6 hidroksilisin dan gugus amino hidroksilisin lain yang disebut basa Schiff. Gambar 4 menunjukkan
reaksi yang terjadi antara glutaraldehida dengan protein.
Gambar 3. Polimerisasi glutaraldehida Suparno 2009
Gambar 4. Reaksi antara glutaraldehida dan protein Covington 2009 Seperti formaldehida, kulit yang disamak dengan glutaraldehida adalah tahan cuci dan
hidrofilik. Suhu kerutnya mirip. Namun, warnanya berbeda, glutaraldehida menghasilkan warna kuning. Turunan glutaraldehida telah ditawarkan ke industri, yakni Relugan GT, turunan tambahan
bisulfit. Bahan tersebut menghasilkan kulit samak lebih pucat, tetapi tetap menghasilkan warna kuning. Produk lainnya adalah Relugan GT50, yang merupakan larutan 50 persen dari
glutaraldehida yang digunakan sebagai pretanning, selftanning, dan retanning agents untuk seluruh jenis kulit samak Suparno 2009.
2.5 Penyamakan Minyak
Penyamakan minyak adalah penyamakan kulit menggunakan minyak, biasanya minyak ikan, untuk menghasilkan kulit samak minyak chamois leather. Metode tradisional pembuatan kulit samoa
adalah mengimpregnasi kulit domba split basah dengan minyak ikan dalam fulling stocks dan kemudian menggantungnya dalam stoves hangat untuk oksidasi minyak. Minyak yang teroksidasi
tersebut memiliki kemampuan menyamak kulit. Kedua proses tersebut dapat diulang sampai kulit tersamak dengan memadai. Kelebihan minyak dari kulit dihilangkan dengan pengepresan hidrolik
dilanjutkan dengan pencucian akhir dalam air alkalin hangat. Kulit tersebut kemudian digantung untuk pengeringan dan kemudian dilanjutkan ke finishing Sharpouse 1995; Dewhurst 2004.
Minyak yang dibutuhkan dalam penyamakan tergantung dari jumlah bahan kulit yang akan disamak. Minyak tersebut akan melakukan cross-link dengan protein yang ada di kulit untuk
membentuk kulit samak Suparno 2006.
7 Dasar penyamakan minyak modern adalah mengoksidasi minyak ikan yang sudah
diaplikasikan pada kulit setelah penghilangan kapur delimed pelt dengan bantuan oksigen atmosfir pada kondisi terkendali. Bahan penyamak gliserida tak jenuh yang biasa digunakan adalah minyak cod
dan minyak sardine. Asam-asam lemak tersebut memiliki sampai enam ikatan ganda dalam rantai alifatiknya yang memberikan produk reaksi dari oksidasi dan polimerisasi untuk memberikan efek
penyamakan minyak pada kondisi penyamakan normal Sharpouse 1995. Menurut Judoamidjojo 1981, penyamakan minyak berlangsung minyak berlangsung dalam
dua fase, mula-mula minyak diambil oleh kulit secara mekanis, kemudian dilanjutkan dengan proses oksidasi. Dalam proses pengikatan yang penting adalah terdapatnya paling sedikit dua ikatan rangkap
dalam molekul. Pada proses oksidasi, ikatan rangkap mengambil dua atom oksigen dan membentuk peroksida. Sebagian dari peroksida dapat bereaksi dengan gugus asam amino dari kolagen.
2.6 Kulit Samak Minyak Chamois Leather
Kulit samoa merupakan artikel kulit yang popular dalam perdagangan Sharpouse 1995. Permintaan akan kulit samoa di pasaran global terus meningkat Khrisnan et al. 2005. Kulit jenis
tersebut biasanya dihasilkan baik dari kulit kambing atau domba setelah penghilangan kapur delimed pelt dan lapisan grain.
Kulit samoa memiliki sifat-sifat yang istimewa, yakni memiliki berat jenis yang sangat rendah, absorpsi air yang tinggi, kelembutan, dan kenyamanan Wachsmann 1999. Penggunaan utama kulit
samak minyak adalah sebagai alat pencuci, yang memiliki kelebihan diantaranya adalah kapasitas mengabsorpsi air yang tinggi, pengeluaran air dengan mudah, dan sebagian besar kotoran mudah
dicuci dari kulit tersebut. Penggunaan lainnya adalah untuk pembuatan sarung tangan, untuk penyaring air dari minyak bumi, dan orthopaedic leather Sharpouse 1995 ; John 1996
Persyaratan-persyaratan penting kulit samoa yang diperlukan, misalnya persyaratan kulit samoa menurut SNI disajikan dalam Tabel 3, persyaratan untuk pembuatan sarung tangan disajikan dalam
Tabel 4.
8 Tabel 2. Persyaratan mutu kulit samoa menurut SNI 06-1752-1990
Parameter Satuan
Persyaratan Keterangan
Minimal Maksimal
Sifat Kimia : • Kadar minyak
• Kadar Abu • pH
- -
- -
- -
10 5
8 -
- Sesudah disarikan
minyaknya
Sifat Fisis : • Tebal
• Kekuatan tarik • Kemuluran
• Kekuatan jahit • Kekuatan sobek
• Penyerapan air
persen
- 2 jam
- 24 jam
mm Nmm
2
- Nmm
2
Nmm
- -
0.3 7.5
50 40
15
100 200
1.2 -
- -
-
- -
- -
- -
-
- -
Organoleptis : • Keadaan kulit
• Warna
- -
Halus Kuning muda
- -
Sumber : Badan Standarisasi Nasional 1990 Tabel 3. Persyaratan mutu kulit samoa untuk kulit sarung tangan
Parameter Persyaratan
Kadar abu Maksimal 6.0 persen
Bahan-bahan lemak Maksimal 10 persen
Kekuatan tarik Minimal 10 Ncm
2
Ektensi pada 2 Ncm Minimal 30
Elongation at berak Minimal 50 persen
Kemampuan cuci Maksimum suhu pencucian 30 ± 2
o
C Nilai pH
Aqueous extract 1:20, ≤ 8.5
Sumber : John 1996
2.7 Natrium Hipoklorit