17 b. Fieldwork lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan
lapangan dan saat penyelesaiannya. c. Reporting lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan
lapangan dengan tanggal laporan auditor. Menurut Halim 2000 audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Senada dengan pernyataan Halim, Aryati
2005 menyebutkan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang
dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31
Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Berdasarkan berbagai definisi diatas, pengertian audit delay atau audit
report lag adalah suatu interval atau rentan waktu hari dari tanggal dimana perusahaan melakukan penutupan tahun buku sampai diterbitkanya laporan
audit oleh auditor.
4. Sistem Pengendalian Internal
Menurut Arens Mark S. Beaslev 2015 sistem pengendalian interna l terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberika n
manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan tersebut terdiri atas: Reliabilitas pelaporan keuangan,
Efisiensi dan efektifitas operasi, Ketaatan pada hukum dan peraturan.
18 Lima elemen pengendalian internal COSO menurut Arens 2015 :
a. Lingkungan pengedalian Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan
prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan. Subelemen yang harus
dipertimbangkan auditor untuk memahami dan menilai lingkunga n pengendalian:
1. Intregitas dan nilai-nilai etis 2. Komitmen dan kompetensi
3. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit 4. Filosofi dan gaya operasi manajemen
5. Kebijakan dan praktik gaya kepemimpinan manusia b. Penilaian risiko
Penilaian risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko -
risiko yang relavan dengan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP.
c. Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur, selain yang termasuk dalam komponen
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikas i, dan pemantauan, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang
19 diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan
entitas. Lima jenis aktivitas pengendalian: 1. Pemisahan tugas yang memadai
2. Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas 3. Dokumen yang memadai
4. Pengendalian fisik atas aset dan catatan 5. Pemerikasaan indepen atas kinerja
d. Informasi dan komunikasi Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas
adalah untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas tersebut serta mempertahankan akuntabilitas aset
terkait. Sistem informasi dan komunikasi akuntansi mempunya i beberapa subkompenen, yang biasanya terdiri atas kelas-kelas transaksi
seperti penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, akuisisi, dan sebagainya.
e. Pemantauan Penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau
periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalia n tersebut telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikas i
sesuai dengan perubahan kondisi. Tanggung jawab auditor untuk memahami pengendalian interna l:
Standar pekerjaan lapangan yang kedua dari GAAS Arens, 2015 menyataka n “Auditor harus memiliki pemahaman yang cukup tentang entitas dan
20 lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai apakah
risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, dan untuk merancang sifat, penetapan waktu, dan
luas prosedur audit lebih lanjut”. Pemahaman pengendalian yang terutama diperhatikan auditor dalam
pengendalian internal Arens, 2015: a. Pengedalian atas reliabilitas pelaporan keuangan
b. Pengendalian atas kelas-kelas transaksi UU Sarbanes-Oxley Section 404 Arens, 2015 menyatakan auditor
diharuskan untuk memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalia n internal atas pelaporan keuangan. Atestasi merupakan jasa assurance dimana
KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Atestasi berupa audit atas laporan keuangan dan atestasi mengena i
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Atestasi menghasilk a n pendapat opini yang dikeluarkan auditor atas efektivitas pengendalian interna l.
Efektivitas pengendalian internal dapat dilihat dari opini audit yang diterima oleh perusahaan. Perusahaan yang pengendalian internalnya efektif menerima
opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan pengendalian internalnya kurang efektif menerima opini selain wajar tanpa pengecualian.
5. Audit Effort