6. Kadar IL-1 serum pada penderita TTH kronik akan menurun pada kelompok yang mendapat terapi Amitriptilin.
7. Kadar IL-6 serum pada penderita TTH kronik akan menurun pada kelompok yang mendapat terapi Amitriptilin.
8. Kadar TNF- α serum pada penderita TTH kronik akan menurun
pada kelompok yang mendapat terapi Deksketoprofen. 9. Kadar IL-1 serum pada penderita TTH kronik akan menurun pada
kelompok yang mendapat terapi Deksketoprofen. 10. Kadar IL-6 serum pada penderita TTH kronik akan menurun pada
kelompok yang mendapat terapi Deksketoprofen.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya perubahan kadar kadar TNF- α, IL-1, dan IL-6
serum setelah pemberian Amitriptilin atau Deksketoprofen, serta hubungan antara kadar TNF-
α, IL-1, dan IL-6 serum dengan tingkat intensitas nyeri pada penderita TTH kronik diharapkan akan bermanfaat
untuk hal-hal berikut : 1.6.1. Untuk ilmu pengetahuan : agar dapat menambah pemahaman
mengenai dasar patofisiologi penyakit TTH kronik dan mengetahui apakah Amitriptilin atau Deksketoprofen bermanfaat pada tata
laksana penyakit ini yang lebih efektif dan efisien. 1.6.2. Untuk klinisi : agar dapat menambah pemahaman tentang
patofisiologi penyakit TTH kronik sehingga dapat memberikan pengobatan yang lebih baik terhadap penderita penyakit ini
Universitas Sumatera Utara
termasuk dengan mengetahui apakah Amitriptilin atau Deksketoprofen bermanfaat pada TTH kronik.
1.6.3. Untuk masyarakat : agar masyarakat dapat lebih memahami penyakit TTH kronik serta penyulitnya, sehingga dapat mencari
pengobatan yang tepat dan efektif .
1.7. Potensi Hak Atas Kekayaan Intelektual
Potensi Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI dari disertasi ini adalah diketahuinya hubungan biomarker ini dengan tingkat intensitas
nyeri dan perubahan kadarnya dalam serum pada penderita TTH kronik setelah pemberian Amitriptilin atau Deksketoprofen.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tension-Type Headache Kronik
Tension Type Headache kronik adalah nyeri kepala yang berasal dari
TTH episodik, dengan serangan setiap hari atau serangan episodik nyeri kepala yang lebih sering yang berlangsung beberapa menit sampai
beberapa hari. Nyeri kepala bersifat bilateral, menekan atau mengikat dalam kualitas dan intensitas ringan atau sedang, dan nyeri tidak
bertambah memberat dengan aktifitas fisik yang rutin. Kemungkinan `terdapat mual, fotofobia atau fonofobia ringan Sjahrir, Machfoed,
Suharjanti, Basir, Adnjana, 2013. Prevalensi nyeri kepala pada populasi dewasa berkisar 47 untuk
nyeri kepala secara umum, di dalamnya termasuk 10 migren, 38 TTH dan 3 nyeri kepala kronik. Prevalensi migren lebih tinggi di Eropa dan
Amerika Utara, sedangkan prevalensi TTH lebih tinggi di Eropa 80 dibandingkan dengan Asia dan Amerika 20-30 Jensen dan Stovner,
2008. Sejumlah 1,4-2,2 dari populasi menderita migren kronik dan 2,2 menderita TTH Kronik, dimana penderitanya mengalami 15 hari atau lebih
serangan setiap bulan Houle, Butschek, Turner, Smitherman, Raphins, 2012.
Pada penelitian klinis dengan follow-up selama 10 tahun terhadap 62 penderita yang di awal penelitian menderita TTH episodik, 75 tetap
menderita TTH episodik dan 25 berubah menjadi TTH kronik. Pada
Universitas Sumatera Utara