2.3.2. Bentuk Logam Berat dalam Tanah
Menurut Darmawan dan Wada 1999 logam berat dalam tanah terdapat dalam lima fraksi, yaitu: 1 fraksi terlarut; 2 fraksi yang dapat dipertukarkan;
3 fraksi yang terikat pada oksida dan hidroksida Fe dan Mn; 4 fraksi khelat bahan organik; dan 5 residu. Fraksionasi logam berat dipengaruhi oleh reaksi
yang terjadi di dalam tanah, jenis mineral liat, serta kandungan bahan organik. Ross 1994
b
menyatakan bahwa proses utama yang berkaitan dengan mobilitas logam dalam tanah antara lain: pelapukan mineral, pelarutan,
pengendapan, serapan oleh tanaman, imobilisasi oleh mikro organisme, pertukaran kation dalam tanah, adsorpsi, pengkhelatan, dan pencucian. Pada
prinsipnya, proses yang mempengaruhi terlarutnya logam berat dalam tanah adalah pH, kadar bahan organik terlarut, dan reaksi redoks tanah. Proses
pengikatan logam dalam tanah lebih dominan terjadi jika dibandingkan dengan proses pencucian.
2.3.3. Serapan Logam Berat oleh Tanaman
Jumlah logam yang diserap oleh tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1 konsentrasi dan jenis
logam di larutan tanah; 2 pergerakan logam dari tanah ke permukaan akar; 3 pengangkutan logam dari permukaan akar ke dalam akar; dan 4 translokasi
logam dari akar ke tajuk tanaman. Masuknya logam berat dapat terjadi melalui dua proses, yaitu secara pasif non-metabolik dan aktif metabolik. Proses
serapan pasif meliputi difusi ion di larutan tanah ke endodermis akar, sedangkan serapan aktif melibatkan agen untuk melawan perbedaan konsentrasi tetapi
memerlukan energi metabolik Alloway, 1995. Selain itu, serapan logam berat oleh tanaman sangat dipengaruhi oleh fraksionasi logam berat dalam tanah
Darmawan dan Wada, 1999. Tanaman memiliki suatu mekanisme untuk mengurangi bahaya logam
berat. Mekanisme toleransi tanaman terhadap pencemaran logam berat, meliputi: 1 selektifitas serapan ion; 2 penurunan permeabilitas atau struktur dan fungsi
membran; 3 imobilisasi ion logam berat pada akar; 4 deposisi atau penyimpanan ion logam berat dalam bentuk tak larut sehingga tidak terlibat dalam
metabolisme; 5 perubahan pola metabolisme, yaitu peningkatan sistem enzim
yang menghambat atau meningkatkan metabolik antagonis atau memotong jalur metabolisme dengan tidak melalui tapak yang terhambat ion logam berat; 6
adaptasi terhadap pergantian ion logam fisiologis dalam enzim oleh logam berat; serta 7 pelepasan ion logam berat dari tanaman melalui pencucian lewat daun,
gutasi, dan ekspresi lewat daun Kabata dan Pendias, 2011. Dilihat dari sisi produksi tanaman budidaya, ukuran keberhasilan upaya
pengendalian logam berat didasarkan pada terjadinya penurunan serapannya oleh tanaman. Penurunan serapan oleh tanaman terhadap logam berat berkaitan dengan
tiga hal, yaitu: a akibat penurunan kadar fraksi aktif logam berat dalam tanah; atau b peningkatan selektifitas tanaman dalam menyerap unsur dari media
tumbuhnya; atau c kombinasi keduanya Alloway, 1995.
2.4. Sifat Umum Latosol