10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab dua berikut akan diuraikan teori-teori yang digunakan sesuai dengan topik penelitian antara lain yang berhubungan dengan akreditasi rumah sakit.
2.1. Akreditasi Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan RI, No 159aMENKESPERII1998 tentang Rumah Sakit di sebutkan bahwa : Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan bahwa
Rumah Sakit memenuhi standar minimal yang ditentukan Akreditasi merupakan pengakuan resmi yang biasanya diberikan oleh Pemerintah terhadap lembaga sertifikasi
yang memenuhi standar EN-45012, yaitu persyaratan internasional bagi sebuah lembaga sertifikasi. Sertifikasi merupakan pengakuan resmi terhadap keberhasilan penerapan
system mutu di perusahaan berdasarkan pada standar system mutu. Di Indonesia, lembaga yang berwenang memberikan akreditasi kepada lembaga sertifikasi adalah
Komite Akreditasi Rumah Sakit Depkes RI, 2000.
2.1.1 Maksud Akreditasi Rumah Sakit
Menurut KARS, 2012 : 1.
Memberikan standar-standar operasional rumah sakit dan fasilitas kesehatan dan pelayanan lain yang berhubungan.
2. Menghubungkan program survey dan akreditasi yang akan menjadi anggota dari
profesi kesehatan, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lain yang berhubungan secara sukarela.
11 3.
Menghubungkan program-program pendidikan dan riset dan menerbitkan hasil dari itu, yang akan lebih lanjut maksud lain dari organisasi, dan untuk menerima
bantuan, pemberian dan warisan dan perlengkapan, dan mendukung organisasi. 4.
Memberikan tanggungjawab dan menghubungkan kegiatan-kegiatan lain menyesuaikan dengan opersional dari penyusunan standar,survey dan program
akreditasi. Akreditasi memiliki ciri:
a. Bersufat sukarela dari organisasi kesehatan b. Lebih dari persyaratan yang ada pada lisensi
c. Tujuan untuk mengarahkan organisasi menuju optimasi penampilan daripada hanya sekedar pencapaian minimum
d. Pencapaian secara maksimal standar maksimal Survey akreditasi menyampaikan sasaran untuk evaluasi yang identik dengan
kekuatan dan kelemahan yang diperlukan untuk peningkatan manajemen dan pirantinya, untuk pengajaran dan pelatihan , untuk menjamin adanya tindakan-tindakan perbaikan
dan mendemonstrasikan keinginan-keinginan fasilitas yang diperlukan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu. Licensing adalah aktifitas
pemerintah menyatakan bahwa fasilitas kesehatan telah memenuhi standar minimum untuk kesehatan dan kemananan. Akreditasi rumah sakit berkaitan dengan penilaian
kepatuhan terhadap standar-standar yang mencakup seluruh fungsi dan kegiatan rumah sakit. Sumber daya atau sarana dan prasarana, manajemen, pelayanan medik, perawatan,
fungsi penunjang umum, diagnostic, rekam medis, hak pasien dan sebagainya.
12 Peningkatan mutu adalah seharusnya dimulai dari keinginan diri sendiri rumah
sakit secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan penampilan atas citra dirinya dengan kesadaran , bahwa semakin bermutu rumah sakitnya akan semakin
banyak memperoleh keuntungan dalam arti luas. Sebelum di akreditasi, mulai di evaluasi oleh pihak luar KARS dan Kemenkes, rumah sakit tersebut akan menilai
dirinya sendiri lebih dulu. Proses akreditasi Rumah Sakit secara garis besar adalah KARS, 2012:
˜ Sebelum dilakukan akreditasi oleh Tim Akreditasi, Rumah Sakit mempersiapkan diri senaik-baiknya melaksanakan dan melengkapi apa saja yang akan dinilai,
dengan melakukan penilaian diri sendiri dengan instrument atau kuisioner. ˜ Pada saatnya Komite Akeditasi RS melakukan pemeriksaan survey ke Rumah
Sakit tersebut dan memeriksa dokumen- dokumen yang ada, peralatan medis, mengamati kegiatan pelayanan medis, mewawancarai manajer, staf medis,
paramedis, dan non medis, serta pasien dan keluarganya.
2.1.2. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah sakit