Variabel Terikat, terdiri dari: Variabel Pemoderasi, terdiri dari:

49 memiliki total akrual yang rendah pada suatu perusahaan karena potensi dari estimasi kesalahan dan kesempatan yang besar dari total akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang memiliki realisasi aset yang tidak terdeteksi dan atau akan masalah going concern terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari total akrual Vuko dan Marko 2014. Absolute level of total accruals = TA = Net income - Operating Cash Flow Total assets

d. Leverage

Menurut Febrianty 2011 rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Apabila perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka risiko kerugian perusahaan tersebut akan bertambah. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan keuangan perusahaan maka auditor akan meningkatka n kehati-hatiannya sehingga rentang audit delay akan lebih panjang. Variabel ini diukur dengan debt to total assets, dimana pengukurannya dengan membagi total kewajiban dengan total aset. Leverage = Total Liabilities total assets

2. Variabel Terikat, terdiri dari:

a. Audit Delay Audit delay yaitu lama waktu penyelesaian audit diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak 50 tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen Aryati dan Maria, 2005. Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah hari dari tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

3. Variabel Pemoderasi, terdiri dari:

a. Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang dilihat dari besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Pada penelitian ini,ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunaka n Ln Total Asset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing- masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim Subekti dan Widiyanti, 2004. 51 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala Pengukuran 1. Sistem Pengendalian Internal Sa’adah, 2013 Independen Variabel dummy yaitu dengan menggunakan dua klasifikasi pendapat auditor,yaitu wajar - tanpa pengecualian nilai dummy 1 dan selain- wajar tanpa pengecualian dummy 0. Nominal 2. Audit Effort Vuko dan Marko, 2014 Independen Dengan menghitung jumlah dari inventori dan piutang kemudian dibagi total aset yang dimilki perusahaan untuk meneliti seberapa jauh audit Rasio Berlanjut dihalaman selanjutnya Berlanjut dihalaman selanjutnya 52 effort yang diperlukan dalam suatu perusahaan 3. Absolute Level of Total Accruals Vuko dan Marko, 2014 Independen Dengan menghitung selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi Rasio 4. Leverage Vuko dan Marko, 2014 Independen Menghitung hasil dari total liabilities dibagi dengan total aset yang dimiliki perusahaan Rasio 5. Audit Delay Putu dan I Made, 2016 Dependen diukur dengan menghitung jumlah hari dari tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Rasio Berlanjut dihalaman selanjutnya 53 5. Ukuran Perusahaan Vuko dan Marko, 2014 Moderasi dengan menggunakan Ln Total Asset dari seluruh aset yang- dimiliki perusahaan Rasio 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan emiten dengan menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI yaitu pada alamat web www.idx.co.id . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian No. Kriteria Pelanggaran Kritera Jumlah 1. Jumlah perusahaan manufaktur tahun 2013 - 137 2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut selama periode pengamatan yaitu 2013-2015. 7 130 Berlanjut dihalaman selanjutnya 55 3. Perusahaan manufakt ur yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah untuk peroide yang berakhir pada tanggal 31 desember dan telah diaudit oleh auditor independen pada periode pengamatan yaitu 2013-2015. 26 104 4 Laporan keuangan memilik i data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel dalam penelitian ini - 104 Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian 104 Jumlah sampel yang diambil selama periode pengamatan yaitu tahun 2013-2015 312 Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data penelitian tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai sebesar 0,000- sekian dengan total sampel sebanyak 312 sampel, artinya data tidak lolos uji normalitas karena nilai siginifikansi dibawah 0,05. Berikut hasil dari uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan 312 sampel yang disajikan dalam tabel 4.2. 56 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov dengan 312 Sampel Sumber: Output SPSS yang dioalah Salah satu cara agar data penelitian ini menjadi normal adalah dengan melakukan screening data untuk mendeteksi apakah data dari masing- masing variabel penelitian memiliki data ekstrim outlier yang berpotensi mengganggu hasil anlisis. Screening data penelitian ini menggunakan Zscore dan menghapus data yang ekstrim yang tertera di Zscore. Hasil screening data menunjukan bahwa terdapat sampel data yang ekstrim sebanyak 165 sampel, sehingga harus dikeluarkan dari sampel. Jumlah akhir sampel yang diobservasi adalah 147 sampel. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memilik i data yang berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data penelitan menggunakan uji statistik yaitu uji Kolmogorov Smirnov 57 K-S. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. 0,05. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov Nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada hasil uji Kolmogorov Smirnov adalah sebesar 0,057. Nilai tersebut signifikan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistrib us i normal, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujia n berikutnya. Hasil uji normalitas data yang ditunjukan Kolomogorov Smirnov tersebut konsiten dengan hail analisi grafik histogram dan grafik normal P-Plot berikut ini. Sumber: Output SPSS yang diolah 58 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan grafik Histogram Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik histogram maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribus i data yang normal. Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik-titik yang mewakili sampel dalam penelitian ini mendekati garis diagonal. b. Hasil Uji Multikoloniaritas Uji Multikoloniaritas ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainya. Jika nilai 59 Tolerance 0,1 dan VIF 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniaritas antara variabel bebas. Berikut tabel 4.4 ya ng menunjukan hasil dari uji multikoloniaritas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniaritas denganUji VIF Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 SPI ,965 1,037 Inv Rec ,752 1,329 TA ,801 1,249 Lev ,923 1,084 UP ,884 1,131 Sumber: Output SPSS yang diolah Berdasarkan pada hasil uji multikoloniaritas pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitan ini tidak saling berkorelasi, karena memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10. Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikoloniaritas antar variabel. c. Hasil Uji Heteroskesdasitas Hasil uji heteroskesdasitas dilakukan untuk melihat apakah ada ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data yang homoskesdasitas atau data yang memilik i kesamaan varians dalam fungsi regresi. Uji heteroskedasitas dalam penelitian ini menguji uji glejser yang dilakukan dengan cara 60 meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskesdasitas. Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coef f icients Standardized Coef f icients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3,692 12,491 ,296 ,768 SPI 2,764 1,410 ,164 1,959 ,052 Inv Rec -3,132 4,258 -,070 -,736 ,463 TA -7,680 8,328 -,085 -,922 ,358 Lev -,172 2,785 -,005 -,062 ,951 UP ,144 ,417 ,030 ,344 ,731 Sumber: Output SPSS yang diolah Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunya i kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Hasil uji glejser ini konsisten dengan hasil uji grafik scatterplot berikut ini: 61 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan grafik Scatterplot Grafik scatterplot menunjukan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran titik-titik yang mewakili sampel pada scatterplot di atas mengemukakan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdasitas. d. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan esalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokrelasi Ghozali, 2013. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilaksanakan denga n menggunakan run test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05. Hasil uji autokoreasi dalam penelitian ini disajikan dalam table 4.6. 62 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi: Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a 1,62905 Cases Test Value 73 Cases = Test Value 74 Total Cases 147 Number of Runs 72 Z -,413 Asy mp. Sig. 2-tailed ,679 Sumber: Output SPSS yang diolah Berdasarkan table 4.6 nilai test adalah sebesar 1,62905 dengan probabilitas 0,679 yang bernilai lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi pada model regresi yang digunakaan didalam penelitian ini.

2. Hasil Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

Pengaruh Profitabilitas Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating

0 1 9

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

2 23 89

Pengaruh Profitabilitas Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating

22 76 90

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN KAP, SUBSIDIARIES, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Kap, Subsidiaries, Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay (Studi Empiriris pada Perusahaan Manuf

0 2 15

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY Analisis Pengaruh Total Aset, Leverage, Opini Audit, dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri

0 4 17

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY Analisis Pengaruh Total Aset, Leverage, Opini Audit, dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri

0 5 18

Pergantian Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Pada Audit Delay.

1 8 52

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keberadaan Komite Audit Dan Leverage Terhadap Audit Delay.

0 2 46

KEMAMPUAN UKURAN PERUSAHAAN MEMODERASI PENGARUH LEVERAGE PADA AUDIT DELAY.

0 2 14