35 audit dengan tepat waktu. Jika perusahaan berskala kecil memiliki sistem
pengendalian internal dan kinerja manajemen yang baik maka perusahaan tersebut dapat melaporkan laporan keuangannya tepat waktu, sehingga tidak
memerlukan waktu audit yang lebih panjang Putra dan I Made, 2016. Maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
H5 : Ukuran Perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Sistem Pengendalian Internal terhadap Audit Delay
6. Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Moderasi
O’keefle et al. 1994 berpendapat bahwa semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula audit effort yang diperlukan dalam
mengaudit perusahaan
tersebut. Asset dan liabilitas rasio hutang
mencerminkan bagaimana keadaan dan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk membayar hutang yang dimilikinya. Semakin besar rasio tersebut maka
semakin besar pula resiko hutang dan resiko audit yang dimiliki oleh suatu entitas.
Meskipun Houston et al. 1999 mengemukakan bahwa audit effort yang didasarkan pada risiko bisnis, mereka menawarkan ada definisi yang jelas
tentang apa yang merupakan risiko bisnis. Penelitian empiris yang dilakuka n oleh OKeefe et al. 1994 untuk mengkarakterisasi risiko bisnis menunjukk a n
bahwa audit effort secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, kompleksitas, risiko utang, risiko pengendalian internal dan tegas status
cantuman.
36 Maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:
H6 : Ukuran Perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Audit Effort dengan Audit Delay
7. Pengaruh Absolute Level of Total Accrual terhadap Audit Delay
dengan Ukuran Perusahaan sebagai Moderasi
Penelitian yang dilakukan Bamber et al.1993 menggunakan Absolute Level of Total Accrual TAsebagai proxy bagi client complexity dan
engagament risk. Selain itu dalam penelitian tersebut terdapat argumen bahwa semakin besar tugas auditor dalam mengaudit klien maka semakin besar pula
risiko bisnis yang dihadapi auditor dengan klienya. Risiko bisnis akan bertambah seiring dengan kondisi keuangan klien yang memburuk. Variabel
TA digunakan sebagai indikator dari audit inherent risk. Semakin besar total akrual yang dimiliki entitas maka semakin besar pula risiko yang dihadapi
Francis dan Krishnan, 1999. Disisi lain ukuran perusahaan mengukur seberapa besarnya suatu perusahaan Ningsaptiti, 2010, semakin besar perusahaan maka
aset yang dimiliki juga semakin banyak pula. Dengan banyaknya aset yang dimilki perusahaan baik itu yang terdeteksi atau tidak akan mempengaruhi total
akrual yang dimiliki perusahaan tersebut Francis dan Krishnan, 1999. Maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagi berikut :
H7 : Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Absolute Level of Total Accrual dengan Audit Delay
37
8. Pengaruh