Peserta Didik Paradigma Persamaan dan Perbedaan Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari
kompetensi abad 21, yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Dalam rangka membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia. Upaya
yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk
potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang
dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik.
63
Implementasi pendidikan karakter dikembangkan dalam proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri peserta
didik. Proses ini dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan pembudayaan
habitual. Proses ini berlangsung dalam tiga pilar pendidikan yakni dalam satuan pendidikan formal dan nonformal, keluarga, dan
masyarakat. Lingkungan keluarga dan masyarakat diupayakan terjadi proses penguatan dari orang tuawali serta tokoh-tokoh masyarakat terhadap perilaku
berkarakter mulia yang dikembangkan di satuan pendidikan formal dan nonformal sehingga menjadi kegiatan keseharian di rumah dan di lingkungan
masyarakat masing-masing.
64
Pendidikan karakter sangatlah penting untuk dikembangkan, karena di dalam pendidikan karakter terdapat pembelajaran hidup untuk untuk
mempertahankan eksistensi diri dalam bekerja sama sebagai anggota keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga membantu dalam pengambilan
keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain,
perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan, pembentukan karakter dapat diperoleh dari
63
Direktorat Pendidikan Nasional, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010,
h. 4
64
Ibid, h.24
keteladanan tokoh, guru, orang tua dengan menjadikan mereka sebagai role
model dalam kehidupan keseharian.