23 Variabel total akrual digunakan sebagai indikator pada resiko bawaan
audit dikarenakan akrual mempunyai risiko yang tinggi terhadap kesahalan dan memerlukan audit effort yang lebih. Francis dan Krishan 1999 berpendapat
bahwa audit dari total akrual yang tinggi pada suatu perusahaan memilik i ancaman yang tidak menentu dibanding audit yang memiliki total akrual yang
rendah pada suatu perusahaan karena potensi dari estimasi kesalahan dan kesempatan yang besar dari total akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang
memiliki realisasi aset yang tidak terdeteksi dan atau akan masalah going concern terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari total akrual Vuko dan
Marko 2014.
7. Leverage
Menurut Febrianty 2011 rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Apabila perusahaan memiliki rasio
leverage yang tinggi maka resiko kerugian perusahaan tersebut akan bertambah. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan keuangan
perusahaan maka auditor akan meningkatkan kehati-hatiannya sehingga rentang audit delay akan lebih panjang. Sedangkan menurut Wirakusuma 2004 Rasio
leverage merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang .
Proporsi debt to assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada
kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Debt to assets ratio
24 yang tinggi memberikan sinyal bahwa perusahaan sedang dalam kesulita n
keuangan. Biasanya perusahaan akan mengurangi resiko dengan memundurk a n publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu dalam pekerjaan auditnya.
Perusahaan dengan kondisi rasio hutang terhadap modal yang tinggi akan terlambat dalam penyampaian laporan keuangan, karena waktu yang ada
digunakan untuk menekan debt to total asset ratio serendah-rendahnya Hassanudin, 2002. variabel ini diukur dengan debt to total assets, dimana
pengukurannya dengan membangi total kewajiban dengan total aset.
8. Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain
dinyatakan dalam total aktiva atau aset, nilai pasar saham, dan lain-la i n. Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11PM1997 menyebutkan perusahaan
kecil dan menengah berdasarkan aktiva kekayaan adalah badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan
besar adalah badan hukum yang total aktivanya diatas seratus milyar. Aryati dan Maria 2005 dalam penelitiannya menyatakan bahwa
ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar
nilai aktiva suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat
dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk
25 mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonito r
secara ketat oleh investor, pengawas modal dan pemerintah. Jadi dapat diartikan bahwa, ukuran perusahaan adalah suatu ukuran atau besarnya aset yang
diantaranya adalah perolehan laba bersih sesudah pajak, total penjualan, total aset, log size, jumlah pegawai, nilai pasar perusahaan, dan nilai buku
perusahaan.
26
f. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No Penelititahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Tina Vuko dan
Marko Cular 2014
Finding determinants of audit delay by
pooled OLS
regression analysis Variabel
Audit Effort, Absolute
Level total of- Total Accrual
dan Leverage. Objek
penelitian tidak terdapat
Sistem Pengendalian
Internal ,tidak terdapat
variabel
moderasi dan menggunakan
uji pooled
OLS regression
analysis . profitabilitas yang lebih rendah dan utang yang
lebih tinggi meningkatkan audit -report lag, sedangkan keberadaan komite audit memberika n
kontribusi untuk laporan keuangan yang tepat waktu dengan memperpendek audit delay.
Bersambung ke halaman selanjutnya
27 2.
Jörg-Markus Hitz,Philipp
Löw, dan
Mara Solka
2013 Determinants of audit
delay in a mandatory IFRS setting
Variabel Leverage
dengan menggunakan
metode
regresi. Tidak
ada Variabel
Audit Effort, dan Absolute
Level total of
Total Accrual.
Diketahui bahwa faktor yang berhubunga n dengan pasar muncul untuk membentuk durasi
audit.
3. Hongbo
Zhang 2012 Accounting
comparability, Audit Effort,
and Audit
Outcomes Pengaruh
Variabel audit
effort dengan audit
delay. Tujuan
penelitian lebih
berfokus pada accounting
quality- comparability
untuk auditor-client
relationship. Comparability berpengaruh
positif terhadap
timeliness of audit production, mengurangi audit effort, dan menambah keakurasian opini audit.
4. Shohelma
Sa’adah 2013
Pengaruh Ukuran
Perusahaan dan
Sistem Pengendalia n Internal
terhadap Audit Delay
Pengukuran variabel
sistem pengendalian
internal dengan
menggunakan Variabel
ukuran perusahaan
dalam penelitian ini
bukan merupakan
Hasil pengujian secara parsial menunjukk a n
bahwa variabel yang- mempengaruhi audit delay adalah
ukuran perusahaan
dan sistem
pengendalian internal
Bersambung ke halaman selanjutnya
28 variabel
dummy variabel
moderating 5.
Putu Gede
Ovan Subawa Putra dan I
Made Pande- Dwiana Putra
2016 Ukuran
Perusahaan sebagai
Pemoderasi Pengaruh
Opini auditor,Profitabilitas,
dan Debt to Equity Ratio terhadap Audit
Delay Dalam
penelitian menggunakan
variabel ukuran
perusahaan sebagai
variabel moderating
Tidak ada
Variabel Audit Effort,
dan Absolute- Level total of
Total Accrual.
opini auditor berpengaruh negatif dan signifik a n terhadap audit delay,profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap audit delay, debt to equity ratio DER berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap audit
delay, ukuran
perusahaan memoderasi memperkuat pengaruh opini auditor terhadap audit delay, ukuran
perusahaan tidak
memoderasi pengaruh
profitabilitas terhadap audit delay, dan ukuran perusahaan tidak memoderasi pengaruh debt to
equity ratio DER terhadap audit delay.
6. Fitria
Ingga Saemargani
2015 Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan,
Provitabilitas,
Solvabilitas, Ukuran KAP, dan Opini
Auditor terhadap Audit Delay
Terdapat variabel
ukuran perusahaan
dan audit delay
Tidak terdapat variabel
moderasi dalam
penelitian Ukuran Perusahaan tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2013.
Bersambung ke halaman selanjutnya
29 7.
Made Gede
Miradhi dan
Gede Juliarsa 2014
Ukuran perusahaan
sebagai Pemoderasi
Pengaruh Profitabilitas
dan Opini
Auditor terhadap Audit Delay
Terdapat variabel
ukuran perusahaan
sebagai
variabel moderasi
Tidak ada
Variabel Audit Effort,
dan Absolute- Level total of
Total Accrual.
Profitabilitas ROA
berpengaruh negatif
signifikan pada audit delay, Opini auditor tidak berpengaruh signifikan pada audit delay, Ukuran
perusahaan memperkuat
interaksi antara
profitabilitas pada audit delay, Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi interaksi antara opini
auditor pada audit delay
30
C. Kerangka Pemikiran
kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Effort, Absolute Level of Total Accrual dan Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel Moderating.
Adanya keterlambatan perusahaan-perusahaan Go Public di dalam Menyampaikan Laporan Keuangan
Basis Teori: Teory Agency dan Teory Signaling
Sistem Pengendalian Internal
Variabel independen
Audit Effort Absolute Level Of Total
Accrual Leverage
Ukuran Perusahaan Audit Delay
Variabel dependen
Metode Analisis : Moderated Regression Analysis
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran
31
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Audit Delay