54
BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR
PADA MASYARAKAT DESA KP WATES
A. Faktor Yang mempengaruhi maraknya perkawinan di bawah umur
Hasil wawancara dengan 8 pelaku perkawinan di bawah umur,
penulis hanya
menemukan 4
orang yang
melakukan perkawinan di bawah umur itu karena faktor pendidikan yang
rendah. Dari 4 orang yang melakukan perkawinan di bawah umur mereka diantaranya ada yang kawin setelah lulus SD dan tidak
melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang selanjutnya, sedangkan 3 orang lagi melakukan perkawinan di bawah umur setelah pernah
sekolah SMP tetapi berhenti sebelum lulus sekolah dan lebih memilih untuk kawin muda. Selain faktor rendahnya pendidikan
diantara mereka
ditemukan juga
melakukan perkawinnannya
karena faktor ekonomi keluarga yang rendah dan mereka tidak mau menjadi beban orang tua. Selanjutnya ada salah seorang pelaku
melakukan perkawinannya karena sudah berbadan dua, ia tidak mempermalukan keluarga dan memutuskan untuk kawin muda.
Tabel 3.9 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Maraknya Perkawinan di Bawah
Umur No
Faktor-faktor Jumlah
1 Rendahnya Pendidikan
4 Orang 2
Ekonomi 2 Orang
No Faktor-faktor
Jumlah
3 Pergaulan dan Lingkungan
2 Orang
Jumlah 8 Orang
Berikut peneliti
uraikan beberapa
angket pertanyaan
tentang penyebab perkawinan di bawah umur di Desa Kedung Jaya tersebut.
Mengenai faktor
penyebab masyarakat
yang melakukan
perkawinan di bawah umur bahwa salah satu penyebab mereka kawin muda adalah berpacaran diusia belia. Hal ini terjadi karena
faktor lingkungan dan pergaulan bebas. Lingkungan yang tidak baik akan berakibat kepada pelaku
yang tidak baik apalagi buat para remaja atau anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka dengan sangat mudah
terpengaruh oleh
lingkungan tempat
tinggal mereka
maupun lingkungan tempat mereka bersekolah. Pada saat ini pergaulan
yang sangat bebas mempengaruhi tingkah laku, dan cara berfikir mereka sehingga membuat pergaulan mereka tidak terkendalikan,
sehingga mereka bisa berbuat hal-hal yang tidak diperbolehkan seperti berzina tanpa memikirkan akibatnya. Apalagi saat ini
teknologi sudah semakin canggih dan mudah untuk mengakses internet yang berbau pornografi sehingga mereka tidak berfikir
lebih panjang untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan yang bisa berakibat pada seks bebas.
Minimnya penerangan disepanjang jalan di Desa Kedung Jaya sehingga ada beberapa tempat yang dijadikan tempat pacaran
oleh anak-anak sehingga mereka bisa bebas melakukan apa saja tanpa ada yang melihat.
Tabel 3.10 Tingkat pendidikan yang rendah merupakan penyebab dilakukannya
pernikahan usia dini NO
Pilihan Jawaban Skor
1 Sangat Setuju
5 orang 5,26
2 Setuju
50 orang 52,63
3 Ragu
5 orang 5,26
4 Tidak Setuju
33 orang 34,73
5 Sanagt Tidak Setuju
2 orang 2,10
TOTAL 95 orang
100
Dari angket
yang tersebar
masyarakat yang
menjawab setuju dan ini merupakan jawaban mayoritas mengenai tingkat
pendidikan yang
rendah merupakan
penyebab dilakukannya
pernikahan usia dini yaitu sebanyak 52,63 dan yang menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 5,26 namun jawaban masyarakat
yang menjawab tidak setuju hanya berbanding tipis yaitu sebanyak 34,73 dan yang menjawab sangat tidak setuju sekitar 2,10 ada
juga masyarakat yang menjawab ragu yaitu hanya 5,26, tingkat
pendidikan yang
rendah merupakan
salah satu
penyebab dilakukannya pernikahan usia dini pernyataan ini sesuai dengan
pendapat Bapak A. Suryadi beliau mengatakan bahwa tingkat pendidikan
sangat berpengaruh
tidak hanya
dalam masalah
perkawinan, dalam mendidik anakpun sangat berpengaruh, karena dengan pendidikan kita bisa mengetahui banyak hal.
Rendahnya pendidikan di Desa Kedung Jaya merupakan faktor terjadinya perkawinan dibawah umur. Para orang tua yang
rata-rata hanya bersekolah hingga tamat SD merasa senang jika anaknya sudah ada yang menyukai, dan orang tua tidak mengetahui
akibat dari perkawinan di bawah umur. Dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
ini dapat menjadikan suatu cara pola berfikir masyarakat menjadi rendah, kurang dewasa, mudah mengikuti segala sesuatu, dan
ketika beraktifitas tanpa disadari pemikiran yang panjang serta dalam
kehidupan sehari-hari
cenderung pasrah
dan menerima
dengan keadaan,
karakteristik masyarakat
seperti inilah
yang menjadikan salah satu penyebab perkawinan di bawah umur.
Pendidikan merupakan proses yang mengantar seseorang menuju kedewasaan baik secara bathiniyah bertindak, sikap, dan
berfikir maupun
lahiriah. Semakin
tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka dapat dikatakan semakin dewasa atau bijaksana
orang tersebut dalam menjalani kehidupan.
B. Praktek Perkawinan di Bawah Umur