16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
Sebuah penelitian seharusnya memiliki teori yang menunjang penelitian tersebut.Penelitian ini akan membahas variabel
–variabel yaitu profitabilitas, leverage, kebijkan dividen, cash holding, ukuran perusahan, corporate social
responsibility dan nilai perusahaan. Berikut adalah teorinya:
1. Signalling Theory
MM mengansumsikan bahwa investor memiliki ansumsi yang sama mengenai prospek perusahaan seperti yang dimiliki para manajer-ini
disebut kesamaan informasi symmetric information. Akan tetapi, dalam kenyataan manajer manajer mempunyai informasi yang lebih baik dari
pada investor luar.Hal ini disebut ketidaksamaan informasi asymmetric information dan ini sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur
modal yang optimal Bringham, 2001: 36. Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik,
dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor.
Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan
yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin
17 dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor
diharapkan akan
menangkap sinyal
tersebut, sinyal
yang mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif
di masa depan Mardiyati, 2012.
2. Agency Theory
Perkembangan dalam bisnis, pemilik menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Pada kondisi ini pemilik
tidak dapat mengelola sendiri, akibatnya tanggung jawab pengelolaa perusahaaan
didelegasikan pada
pihak kedua.
Keputusan Inl
menyebabkan terjadinya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen.
Jensen, 1976. Pemisahan kepemilikan dan pengendalian tersebut menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan kegiatan prinsipal.
Melaksanakan tugas manajerial, manajer memiliki tujuan pribadi yang bersaingan
dengan tujuan
prinsipal didalam
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Manajer membebankan biaya kepada
perusahaan sehingga mengurangi keuntungan dan pembayaran dividen. Konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan pengendalian
perusahaan disebut sebagai konflik keagenan agency conflict Ahmad, 2008.
Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan, menurut Jensen dan Meckling 1976 akan memunculkan
18 perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Perbedaan
sangat mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak perlu menanggung risiko sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan
keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik.
Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak
manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal. Kondisi ini akan menimbulkan masalah keagenan Ahmad, 2009.
Hubungan keagenan agency relathionship terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebut dengan prinsipal menyewa individu atau
organisasi lainnya yang disebut sebgai agen. Untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan pada
agen tesebut. Hubungan keagenan utama dalam manajemen keuangan terjadi di antara:
a. Pemegang saham dan manager b. Manajer dan pemilik utang Bringham, 2009: 26.
3. Profitabilitas