Keterangan: A0 = kontrol; A1, A2, dan A3 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha; A4, A5, dan A6 = perlakuan pemberian terak baja
dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha dengan penambahan bahan humat setara 15 lha.
Gambar 11. Konsentrasi Zn dalam Fraksi Terekstrak Akuades dan Fraksi yang Terekstrak MgCl
2
dalam Tanah setelah Panen a serta Konsentrasi Zn pada Tanaman b
4.7. Konsentrasi Pb dalam Fraksi Terekstrak Akuades dan Fraksi
Terekstrak MgCl
2
dalam Tanah Setelah Panen dan Konsentrasi Pb pada Tanaman
Pada Gambar 12 disajikan konsentrasi Pb dalam fraksi terekstrak akuades dan fraksi yang terekstrak MgCl
2
dalam tanah setelah panen a serta konsentrasi Pb pada tanaman b. Fraksi yang terekstrak akuades digunakan sebagai nilai
pendekatan konsentrasi unsur Pb dalam larutan tanah, sedangkan fraksi terekstrak MgCl
2
sebagai pendekatan konsentrasi dalam fraksi yang dapat dipertukarkan. 0,00
0,20 0,40
0,60 0,80
1,00
A0 A1
A2 A3
A4 A5
A6 Konse
ntra si Z
n da
lam tana h
ppm
Perlakuan
a
Fraksi terekstrak aquades Fraksi terekstrak MgCl2
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20
A0 A1
A2 A3
A4 A5
A6 K
onse ntr
asi Z n
da la
m ta na
ma n
ppm
Perlakuan
b
Logam berat Pb digunakan sebagai representasi kandungan logam berat dalam tanah, meskipun Pb tidak terdeteksi pada hasil analisis kimia terak baja Tabel 3.
Akan tetapi, berdasarkan hasil pada Gambar 12a Pb terukur dalam tanah setelah panen. Hal ini dimungkinkan Pb sudah ada pada tanah awal.
Keterangan: A0 = kontrol; A1, A2, dan A3 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha; A4, A5, dan A6 = perlakuan pemberian terak baja
dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha dengan penambahan bahan humat setara 15 lha.
Gambar 12. Konsentrasi Pb dalam Fraksi Terekstrak Akuades dan Fraksi yang Terekstrak MgCl
2
dalam Tanah Setelah Panen a serta Konsentrasi Pb dalam Tanaman b
Berdasarkan grafik pada Gambar 12a, konsentrasi Pb dalam fraksi terekstrak akuades dan terekstrak MgCl
2
memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan Cu dan Zn. Konsentrasi Pb dalam fraksi terekstrak akuades dan
0,00 0,05
0,10 0,15
0,20 0,25
0,30
A0 A1
A2 A3
A4 A5
A6 Konse
ntra si P
b da
lam tana
h
ppm
Perlakuan
a
Fraksi terekstrak aquades Fraksi terekstrak MgCl2
0,00 0,01
0,01 0,02
0,02 0,03
0,03 0,04
0,04 0,05
A0 A1
A2 A3
A4 A5
A6 Konse
ntra si P
b da
lam tana
man
ppm
Perlakuan
b
terekstrak MgCl
2
pada perlakuan kontrol A0 memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya. Kemudian
terus mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya dosis penambahan terak baja dengan dan tanpa
penambahan bahan humat A1, A2, A3, A4, A5, dan A6. Konsentrasi Pb yang meningkat dari tanah awal bukan berasal dari terak baja, melainkan diduga berasal
dari penambahan lain atau pada tanah awal sudah mengandung Pb meskipun dalam kadar yang sangat kecil.
Konsentrasi Pb dalam tanah setelah dilakukan penanaman yang sangat rendah sejalan dengan konsentrasi Pb dalam tanaman. Berdasarkan grafik pada
Gambar 12b, konsentrasi Pb pada tanaman sangat rendah pada seluruh perlakuan pemberian terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Penurunan
konsentrasi Pb dalam tanah lebih disebabkan oleh meningkatnya pH tanah Tabel 7. Pengikatan Pb oleh hidroksida meningkat dengan meningkatnya pH tanah
Darmawan dan Wada, 1999. Konsentrasi Pb yang semakin rendah pada perlakuan pemberian terak baja dengan penambahan bahan humat selain
disebabkan meningkatnya pH tanah juga disebabkan Pb terikat dengan bahan humat dalam betuk khelat bahan organik.
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan