Pentingnya Pembinaan Akhlak Akhlak Madzmumah akhlak yang tercela

Dalam hubungan ini Ibnu Sina mengatakan jika seseorang menghendaki dirinya berakhlak utama, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh mungkin untuk tidak berbuat kesalahan, sehingga kecacatannya itu tidak terwujud dam kenyataan. Pembinaan akhlak secara efektif dapat pula dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Menurut hasil penelitian para psikolog, bahwa kejiwaan manusia berbeda-beda menurut perbedaan tingkat usia. Pada usia kanak-kanak misalnya lebih menyukai kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran akhlak dapat disajikan dalam bentuk permainan. Hal ini pernah dilakukan oleh para ulama di masa lalu. Mereka menyajikan ajaran akhlak lewat syair yang berisi sifat-sifat Allah dan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak mulia dan lain-lainnya. 30

4. Pentingnya Pembinaan Akhlak

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata pembinaan berarti proses, perbuatan, cara membina Negara dan sebagainya, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna yang lebih baik. 31 Pembinaan akhlak adalah suatu pembinaan budi pekerti yang dilakukan dengan konsisten dan sungguh- sungguh agar terwujudnya akhlak yang mulia. Akhlak merupakan implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku yang sangat penting bagi manusia dan kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan Negara. 30 Ibid., h. 164. 31 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 141. Di dalam lingkungan sekolah, seorang guru mendidik siswanya bukan hanya memberikan teori-teori moral dan ukuran baik atau buruk, tapi memberi dorongan kepada mereka untuk melaksanakan suatu teori yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, diperlukan keteladanan dari pihak guru, juga dalam mengajak dan membimbing siswa harus dengan kebijaksanaan. Pembinaan akhlak yang dilakukan di sekolah melalui materi akhlak yang disampaikan oleh guru bertujuan agar para siswa dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan menggunakannya sebagai pedoman hidup dan membentuk manusia berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam serta membentuk individu siswa yang memiliki keyakinan dan kepribadian yang teguh. Sedangkan fungsinya adalah untuk menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik dalam berhubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia dan alam semesta. 32 Sedangkan pendidikan secara non formal yang dilakukan di lingkungan keluarga, yakni oleh orang tua. Dalam keluarga, orang tua dituntut untuk menunjukkan sikap dan perilaku luhur di hadapan anaknya, karena perilaku orang tua menjadi salah satu faktor yang akan meresap pada jiwa mereka, sehingga akan terbentuk pribadi luhur pada mereka. Selain itu diperlukan contoh teladan dari orang tua tentang akhlakul karimah kepada putra-putrinya dalam pergaulan di lingkungan keluarga, tetangga, dan masyarakat. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk mengerti benar-benar tentang tuntunan akhlak Islam dan berupaya menanamkan, melatih, dan membiasakan akhlak terpuji kepada anak- anaknya sejak kecil. 32 Drs. Nasrun Rusli, Materi Pokok Akidah Akhlak, Jakarta: UT, 1993, h. 2. Pentingnya pembinaan akhlak bagi manusia dalam kehidupan individu, masyarakat maupun Negara akan penulis uraikan agar kita dapat memahami pentingnya akhlak dalam kehidupan umat manusia. Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan rupa yang sebaik-baiknya sesuai dengan firman-Nya sebagai berikut: ﻘْﺪ ﺧ ْﻘ ْا ﺎ ْﻹ نﺎ ْأ ْﺣ ﺗ ْﻘ ﻮ ْ . ﱠ ر د ْد ﺎ أ ْ ﺎ ْ . Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya. Kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yang serendah-rendahnya neraka. QS. At-Tiin: 4-5 Manusia telah diberikan satu anugerah dari Allah, maka apabila manusia dengan akalnya tidak dibimbing dengan ajaran agama yang berlandaskan kepada Al-Quran dan Hadits, tentulah manusia akan menghancurkan sesamanya, mengakibatkan hidupnya sesat dan merendahkan martabat dirinya. Dengan akalnya yang sejalan dengan fitrah serta mampu mengendalikan hawa nafsunya, maka manusia akan mampu melebihi derajat ketaatannya daripada malaikat, namun bila sebaliknya maka manusia lebih rendah derajatnya daripada binatang. Hal tersebut membuktikan bahwa pembinaan akhlak yang berlandaskan pada Al-Quran dan Hadits, sangat penting bagi manusia untuk mencapai hakekat kemanusiaan yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan bermacam-macam cara untuk membentuk akhlak manusia seperti shalat, amal ma’ruf, nasehat yang baik, kisah-kisah, contoh-contoh teladan, dan sebagainya. Pembinaan akhlak diharapkan agar manusia mengetahui eksistensi yang sebenar-benarnya sebagai makhluk Allah SWT, karena sebagai bukti Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad saw untuk menyempurnakan akhlak manusia, karena tanpa akhlak manusia tidak mungkin dapat mempertahankan dan menjaga serta melaksanakan amanat sebagai khalifah Allah SWT. 33 Faktor pembinaan akhlak sangat penting ditanamkan pada kalangan masyarakat lapisan atas dan bawah karena berhasilnya suatu pembangunan bangsa bukan ditentukan oleh kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tetapi didukung oleh manusia-manusia yang memiliki budi pekerti yang baik. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa pembinaan akhlak adalah supaya terjadi nilai-nilai norma yang terpuji dan terealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang memanifestasikan dalam hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lainnya. Pembinaan akhlak kepada anak-anak ditujukan untuk terwujudnya manusia yang betakwa kepada Allah SWT dan cerdas. Menurut Ibnu Maskawaih, bahwa pembinaan akhlak bertujuan untuk menyempurnakan nilai-nilai kemanusiaan, sesuai dengan ajaran Islam yang taat beribadah dan sanggup hidup bermasyarakat. Pembinaan akhlak merupakan salah satu cara untuk membentuk mental manusia, agar memiliki pribadi yang berbudi pekerti baik. Oleh karena itu pembinaan akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pembinaan akhlak tersebut akan menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik dalam hubungan dengan Allah dan sesama manusia. 34 Definisi istilah-istilah dalam penelitian ini: 1. Komunikasi Instruksional 33 Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Semarang: CV. Wucaksana, 1993, h. 10. 34 Ibid., h. 11. Komunikasi instruksional adalah proses interaksi guru dan murid dalam aktivitas belajar mengajar sebagai upaya pembinaan akhlak.

2. Pembinaan Akhlak