Konsentrasi Basa-basa Dapat Dipertukarkan Ca, Mg, dan K dalam

mengalami disosiasi gugus OH - sehingga terjadi peningkatan konsentrasi H + pada larutan tanah Tisdale dan Nelson, 1975.

4.3. Konsentrasi Basa-basa Dapat Dipertukarkan Ca, Mg, dan K dalam

Tanah setelah Panen dan Konsentrasi Ca, Mg, dan K pada Tanaman Pada Gambar 8 disajikan grafik konsentrasi basa-basa dapat dipertukarkan Ca, Mg, dan K pada tanah setelah panen a dan konsentrasi Ca, Mg, dan K pada tanaman b. Keterangan: A0 = kontrol; A1, A2, dan A3 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha; A4, A5, dan A6 = perlakuan pemberian terak baja dengan dosis setara 3, 6, 9 tonha dengan penambahan bahan humat setara 15 lha. Gambar 8. Konsentrasi Ca, Mg, dan K Dapat Dipertukarkan dalam Tanah Setelah Panen a dan Konsentrasi Ca, Mg, dan K pada Tanaman b Berdasarkan grafik pada Gambar 8a Konsentrasi basa-basa Ca, Mg, dan K semakin meningkat dengan meningkatnya dosis penambahan terak baja 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 Konse ntra si C a, Mg da n K da lam tana h me 100g Perlakuan a Ca Mg K 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 Konse ntra si C a, Mg da n K da lam tana man Perlakuan b Ca Mg K dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Kalsium Ca merupakan basa dengan konsentrasi paling tinggi dalam contoh tanah setelah panen. Konsentrasi Ca pada perlakuan kontrol A0 sangat rendah, kemudian meningkat dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Akan tetapi, grafik pada Gambar 8b menunjukkan bahwa konsentrasi Ca yang tinggi dalam tanah tidak berbanding lurus dengan konsentrasinya dalam tanaman. Hal ini disebabkan Ca merupakan unsur esensial sekunder, sehingga konsentrasinya dalam tanaman tidak sebanyak unsur P dan K yang merupakan unsur esensial primer bagi tanaman, dan tampaknya ada persaingan dengan Mg seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8a dan Gambar 8b. Tingginya konsentrasi Ca dalam tanah disebabkan oleh tingginya konsentrasi CaO pada terak baja 53,36. Konsentrasi Mg dalam tanah setelah panen cenderung semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat Gambar 8a. Hal ini sejalan dengan konsentrasi Mg dalam tanaman. Grafik pada Gambar 8b menunjukkan bahwa konsentrasi Mg semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Demikian juga dengan konsentrasi kalium dalam tanah. Grafik pada gambar 8a menunjukkan bahwa konsentrasi kalium K dalam tanah semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis penambahan terak baja dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Ada kecenderungan kadar K tanaman pada perlakuan pemberian terak baja dengan penambahan bahan humat lebih tinggi dibandingkan perlakuan penambahan terak baja tanpa penambahan bahan humat. Hal ini disebabkan kandungan K yang tinggi pada bahan humat yang berasal dari proses pembuatan bahan humat. Selain itu, tingginya konsentrasi Ca dalam tanah mampu menjadi kompetitor K untuk mengisi komplek jerapan tanah sehingga ketersediaan K meningkat. Kondisi ini sejalan dengan data produksi padi yang menunjukkan produksi padi pada perlakuan penambahan terak baja dengan bahan humat lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan penambahan terak baja tanpa bahan humat.

4.4. Konsentrasi P Tersedia dalam Tanah setelah Panen dan Konsentrasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fosfat alam dan bahan organik terhadap sifat kimia tanah,pertumbuhan dan produksi padi(Oryza sativa L.) pada tanah sulfat masam potensial.

1 48 75

Perubahan Sifat Kimia Tanah Sawah, Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa L.) Akibat Aplikasi Jerami Cacah Dan Pupuk Kandang Sapi Dengan Sistem Sri

1 57 81

Pengaruh Pemberian Zeolit dan Kompos terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L) pada tanah typic Palendult

0 38 71

Perbaikan Sifat Kimia Bahan Tanah Sulfat Masam yang Diberi Terak Baja dan Fosfat Alam Kaitannya dengan Pertumbuhan Jagung

0 12 125

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

0 2 1

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat-sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

2 11 95

Pengaruh pemberian bahan humat dan zeolit terhadap sifat-sifat kimia tanah dan kadar unsur pada kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.)

0 3 96

Pengaruh terak baja terhadap sifat kimia tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman Padi (Oryza Sativa) pada tanah gambut dalam dari Kumpeh, Jambi

0 5 151

Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat-Sifat Kimia Tanah Sulfat Masam dan Produksi Padi (Oryza sativa L.)

2 10 105

PENGARUH PEMBERIAN ABU SEKAM PADI TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) DENGAN BERBAGAI TINGKAT TOLERANSI PADA TANAH GAMBUT.

0 0 6