Koefisien Determinasi Adj R Uji Hipotesis Moderated Regression Analysis MRA

44 korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelas i muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji statistik non-parametrik Run Test. Jika uji Run Test menunjukkan hasil yang signifikan berarti residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual.

3. Koefisien Determinasi Adj R

2 Koefisien Determinasi Adj R 2 pada intinya adalah menguk ur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R 2 adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R 2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen Ghozali, 2013.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Uji signifikansi parameter individual atau yang sering disebut dengan uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dengan menggunakan Uji t, maka akan diketahui pengaruh 45 dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Serta dalam penelitian ini, akan diketahui juga pengaruh dari variabel moderasi terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 atau α = 0,05. Jika sign. t 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t 0,05 maka Ha diterima dan berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2013.

5. Moderated Regression Analysis MRA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah moderate regression analysis dengan menggunakan program Statistic Program and Service Solution SPSS. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh sistem pengendalian internal, Audit Effort, Absolute Level of total Accrual dan Leverage terhadap audit delay. Salah satu cara yang dapat digunaka n untuk menguji apakah suatu variabel merupakan variabel moderating, yakni dengan melakukan uji interaksi antarvariabel yang disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA. MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengantur unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen. Perhitungan statistik akan dianggap signifikan apabila nilai 46 ujinya berada dalam daerah kritis daerah dimana H0 ditolak. Sebaliknya, apabila nilai uji berada di luar daerah kritis H0 diterima, maka penghitungan statistiknya tidak signifikan. Untuk melihat besarnya pengaruh sistem pengendalian interna l, audit effort, absolute level of total accrual, dan leverage terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 1 X 5 + β 7 X 2 X 5 + β 8 X 3 X 5 + β 9 X 4 X 5 + e Keterangan: β = Koefisien Regresi Y = Audit Delay α = Konstanta X 1 = Sistem Pengendalian Internal X 2 = Audit Effort X 3 = Absolute Level of Total Accrual X 4 = Leverage X 5 = Ukuran Perusahaan e = Standard Error 47

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas, terdiri dari:

a. Sistem Pengendalian Internal Menurut Carslaw dan Kaplan 1991, perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang kuat maka auditor memerluka n waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengujian substansi dan pengujian ketaatan, sehingga mempercepat proses pengaudita n laporan keuangan dan meminimalisasi penundaan laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik. Perusahaan yang memiliki sistem pengendalian internal yang baik dapat mengurangi kesalahan dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan, sehingga memudahka n auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan. Lemahnya pengendalian internal memberikan dampak audit delay yang semakin lama karena auditor membutuhkan sejumlah waktu untuk mencari bahan bukti yang lengkap dan komplek untuk mendukung opininya Sa’adah, 2013. Sistem pengendalian internal ini diukur dengan menggunaka n penilaian berupa pendapat yang diberikan oleh auditor atas pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan dua klasifikasi pendapat auditor, yaitu wajar tanpa pengecualian nila i dummy 1 dan selain wajar tanpa pengecualian dummy 0. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Sa’adah 2013. 48 b. Audit Effort Berbagai literatur mendefinisikan audit effot sebagai jumla h dari hari yang dihabiskan oleh tim audit Caramanis dan Lennox, 2008; Palmrose, 1984; Davidson dan Gist, 1996. Waktu audit mengacu pada jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses audit keseluruhan, termasuk perencanaan audit, fieldwork dan review. Data penelitian di kebanyakan negara diperoleh dari negaranya masing- masing ataupun di luar negara sesuai dari data apa yang ingin didapat melalui kuisioner yang meliputi proses audit secara keseluruhan. Audit effort dalam studi ini didefinisikan sebagai log of the product dari jumlah waktu audit lapangan dan ukuran tim audit. Penelitian ini menggunakan jumlah dari inventory dan piutang kemudian dibagi total aset yang dimilki perusahaan untuk meneliti seberapa jauh audit effort yang diperlukan dalam suatu perusahaan Vuko dan Marko, 2014. InvRec = Inventories + Receivables Total assets c. Absolute Level of Total Accruals Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi. Variabel total akrual digunakan sebagai indikator pada resiko bawaan audit dikarenakan akrual mempunyai risiko yang tinggi terhadap kesahalan dan memerluka n audit effort yang lebih. Francis dan Krishan 1999 berpendapat bahwa audit dari total akrual yang tinggi pada suatu perusahaan memiliki ancaman yang tidak menentu dibanding audit yang 49 memiliki total akrual yang rendah pada suatu perusahaan karena potensi dari estimasi kesalahan dan kesempatan yang besar dari total akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang memiliki realisasi aset yang tidak terdeteksi dan atau akan masalah going concern terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari total akrual Vuko dan Marko 2014. Absolute level of total accruals = TA = Net income - Operating Cash Flow Total assets

d. Leverage

Menurut Febrianty 2011 rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Apabila perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka risiko kerugian perusahaan tersebut akan bertambah. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan keuangan perusahaan maka auditor akan meningkatka n kehati-hatiannya sehingga rentang audit delay akan lebih panjang. Variabel ini diukur dengan debt to total assets, dimana pengukurannya dengan membagi total kewajiban dengan total aset. Leverage = Total Liabilities total assets

2. Variabel Terikat, terdiri dari:

Dokumen yang terkait

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

Pengaruh Profitabilitas Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating

0 1 9

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

2 23 89

Pengaruh Profitabilitas Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating

22 76 90

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN KAP, SUBSIDIARIES, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Kap, Subsidiaries, Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay (Studi Empiriris pada Perusahaan Manuf

0 2 15

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY Analisis Pengaruh Total Aset, Leverage, Opini Audit, dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri

0 4 17

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY Analisis Pengaruh Total Aset, Leverage, Opini Audit, dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri

0 5 18

Pergantian Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Pada Audit Delay.

1 8 52

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keberadaan Komite Audit Dan Leverage Terhadap Audit Delay.

0 2 46

KEMAMPUAN UKURAN PERUSAHAAN MEMODERASI PENGARUH LEVERAGE PADA AUDIT DELAY.

0 2 14