat ini terbukti tidak pernah terjadi gesekan yang berujung pada perselisihan berlatar belakang agama, karena masing-masing pihak menghormati haknya. 54

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR