Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pendidikan

2. Penelitian yang dilakukan oleh Roudhatul Jannah, dengan judul “Pemikiran Hamka tentang Nilai-Nilai Pendidikan Budi Pekerti”. Skripsi ini membahasakan budi pekerti sangat luas, tetapi sebenarnya kalau dispesifikan yang dimaksud nilai pendidikan budi pekerti terhadap Allah tidak lain adalah penanaman nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan budi pekerti terhadap diri sendiri tidak lain adalah penanaman nilai pendidikan tasawuf, nilai pendidikan budi pekerti terhadap orang tua tidak lain adalah penanaman nilai pendidikan birrul walidain, dan nilai pendidikan budi pekerti terhadap orang lain tidak lain adalah penanaman nilai pendidikan sosial. 71 3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman Zuhdi dengan judul, “Pendidikan Akhlak KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari Studi: Analisis dan Komparatif”. Skripsi ini lebih menekankan studi komparatif mengenai konsep pendidikan akhlak KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari dilihat dari persamaan dan perbedaan antar kedua tokoh yang sama-sama memiliki pengaruh yang kuat di tengah masyarakat dalam kurung waktu yang bersamaan. 72 4. Penelitian yang dilakukan oleh Sudin, dengan judul Pemikiran Hamka tentang Moral. Penelitian ini berkaitan dengan keseluruhan pemikiran Hamka, tidak terkecuali dalam bidang filsafat moral, dibangun di atas sendi-sendi agama. Ia sangat menekankan pentingnya memperkuat tauhid. Tauhid bagi Hamka, selain sebagai sumber moral juga sebagai sumber kekuatan diri untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Baik buruknya perbuatan menurut Hamka ditentukan oleh sejauh 71 Roudathul Jannah, skrip si, Pemikiran Hamka tentang Nilai-Nilai Pendidikan Budi Pekerti . Salatiga: STAIN, 2015, h.10 72 Rahman Zuhdi, Skripsi, Studi: Analisis dan Komparatif Pendidikan Akhlak KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013, h. 9 mana seseorang berpegang teguh pada keimanannya kepada Tuhan, yang tidak lain adalah tauhid itu sendiri. 73 Dengan demikian, kajian ini berbeda dari sisi substansi dan signifikansinya, karena lebih menegaskan perbandingan pendidikan karakter dari KH. Hasyim Asy‟ari dan Hamka dilihat dari konsep pendidikan secara keseluruhan yang akan memberikan implikasi baik dari aspek teoritis maupun praktis pendidikannya. Adapun penelitan yang mengkaji tentang perbandingan pendidikan karakter perspektif dari kedua tokoh tersebut belum ditemukan. 73 Sudin. Pemikiran Hamka Tentang Moral, Jurnal Esensia, Vol. XII, No. 2 ,Juli 2011 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul Studi Komparasi Pemikiran KH . Hasyim Asy‟ari dan Hamka tentang Pendidikan Karakter ini dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2016, waktu tersebut digunakan untuk mengumpulkan data mengenai berbagai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari referensi yang ada di perpustakaan, serta sumber lain yang mendukung penelitian terutama yang berkaitan dengan konsep pendidikan karakter dari kedua tokoh yang diteliti sebagai penguat dalam penulisan skripsi ini. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan.

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. 1 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka melainkan tetap dalam bentuk kualitatif, 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendeketan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 6