Sleep Disturbances Scale for Children SDSC

lembar kuesioner diisi oleh responden kemudian dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data Ahmad, 2007. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner Sleep Disturbances Scale for Children SDSC dan kuesioner data penunjang berupa faktor-faktor yang mempengaruhi tidur serta Perceived Stress Scale PSS.

1. Sleep Disturbances Scale for Children SDSC

SDSC merupakan suatu kuesioner yang disusun dalam rangka standarisasi penilaian terhadap gangguan tidur pada anak dan remaja melalui sistem scoring tidur yang mudah digunakan, menciptakan basis data dari populasi besar untuk mendapatkan standar nilai normal, mengidentifikasi anak dengan gangguan tidur spesifik Bruni O, 1996. Kuesioner SDSC memiliki enam faktor gangguan tidur, yaitu gangguan memulai dan mempertahankan tidur, gangguan kesadaran, gangguan transisi tidur-bangun, gangguan pernapasan, gangguan somnolen berlebihan, dan gangguan hiperhidrosis Bruni, 1996. Pada pertanyaan nomor 6, 7, 15, 17, 18, 19, 20, dan 21 merupakan pertanyaan yang membutuhkan observasi dari orang tua atau teman sekamar tidur. Oleh karena itu remaja disarankan untuk mengisi 8 pertanyaan tersebut bersama dengan orang lain yang mengetahui kebiasaan tidurnya. 18 pertanyaan lainnya dapat di isi oleh remaja itu sendiri berdasarkan apa yang dialami saat menjelang tidur atau saat tidur malam. Penilaian SDSC menggunakan Angka 1-5. Dua pertanyaan pertama berdasarkan skala intensitas sementara, 24 pertanyaan lainnya menggunakan skala kekerapan. Skala kekerapan yang dimaksud adalah 1=tidak pernah; 2=jarang 1-2 kali perbulan; 3=kadang-kadang 1-2 kali seminggu; 4=sering 3-5 kali seminggu; 5=selalu setiap hari. Setelah itu nilai dijumlahkan dan didapatkan penilaian adanya gangguan tidur pada anak Bruni, 1996. Total skor gangguan tidur didapatkan dengan menjumlahkan seluruh nilai faktor tidur. Standarisasi digunakan untuk menghitung angka T M=50, SD=10, dengan angka T lebih besar dari 70 maka dinyatakan terdapat gangguan tidur Schurman dkk, 2012. Pada penelitian ini menggunakan cut off point yang lebih tinggi yaitu skor total 46 T skor persentil 64 karena pada penelitian Natalita dkk 2011 terdapat 29 responden dengan skor total 39 T skor persentil 55 tetapi memiliki skor subtipe 60 mengalami gangguan tidur.

F. Uji Validitas dan Reabilitas