Pendidikan Persamaan dan Perbedaan Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari

pendidik dan peserta didik dapat dikatakan sebagai insan kamil, maka harus berpegang teguh kepada tauhid dan moral. Merujuk pada ide- ide pemikiran KH. Hasyim Asy‟ari dan Hamka yang paling mendasar ialah tentang konsep pendidikan karakter cukup relevan dengan tujuan pendidikan nasional yang dicetuskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. 61 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mengangkat pendidikan karakter menjadi program prioritas pendidikan dan kebudayaan. Kebijakan tersebut ditetapkan sebagai upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter kuat dalam menghadapi perkembangan zaman. Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, Kemendikbud menetapkan Program Penguatan Karakter PPK dengan menambahkan durasi waktu anak didik di sekolah ataupun di luar sekolah dalam tanggung jawab sekolah sebagai rumah kedua. Implementasi PPK akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas satuan pendidikan . Dengan tahapan pelaksanaannya melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler para siswa diluar jam belajar merupakan jam pelajaran tambahan dalam rangka penguatan karakter, yang dilakuakan di sekolah, danatau di luar sekolah dalam tanggungjawab sekolah. 62 Adapun manfaat dari implikasi program PPK diantaranya adalah penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan 61 Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004, h.4 62 sumber: Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 8 September 2016, http:www.kemendikbud.go.id kompetensi abad 21, yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Dalam rangka membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia. Upaya yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. 63 Implementasi pendidikan karakter dikembangkan dalam proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri peserta didik. Proses ini dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan pembudayaan habitual. Proses ini berlangsung dalam tiga pilar pendidikan yakni dalam satuan pendidikan formal dan nonformal, keluarga, dan masyarakat. Lingkungan keluarga dan masyarakat diupayakan terjadi proses penguatan dari orang tuawali serta tokoh-tokoh masyarakat terhadap perilaku berkarakter mulia yang dikembangkan di satuan pendidikan formal dan nonformal sehingga menjadi kegiatan keseharian di rumah dan di lingkungan masyarakat masing-masing. 64 Pendidikan karakter sangatlah penting untuk dikembangkan, karena di dalam pendidikan karakter terdapat pembelajaran hidup untuk untuk mempertahankan eksistensi diri dalam bekerja sama sebagai anggota keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan, pembentukan karakter dapat diperoleh dari 63 Direktorat Pendidikan Nasional, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010, h. 4 64 Ibid, h.24