Definisi Pola dan Waktu Tidur Remaja

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. REMAJA AWAL

1. Definisi

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak- kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO 2007 adalah 12 sampai 24 tahun. Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada diantara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan emosi Efendi Makhfudli, 2009. Definisi lain mengenai remaja Indonesia adalah mereka yang berusia 11- 24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan bahwa usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual mulai muncul Sarwono, 2011. Suatu analisis yang dikemukakan oleh Monks, Knoers, dan Haditono 1996 mengenai semua aspek perkembangan dalam masa remaja yang secara global berlangsung antara 12-21 tahun, yaitu: a. Usia 12-15 tahun pada masa remaja awal; mencangkup kebanyakan perubahan pubertas Santrock, 2003 b. Usia 15-18 tahun pada masa remaja madya pertengahan c. Usia 18-21 tahun pada masa remaja akhir Istilah adolescence biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi Potter Perry, 2005.

2. Pola dan Waktu Tidur Remaja

Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada performa sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur menyadari perbedaan perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis remaja atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa pubertas, fase tidurnya menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam hari dan menjadi lebih susah tidur Kahn, 2004. Pola tidur berkembang sesuai dengan usia. Bayi baru lahir akan tidur hampir sepanjang waktu, tetapi setelah usia 6 bulan bayi tidur sekitar 13 jam per hari. Anak usia 2 tahun memerlukan tidur 12 jam termasuk tidur siang, usia 4 tahun selama 10-12 jam, dan usia remaja sekitar 9 jam per hari P. Dawson, 2004. Pada hari sekolah umumnya remaja memiliki waktu tidur lebih pendek sekitar 7,3 jam per hari Chung Cheung, 2008. Menurut penelitian, remaja membutuhkan waktu 9 sampai 9.25 jam untuk tidur dalam sehari. Namun, pada kenyataannya sekitar 8 jam sehari karena pengaruh waktu sekolah. Waktu tidur dan bangun berdasarkan waktu sekolah dan kehidupan sosial akan menkontribusi pengurangan waktu tidur remaja Zee, 2005. Remaja mulai merasa mengantuk pada tengah malam, sedangkan mereka harus bangun pagi hari untuk berangkat ke sekolah, sehingga setiap hari mereka mengalami kekurangan waktu tidur Natalia dkk, 2011. Penelitian yang dilakukan oleh Iglowstein dkk 2003, terhadap anak di Swiss mendapatkan hasil bahwa anak usia 12 sampai 15 tahun memiliki rata-rata jumlah waktu tidur sebanyak 8,4 sampai 9,3 jam perhari.

3. Faktor yang Mempengaruhi Tidur Remaja