Perubahan Nilai pH Tanah setelah Panen

4.2. Perubahan Nilai pH Tanah setelah Panen

Pada Tabel 7 ditunjukkan pH tanah pada berbagai perlakuan penambahan terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat setelah panen. Tabel 7. Hasil Analisis pH Tanah Setelah Panen Perlakuan A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 Ulangan 1 4,60 5,60 6,40 6,95 5,60 5,20 5,20 Ulangan 2 4,90 5,70 5,50 7,30 5,00 5,20 5,40 Ulangan 3 5,00 5,90 6,00 6,80 5,80 5,20 5,40 Rata-rata 4,83 5,73 5,97 7,02 5,47 5,20 5,33 Keterangan: A0 = kontrol; A1, A2, dan A3 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha; A4, A5, dan A6 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha dengan penambahan bahan humat setara 15 lha. Berdasarkan data pada Tabel 7, pH tanah menunjukkan nilai semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja. Pada perlakuan A0, pH tanah masih tergolong agak masam yaitu 4,83 kemudian terus meningkat mendekati pH normal dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja. Perlakuan terak baja dengan penambahan bahan humat menunjukkan peningkatan pH tanah pada kisaran 5,20 – 5,47. Peningkatan pH disebabkan oleh tingginya kandungan CaO pada terak baja, yaitu 53,36 Tabel 2. Senyawa CaO bereaksi dengan H 2 O membentuk Ca 2+ dan 2OH - . Peningkatan konsentrasi OH - dalam larutan tanah mampu meningkatkan nilai pH tanah. Perbedaan nilai pH ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi hara dalam tanah. Peningkatan pH yang tinggi pada perlakuan A3 mencapai pH 7,3, justru menghambat pertumbuhan dan produksi padi. Hal ini dikarenakan peningkatan pH antara 6 – 7 pada tanah yang disawahkan dapat meningkatkan fiksasi K dalam tanah, sehingga serapannya oleh tanaman akan semakin menurun Agus et al., 2004. Kondisi ini sejalan dengan data pertumbuhan dan produksi padi. Pertumbuhan dan produksi padi pada perlakuan A3 cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pada perlakuan pemberian terak baja dengan penambahan bahan humat A4, A5, dan A6 tidak menunjukkan peningkatan nilai pH yang signifikan. Hal ini dapat disebabkan pada pH di bawah 7, gugus karboksil pada bahan humat mengalami disosiasi gugus OH - sehingga terjadi peningkatan konsentrasi H + pada larutan tanah Tisdale dan Nelson, 1975.

4.3. Konsentrasi Basa-basa Dapat Dipertukarkan Ca, Mg, dan K dalam

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fosfat alam dan bahan organik terhadap sifat kimia tanah,pertumbuhan dan produksi padi(Oryza sativa L.) pada tanah sulfat masam potensial.

1 48 75

Perubahan Sifat Kimia Tanah Sawah, Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa L.) Akibat Aplikasi Jerami Cacah Dan Pupuk Kandang Sapi Dengan Sistem Sri

1 57 81

Pengaruh Pemberian Zeolit dan Kompos terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L) pada tanah typic Palendult

0 38 71

Perbaikan Sifat Kimia Bahan Tanah Sulfat Masam yang Diberi Terak Baja dan Fosfat Alam Kaitannya dengan Pertumbuhan Jagung

0 12 125

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

0 2 1

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat-sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

2 11 95

Pengaruh pemberian bahan humat dan zeolit terhadap sifat-sifat kimia tanah dan kadar unsur pada kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.)

0 3 96

Pengaruh terak baja terhadap sifat kimia tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman Padi (Oryza Sativa) pada tanah gambut dalam dari Kumpeh, Jambi

0 5 151

Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat-Sifat Kimia Tanah Sulfat Masam dan Produksi Padi (Oryza sativa L.)

2 10 105

PENGARUH PEMBERIAN ABU SEKAM PADI TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) DENGAN BERBAGAI TINGKAT TOLERANSI PADA TANAH GAMBUT.

0 0 6