Teori Keagenan Agency Theory

18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan Agency Theory

Dasar perlunya praktik pengungkapan laporan keuangan oleh manajemen kepada pemegang saham atau investor dijelaskan dalam agency theory. Menurut Jensen dan Meckling 1976:5 menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu pemilik atau pemegang saham sebagai principal dengan pihak yang menerima pendelegasian tersebut direksi atau manajemen sebagai agent. Agency theory muncul setelah fenomena terpisahnya kepemilikan perusahaan dengan pengelolaan yang terdapat di perusahaan- perusahaan besar yang modern, sehingga teori perusahaan yang klasik tidak bisa lagi dijadikan basis analisis perusahaan seperti itu. Pada teori perusahaan klasik, pemilik perusahaan yang berjiwa wiraswasta, mengendalikan sendiri perusahaannya, mengambil keputusan demi kelangsungan hidup perusahaannya sehingga yang diharapkan adalah maksimum profit sebagai syarat utama untuk bisa bertahan hidup dan berkembang. Dalam konteks pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan, selalu muncul masalah dimana kepentingan para pengelola tidak selalu selaras dengan kepentingan pemilik modal. Di sinilah 19 peran agency theory yang mengidentifikasi potensi konflik kepentingan antara pihak-pihak dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku perusahaan dalam berbagai cara yang berbeda Jensen dan Warner, 1988:25. Eisenhardt 1989:63 menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, 2 manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari risiko risk adverse. Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut, manajer sebagai agent akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan konflik dalam hubungan antara principal dan agent agency conflict. Konflik ini timbul sebagai akibat keinginan manajemen agent untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kepentingannya yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham principal untuk memperoleh return dan nilai jangka panjang perusahaan. Dengan demikian, terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki Ali, 2002. Kesenjangan antara kepentingan pemegang saham sebagai pemilik dan manajemen sebagai pengelola ini disebut juga dengan agency problem. 20 Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu manajemen diberikan sebagian kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham. Manajemen sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik pemegang saham. Oleh karena itu, manajemen wajib mempertanggung jawabkan semua upayanya dan memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemegang saham berupa laporan periodik tentang usaha yang dijalankan. Dan principal akan menilai kinerja agent-nya melalui laporan keuangan yang disampaikan kepadanya. Laporan keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal, terutama karena kelompok ini berada salam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya Ali, 2002.

2. Biaya Ekuitas cost of equity

Dokumen yang terkait

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Return on Assets Terhadap Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating pada Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 36 97

Pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 35 111

Pengaruh asimetri informasi dan tingkat disclosure terhadap biaya ekuitas dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 18

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Dengan Struktur Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indoensia

0 4 103

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Return on Assets Terhadap Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating pada Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 97

PENDAHULUAN Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014).

0 2 10

Tingkat Profitabilitas, Laba Dan Nilai Ekuitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 16

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN TRANSPARANSI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN2012

0 1 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 – 2016)

0 0 17