Penyelenggaraan Akreditasi Rumah sakit Tujuan Akreditasi Rumah Sakit Manfaat Akreditasi

12 Peningkatan mutu adalah seharusnya dimulai dari keinginan diri sendiri rumah sakit secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan penampilan atas citra dirinya dengan kesadaran , bahwa semakin bermutu rumah sakitnya akan semakin banyak memperoleh keuntungan dalam arti luas. Sebelum di akreditasi, mulai di evaluasi oleh pihak luar KARS dan Kemenkes, rumah sakit tersebut akan menilai dirinya sendiri lebih dulu. Proses akreditasi Rumah Sakit secara garis besar adalah KARS, 2012: ˜ Sebelum dilakukan akreditasi oleh Tim Akreditasi, Rumah Sakit mempersiapkan diri senaik-baiknya melaksanakan dan melengkapi apa saja yang akan dinilai, dengan melakukan penilaian diri sendiri dengan instrument atau kuisioner. ˜ Pada saatnya Komite Akeditasi RS melakukan pemeriksaan survey ke Rumah Sakit tersebut dan memeriksa dokumen- dokumen yang ada, peralatan medis, mengamati kegiatan pelayanan medis, mewawancarai manajer, staf medis, paramedis, dan non medis, serta pasien dan keluarganya.

2.1.2. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah sakit

Menurut Depkes RI, 2000 Standar pelayanan Rumah Sakit dan Standar pelayanan Medis telah di tetapkan berdasar Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, No 436MENKESSKVI1993. Standar yang digunakan untuk akreditasi mengacu pada standar dalam Surat Keputusan Menteri tersebut dan pertimbangan lain yang telah ditetapkan. Yang berwenang melakukan akreditasi Rumah Sakit, baik milik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, maupun swasta adalah “Komisi Akreditasi Rumah Sakit“, suatu tim yang bersifat non struktural yang di bentuk berdasar Keputusan 13 Direktur Jenderal Pelayan Medik Depkes RI, terdiri atas unsur-unsur: PERSI ,Organisasi profesi bidang kesehatan, Ahli Perumahsakitan, Departemen Kesehatan, dan Instansi unit terkait.

2.1.3. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit

Menurut Depkes RI, 2000 T ujuan umum dari akreditasi adalah untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh rumah sakit di Indonesia telah memenuhi berbagai standar yang ditentukan, dengan demikian mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan.  Tujuan Khusus  Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada Rumah Sakit yang telah mencapai tingkat pelayanan Kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan  Memberikan jaminan kepada petugas rumah sakit bahwa semua fasilitas, tenaga dan lingkungan yang diperlukan tersedia, sehingga dapat mendukung upaya penyembuhan dan pengobatan pasien dengan sebaik-baiknya.  Memberikan jaminan dan kepuasan kepada “costumer “ dan masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit di selenggarakan sebaik mungkin.

2.1.4. Manfaat Akreditasi

Manfaat dari akreditasi antara lain : 1. Bagi Rumah Sakit, menurut Depkes RI, 2000 a. Akreditasi menjadi forum komunikasi dan konsultasdi antara rumah sakit dan bahan akreditasi yang akan memberikan saran perbaikan atau rekomendasi untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui pencapaian standar yang ditentukan. 14 b. Rumah sakit dapat mengetahui pelayanan yang berada dibawah standar atau perlu ditingkatkan. c. Penting untuk rekrutmen dan membatasi “Turn Over “ staf rumah sakit karena pegawai akan lebig senang, tenang dan aman bekerja di rumah sakit yang akan di akreditasi. d. Dengan perkembangan asuransi Kesehatan, semakin banyak perusahaan asuransi yang mempersyaratkan pesertanya untuk berobat di Rumah sakit yang telah terakreditasi. e. Alat untuk negosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan f. Status Akreditasi dapat dijadikan alat untuk marketing pada masyarakat. g. Pemerintah akan mempersyaratkan akreditasi sebagai criteria untuk memberi izin rumah sakit yang menjadi tempat pendidikan tenaga medis para medis. h. Merupakan status simbol bagi Rumah Sakit dan dapat meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat atas Rumah Sakit. i. Dengan diketahuinya kekurangan di bandingkan dengan standar yang ada, rumah sakit dapat menggunakannya untuk kepentingan pengajuan anggran dan perencanaanpengembangan rumah sakit kepada pemilik. 2. Bagi pemerintah, menurut Depkes RI, 2000 a. Akreditasi merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan dan membudayakan konsep mutu pelayanan rumah sakit melalui pembinaan terarah dan berkesinambungan. 15 b. Dapat memberikan gambaran keadaan Perumahsakitan di Indonesia yang memenuhi standar yang di tentukan sehingga menjadi bahan masukan untuk perencanaan pengembangan pembangunan Kesehatan pada masa datang. 3. Bagi Perusahaan Asuransi, menurut Depkes RI, 2000 a. Akreditasi penting untuk negosiasi klaim asuransi kesehatan dengan rumah sakit. b. memberi gambaran rumah sakit mana yang dapat dijadikan mitra kerja 4. Bagi masyarakat, menurut Depkes RI, 2000 a. Dapat mengenal dengan melihat sertifikat Akreditasi yang biasanya di pajang diRumah Sakit yang pelayanannya telah memenuhi standar, sehingga dapat membantu mereka memilih rumah sakit yang di anggap baik. b. Masyarakat akan merasa lebih aman mendapat pelayanan di Rumah Sakit yang sudah di akreditasi daripada yang belum di akreditasi. 5. Bagi pemilik, menurut Depkes RI, 2000 a. Mempunyai rasa kebanggaan bila rumah sakitnya diakreditasi b. Pemilik dapat menilai seberapa baik pengelolaan sumber daya efisiensi rumah sakit ini dilakukan oleh manajemen dan seluruh tenaga yang ada, sehingga misi dan program rumah sakit dapat lebih mudah tercapai 6. Bagi petugas, menurut Depkes RI, 2000 a. Merasa lebih senang dan aman serta terjamin bekerja pada Rumah Sakit yang terakreditasi b. Biasanya pegawai pada unit pelayanan yang mendapat nilai baik sekali akan mendapat imbalan dari manajemen atas usahanya selama ini dalam memenuhi standar 16 c. Self Asesment akan menambah kesadaran akan pentingnya pemenuhan standard an peningkatan mutu sehingga dapat memotivasi pegawai tersebut bekerja baik.

2.1.5. Langkah-langkah Pelaksanaan Akreditasi