meningkatkan penggunaan alkohol dan rokok, meningkatkan risiko obesitas, dan menurunkan daya tahan tubuh Liu X, 2010. Gangguan
pola tidur berupa pola tidur yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif pada performa di sekolah, fungsi kognitif, dan mood sehingga
dapat menimbulkan konsekuensi serius lainnya seperti peningkatan angka kejadian kecelakaan mobil dan motor.
B. KONSEP TIDUR
1. Definisi Tidur
Tidur didefinisikan sebagai suatu kondisi tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai
Guyton, 1997. Tidur adalah suatu proses perubahan kesadaran yang terjadi berulang-ulang selama periode tertentu Potter Perry, 2005.
Menurut Alimul dan Hidayat 2008, tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relative; bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih kepada suatu urutan siklus yang berulang.
2. Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental,
emosional, dan kesehatan. Selain itu, stress pada paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurunkan aktivitasnya.
Energi yang tersimpan selama tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama
efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai sususan saraf. Kedua, efek
pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-
organ tubuh tersebut Alimul Hidayat, 2008.
3. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergantian agar
mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis.
Sistem tersebut mengatur seluruh tingkatan kegiatan sususan saraf pusat, termasuk pengaturan kewapadaan dan tidur. Pusat pengaturan aktivitas
kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Dalam keadaan sadar, neuron dalam reticular activating system RAS
akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Selain itu, RAS yang dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan,
juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum serotonin
dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional BSR Potter Perry, 2005. Sedangkan saat
bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang
mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR Alimul Hidayat, 2008.
4. Jenis dan Tahap Tidur